Universitas Sumatera Utara
4. Nyeri panggul selama hubungan seksual.
5. Menstruasi yang tidak teratur.
6. Merasa kenyang dan kembung.
2.3.7. Diagnosis 1. Anamnesis
Setiap mengevaluasi pasien dengan kista ovarium harus mencakup riwayat kesehatan menyeluruh. Mencari tahu faktor risiko dan risiko keganasan pada
pasien. Gejala seperti nyeri panggul, perut kembung, cepat kenyang, dan perubahan nafsu makan harus diwaspadai adanya keganasan dan penatalaksanaan
yang dipilih harus tepat. Hal ini juga penting untuk mencari gejala yang menunjukkan endometriosis, terutama pada pasien wanita usia reproduksi dengan
infertilitas Rofe et al., 2013.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik harus mencakup pemeriksaan abdominal dan pemeriksaan pelvis, termasuk pemeriksaan palpasi bimanual untuk mencari massa Rofe et al.,
2013. Bila dijumpai massa, maka karakteristik dari massa harus dievaluasi dengan baik sehingga asal massa dapat diketahui dengan pasti untuk penanganan
lebih lanjut. Karakteristik massa yang harus dievaluasi meliputi lokasi, ukuran, konsistensi, bentuk, mobilitas, unilateral atau bilateral dan penemuan lain yang
bermakna seperti demam, asites Hadibroto, 2005. Demam menunjukan proses infeksi atau torsi ovarium Ross Kebria, 2013 dan asites menandakan adanya
kemungkinan keganasan. Namun, perlu diingat bahwa pemeriksaan fisik memiliki sensitivitas yang buruk untuk mendeteksi massa ovarium 15 - 51 Rofe et
al., 2013.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Penanda adanya tumor adalah protein, yang dihasilkan oleh sel-sel tumor atau oleh tubuh sebagai respons terhadap sel-sel tumor. Cancer Antigen 125 CA-125
adalah antigen penentu glikoprotein dengan berat molekul besar. CA-125 bukan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
antigen spesifik tumor, tetapi penentuan serum CA-125 dapat membantu dan sering digunakan dalam evaluasi kista ovarium Schorge et al., 2008.
Pemeriksaan CA-125 biasanya dilakukan pada wanita yang berisiko memiliki keganasan Yatim, 2005. CA-125 pada wanita usia reproduksi meningkat dalam
berbagai kondisi seperti fibroid, endometriosis, adenomiosis, infeksi panggul dan selama siklus menstruasi normal. CA-125 digunakan untuk membedakan massa
jinak dengan massa ganas Rofe et al., 2013.
Anti-Mullerian Hormone AMH adalah penanda yang relatif baru pada cadangan ovarium dan dianggap paling akurat pada saat ini. Serum AMH diatas 0,5 ngmL
menunjukan cadangan ovarium yang baik, sedangkan serum AMH yang rendah menunjukan adanya penurunan folikel ovarium. Tingkat serum AMH dapat
memberikan petunjuk manajemen yang tepat untuk pasien kista ovarium. Penurunan AMH mungkin kontraindikasi untuk bedah pada pasien tertentu. AMH
juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kerusakan ovarium setelah
operasi Rofe et al., 2013.
4. Pemeriksaan penunjang