Konflik Batin yang dialami Shangguan Lu dengan Mertua Perempuan.

4.2 Bentuk Konflik Batin Tokoh Utama beserta Strategi dalam

menyelesaikan Konflik Batin pada Novel Fengru Fei Tun karya Mo Yan. Dalam pembahasan terhadap objek penelitian, yaitu novel Fengru Fei Tun ditemukan beberapa konflik dan pergolakan batin yang dihadapain oleh Shangguan Lu sebagai tokoh utama wanita. Shangguan Lu juga memiliki beberapa strategi dalam setiap penyelesaian konflik batin yang di alaminya Konflik dan pergolakan batin dimulai dari Shangguan Lu menikah dengan seorang pandai besi yang bernama Shangguan Shouxi sampai pada ia harus memperjuangkan nyawanya untuk kehormatan dan kebahagiaan anak-anaknya dalam kehidupan bahkan ditengah-tengah sapuan poltik yang menerjang di Negara China.

4.2.1 Konflik Batin yang dialami Shangguan Lu dengan Mertua Perempuan.

Pernikahan Shangguan Lu sudah berjalan selama tiga tahun, tetapi dia belum mendapatkan seorang anak dari pernikahannya. Ibu mertunya pun sudah merasa khawatir dengan kondisi Shangguan Lu. Karena belum memiliki seorang anak, Shangguan Lu mulai mendapatkan perlakuan buruk dari ibu mertunya. Shangguan Lu mendapatkan perkataan kasar dari ibu mertuanya sehingga sering membuat nya bersedih. Ada tradisi pada masa itu yang mengharuskan penggantin baru yang baru menikah harus mengunjungi rumah orantua perempuan. Shangguan pun kembali kerumah bibinya tanpa suaminya dan seharusnya ia sudah membawa serta seorang anak. Yang dibawa Shangguan Lu hanya sebuah bekas pukulan yang didapatkan dari suaminya. Bibinya tidak menerima perlakuan yang didapatkan oleh keponakan yang sudah seperti putrinya sendiri. Kemudian bibinya membawa ia ke seorang dokter. Ternyata hasilnya menyatakan bahwa kandungan Shangguan Lu baik-baik saja. Dan ternyata yang tidak bisa memberikan keturunan adalah suaminya. Bibinya memutuskan supaya Shangguan Lu berhubungan dengan pria lain supaya ia bisa memberikan keturunan kepada suaminya. Shangguan Lu menerima permintaan dari bibinya. Setelah beberapa bulan Shangguan Lu berhubungan dengan pria lain akhirnya Shangguan Lu hamil, kemudian melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Laidi yang artinya adik laki-laki akan datang. Ibu mertunya pun sangat senang dengan kehadiran cucu pertamanya. Ia mearawat Shangguan lu dengan kasih sayang. 她慷慨地煮了一碗荷包蛋,端到儿媳面前,说 : “ 吃吧。 ” “Dia pergi kedapur dan menggoreng beberapa butir telur, yang dibawanya masuk kekamar menantunya. “Ini katanya, “makanlah.”Big Breasts and Wide Hips 2011:93 Shangguan Lu terus berhubungan dengan pria lain agar ia mendapatkan anak laki-laki. Namun yang terjadi Shangguan Lu selalu melahirkan anak perempuan dari hasil hubungan terlarangnya. Ibu mertuanya memperlihatkan ketidaksenangannya dengan Shangguan Lu. 根本没有 “ 坐月子 ” 这码事了。刚收拾完孩子,双腿间还淋漓着鲜血,就听到 婆婆用火钳敲响了窗户。 她用铁钳敲打着窗户,吼道: “ 我说你那,你给我 装聋作哑听不到是怎么的? ” 母亲哽咽着说: “ 听到了 ..... “ 倒还磨蹭什么? ” 婆婆说, ” 你公公和你男人,正在场上打麦子那,放下扫帚拾起锨,忙得一个 人恨不得劈成四瓣儿,你到好,像那少奶奶一样,铺金坐银地不下炕了!你 要能生出个带把儿的我双手捧着金盆为你洗脚! “Tradisi lama untuk sebulan beristirahat setelah persalinan dihapuskan dalam rumah itu. Bahkan sebelum Shangguan Lu sempat membersihkan noda-noda diantara kedua kakinya setelah melahirkan bayinya, Shangguan Lu mendengar suara rebut alat penjepit pada bingkai jendela dan suara ibu mertuanya. “Kau pikir kau sudah memberi sumbangan baru? Melahirkan anak perempuan satu demi satu, dan kau mengira dirimu berhak menyuruh-nyuruh ibu mertuamu untuk melayanimu Aku pasti sudah kehilangan akal, buta seperti kelelawar, karena mendapatkan menantu seperti kau sebagai istri anakku .”Big Breasts and Wide Hips 2011:100 ) Konflik yang terjadi antara Shangguan Lu dan Ibu mertuanya ini dapat disebut dengan istilah Social Conflict atau konflik sosial. Konflik ini terjadi antara orang-orang atau masyarakat. Konflik ini timbul dari sikap individual terhadapan lingkungan sosial mengenai berbagai masalah yang terjadi pada masyarakat. Masalah yang terjadi antar Shangguan Lu dan Ibu mertuanya karena Shangguan Lu tidak dapat memberikan seorang anak laki-laki sehingga ia sering mendapatkan tekan batin dari mertuanya dengan penyiksaan yang luar biasa dan menimbulkan sebuah konflik. Shangguan lu memiliki cara untuk mengatasi konflik yang dialaminya dengan mertuanya ketika ia belum memiliki seorang anak dalam pernikahannya. Shangguan Lu mengatasinya dengan Pemecahan Masalah Problem Solving. Dimana pemecahan masalah tersebut dilakukannya dengan cara menurutin kata- kata dari bibinya dengan memiliki hubungan lain dengan laki-laki lain agar dia memiliki seorang anak.

4.2.2 Konflik Batin yang dialami Shangguan Lu dengan Suaminya.