jaminan sosial maupun dari segi pengurusan perusahaan Persero yang tunduk pada hukum perusahaan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana landasan yuridis tujuan pembentukan BUMN Persero dan Sistem
Jaminan Sosial Nasional? 2.
Bagaimana tujuan BUMN Persero dalam Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional?
3. Bagaimana alternatif kelembagaan Sistem Jaminan Sosial untuk Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka pelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk memahami landasan yuridis tujuan pembentukan BUMN Persero dan
Sistem Jaminan Sosial Nasional. 2.
Untuk memahami tujuan BUMN Persero dalam Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
3. Untuk memahami alternatif kelembagaan Jaminan Sosial untuk Indonesia.
Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang hukum
Ahmad Ansyori : Analisis Terhadap Tujuan Pendirian BUMN Persero Dalam Undang-Undang BUMN…, 2008 USU e-Repository © 2008
bisnis secara luas. Secara praktis dapat jadi masukan dan informasi bagi pemerintah dan masyarakat pada umumnya dalam memahami kedudukan hukum tentang
penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial dalam pelaksanaannya oleh BUMN Persero.
D. Kerangka Teori dan Konsep
Pada dasarnya, salah satu tujuan pembentukan Badan Usaha Milik Negara sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 dimaksudkan
untuk mengejar keuntungan, sementara program Sistem Jaminan Sosial Nasional sebagaimana Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dibentuk untuk tujuan per-
lindungan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang di dalamnya menganut prinsip nirlaba yang berarti tidak akan memberikan keuntungan kepada BUMN badan
pelaksananya. Inkonsistensi atau kerancuan sistem dalam kedua undang-undang tersebut
menyebabkan status hukum BUMN dan tujuan pembentukan BUMN menjadi tidak jelas atau setidaknya telah terjadi kerancuan diantara kedua undang-undang tersebut.
Gagasan untuk membangun Sistem Jaminan Sosial Nasional yang mampu mengayomi kepentingan dan hak seluruh rakyat Indonesia, adalah sebuah pemikiran
maju dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak, namun gagasan tersebut hanya akan menjadi gagasan semata, bila dalam sistem tersebut terdapat kerancuan atau
bahkan dapat mengakibatkan kerusakan dari sistem yang sudah ada saat ini, jika transisi program dan penyelenggaraannya tidak dilaksanakan dengan cermat dan
terencana.
Ahmad Ansyori : Analisis Terhadap Tujuan Pendirian BUMN Persero Dalam Undang-Undang BUMN…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pembaharuan hukum perusahaan menurut UUPT ditujukan untuk memberi jawaban atas tuntutan perkembangan pesat dari eksistensi dan peranan Perseroan
Terbatas sebagai salah satu bentuk badan hukum dari pelaku ekonomi.
5
Perlu diperhatikan tujuan dari Undang-undang BUMN dan berbagai per- aturan perundang-undangan tidak akan tercapai apabila dalam pelaksanaannya
terdapat berbagai permasalahan dan hambatan yang pada gilirannya pula membuat undang-undang tersebut tidak dapat dijalankan dilapangan. Oleh karena itu, menjadi
perhatian kita untuk mengkaji berbagai hal yang perlu dibuat mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan Undang-undang BUMN ini
kedepan dan pada gilirannya dapat menjadi dasar sistem pembinaan dan pengelolaan BUMN efektif dan efisien.
6
Karena itu UUPT yang baru ini ditujukan untuk memberi perlindungan kepentingan bagi setiap pemegang saham, kreditur dan para pihak
ketiga yang berhubungan dengan aktivitas perseroan terbatas. Sejak tahun
2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh
Kementerian BUMN , yang dipimpin oleh seorang
Menteri Negara BUMN .
Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas PT
yang modalsahamnya paling sedikit 51 dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya
mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk
5
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan
nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Lihat Wikipedia Indonesia, hlm. 3.
6
Bismar Nasution 1, “Menuju Sistem Pengelolaan BUMN yang Efektif dan Efisien”, disampaikan pada Sosialisasi UU BUMN dan Peraturan Pelaksanaannya Serta Eksistensinya dalam
Sistem Pembinaan dan Pengelolaan BUMN, Medan, 14 Desember 2005, hlm. 28.
Ahmad Ansyori : Analisis Terhadap Tujuan Pendirian BUMN Persero Dalam Undang-Undang BUMN…, 2008 USU e-Repository © 2008
menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Menurut Leonard J. Theberg dalam “Law and Economic Development”, dalam rangka pembangunan ekonomi, badan legislatif dalam merumuskan suatu
produk hukum harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
7
1. Predictability
Hukum harus mampu memprediksi, yaitu dapat memberikan jaminan dan kepastian hukum dalam memberikan proyeksi pembangunan ke depan.
2. Procedural Capability
Hukum harus memiliki kemampuan prosedural dalam menyelesaikan suatu sengketa.
3. Codification of Goals
Kodifikasi hukum harus bertujuan untuk pembangunan negara. 4.
Education Hukum harus dapat bertindak sebagai kekuatan yang membentuk kebiasaan
yang menegaskan kebiasaan lama dan atau menciptakan respon dan kondisi yang baru.
5. Balance
Hukum harus dapat menciptakan keseimbangan. 6.
Definition and Clarity of Status
7
Bismar Nasution 2, “Mengkaji Ulang Hukum Sebagai Landasan Pembangunan Ekonomi,” Pidato Upacara Pengukuhan Sebagai Guru Besar Tetap dalam Hukum Ekonomi, Fakultas Hukum
Medan, Universitas Sumatera Utara, 2004.
Ahmad Ansyori : Analisis Terhadap Tujuan Pendirian BUMN Persero Dalam Undang-Undang BUMN…, 2008 USU e-Repository © 2008
Hukum harus dapat memberikan definisi dan status yang jelas. 7.
Accomodation Hukum harus dapat mengakomodasi keseimbangan, definisi dan status yang jelas
bagi individu atau kelompok dalam masyarakat. 8.
Stability Hukum harus dapat mempertahankan keseimbangan nilai masyarakat .
Kerangka teori dan konsepsional yang diajukan di atas, khususnya huruf a, b dan f merupakan pemikiran yang akan melandasi pembahasan tesis ini. Pada dasarnya
tesis ini akan menguraikan dan menjelaskan bagaimana kedudukan hukum penye- lenggaraan Undang-undang Jaminan Sosial yang berbeda tujuan pembentukannya
dengan Persero dalam Undang-undang BUMN.
E. Keaslian Penelitian