F. Metode Penelitian
Istilah metode berasal dari bahasa Yunani “Methods” yang berarti cara atau jalan sesuai dengan penelitian ini menyangkut tentang cara kerja yaitu cara kerja yang
berfungsi untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran dari ilmu yang bersangkutan.
8
Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penulisan tesis ini adalah:
1. Metode pendekatan
Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yang dilakukan dengan cara terlebih dahulu meneliti bahan-bahan kepustakaan atau
menginventarisasi hukum positif yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-
undangan atau mengkaji data sekunder. Menurut Ronald Dworkin, penelitian hukum normatif ini disebut juga dengan
penelitian doctrinal Doctrinal Research, yaitu suatu penelitian yang menganalisis, baik hukum sebagai law as it written in the book, maupun sebagai law as it decided
by judge through judicial process.
9
2. Spesifikasi penelitian
8
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1997, hlm. 16.
9
Ronald Dworkin dalam Bismar Nasution, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perban- dingan Hukum dan Hasil Penulisan pada Majalah Akreditasi, Medan: FH-USU, 2003, hlm. 2.
Ahmad Ansyori : Analisis Terhadap Tujuan Pendirian BUMN Persero Dalam Undang-Undang BUMN…, 2008 USU e-Repository © 2008
Spesifikasi penelitian yang digunakan bersifat Deskriptif Analitis, dimaksud- kan untuk menggambarkan dan sekaligus menganalisis mengenai fakta-fakta dalam
tujuan pembentukan Badan Usaha Milik Negara Persero, khususnya dalam tujuan komersial, dan implikasi atau penerapannya dalam pelaksanaan Undang-undang
Sistem Jaminan Sosial Nasional.
3. Tahap pengumpulan data
Penelitian hukum normatif yang menitikberatkan pada penelitian kepustakaan dan berdasarkan pada data sekunder, maka bahan kepustakaan yang digunakan dapat
dibagi kedalam beberapa kelompok, yaitu: a.
Bahan Hukum Primer yaitu peraturan perundang-undangan dalam hal ini adalah Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
berikut peraturan pelaksana lainnya dan ketentuan lain yang berkaitan dengan Perseroan Terbatas, serta Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Persero. Bahan hukum primer lainnya, adalah berbagai peraturan perundangan tentang Jaminan Sosial, baik yang eksis saat ini, Undang-undang Nomor 3 Tahun
1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, maupun peraturan terkait lainnya. b.
Bahan Hukum Sekunder yaitu yang memberikan penjelasan bahan hukum primer, dalam hal ini hasil penelitian para ahli, memori penyusunan undang-
undang. c.
Bahan Hukum Tertier yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder dalam hal ini kamus
hukum dan ensiklopedia.
Ahmad Ansyori : Analisis Terhadap Tujuan Pendirian BUMN Persero Dalam Undang-Undang BUMN…, 2008 USU e-Repository © 2008
4. Alat pengumpulan data