Tuba Falloppii Anatomi 1. Uterus

Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi 2.1.1. Uterus Uterus terdiri dari fundus uterus, korpus uterus, dan serviks uterus Pearce, 2009. Menurut Prawirohardjo 2010, secara histologi uterus terdiri dari: 1. Endometrium di korpus uterus dan endoserviks di serviks uterus. Endometrium mempunyai arti penting dalam siklus menstruasi karena selama masa menstruasi endometrium sebagian besar dilepaskan dan tumbuh kembali dalam masa proliferasi. 2. Miometrium Otot polos uterus di sebelah dalam berbentuk sirkular dan disebelah luar berbentuk longitudinal. Di antara otot tersebut terdapat lapisan otot oblik yang berbentuk anyaman. 3. Perimetrium, yaitu lapisan serosa. Uterus diperdarahi oleh arteri uterina kanan dan kiri. Pembuluh darah ini berasal dari arteria iliaka interna. Inervasi uterus terutama terdiri atas sistem saraf simpatetik dan untuk sebagian terdiri atas sistem parasimpatetik dan serebrospinal Prawirohardjo, 2010.

2.1.2. Tuba Falloppii

Menurut Prawirohardjo 2010, tuba falloppii terdiri dari: 1. Pars interstisialis, yaitu bagian yang terdapat di dinding uterus. 2. Pars ismika, yaitu bagian medial tuba yang sempit. 3. Pars ampullaris, yaitu bagian yang agak lebar, tempat terjadinya konsepsi. 4. Infundibulum, yaitu bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai fimbria. Fimbria berfungsi untuk menangkap ovum dan menyalurkannya ke dalam tuba. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2.1.3. Ovarium Menurut Prawirohardjo 2010, struktur ovarium terdiri dari: 1. Korteks, bagian luar yang diliputi oleh epitelium germinativum berbentuk kubik dan di dalamnya terdiri atas stroma serta folikel-folikel primordial. 2. Medulla, bagian di sebelah dalam korteks terdapat stroma dengan pembuluh- pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan sedikit otot polos. Ovarium berisi sejumlah besar ovum yang belum matang, yang disebut oosit primer. Folikel ini akan berkembang menjadi folikel de Graaf. Setiap bulan folikel akan berkembang dan melepaskan sebuah ovum. Ovulasi ini terjadi pada saat pertengahan hari ke-14 siklus menstruasi Pearce, 2009. Ovarium juga menghasilkan hormon yaitu progesteron dan estrogen hormon seks wanita, inhibin, dan relaksin Tortora Derrickson, 2009. Gambar 2.1. Alat Reproduksi Interna Wanita Sumber: Tortora Derrickson, 2009 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2.2. Menstruasi Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan deskuamasi endometrium Prawirohardjo, 2008. Proses siklus menstruasi sangat kompleks karena dipengaruhi oleh hormonal dan keadaan mikrointra folikel Manuaba et al., 2010. Usia remaja wanita pada waktu pertama kalinya mendapat menstruasi menarche bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukan bahwa usia menarche dipengaruhi oleh faktor keturunan, keadaan gizi, dan kesehatan umum Prawirohardjo, 2008. Panjang siklus menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya Prawirohardjo, 2008. Panjang siklus menstruasi normal biasanya 21-35 hari. Seorang wanita rata-rata mengalami 400 siklus menstruasi sebelum menopause dan siklus menstruasi rata-rata berlangsung selama 5 hari Kumar et al., 2013. Jumlah darah setiap menstruasi rata-rata 50 ± 30 cc Kumar et al., 2013. Apabila jumlah darah menstruasi lebih dari 80 cc, keadaan tersebut dianggap patologis Prawirohardjo, 2008. Darah menstruasi normal tidak membentuk bekuan karena adanya fibrinolisin. Apabila perdarahan menstruasi banyak, jumlah fibrinolisin tidak cukup untuk mencegah pembekuan, sehingga terbentuk gumpalan darah. Hal ini merupakan bukti klinis dari adanya kelainan dari uterus Manuaba et al., 2010.

2.2.1. Siklus menstruasi 1. Siklus Ovarium