Pemberani dan Kuat Karakter Tokoh Utama Wanita pada Novel Fengru Fei Tun Karya Mo

lengan ibu mertuanya. “Ibu,” dia memohon, “lepaskan lah dia. Dia cuma anak kecil, dia tidak tahu apa-apa.” Dia berlutut dengan lemah di depan ibu martuanya. “Kalau ibu mau mencubit seseorang, cubit sajalah aku...” Big Breasts and Wide Hips 2011:100-101

4.1.6 Pemberani dan Kuat

Menghadapi banyak penderitaan didalam kehidupannya membuat Shangguan Lu menjadi seorang wanita yang berani dan kuat dalam menyelesaikan segala permasalahan didalam hidupnya yang penuh penderitaan. Shangguan Lu semakin kuat dalam mempertahankan hidupnya dan anak-anak nya ditengah- tengah badai politik yang menerjang negeri China pada masa itu. Dalam kutipan berikut ini dapat dilihat bagaimana berani dan kuat Shangguan Lu dalam mempertaruhkan nyawa nya untuk melindungi anak-anaknya. 我 们 顶 着 满 天 寒 星 艰 苦 行 进 , 我 站 在 母 亲 背 上 , 司 马 家 小 东 西 在 我 四 姐 背 上,五姐背着八姐,六姐七姐单独行走。半夜时分,荒野上络绎不绝地向起 了孩子们的哭声。七姐八姐和司马家的小家伙也哭起来。母亲大声批评着她 们, 但母亲也哭了,四姐五姐六姐也哭了。她们遥遥晃晃地倒下去。母亲拉 起这个,那个到下去;激起那个,另一个又倒下去。 “Keesokan harinya, pasukan Jepang yang sesungguhnya datang mengepung desa kami. Suara tembakan senapan keras, dentuman artileri, dan ringkian kuda-kuda poni membuat kami terbangun kaget dari tidur kami. Dengan tubuhku dalam pelukannya, Ibu membimbing keenam kakakku masuk keruang penyimpanan lobak dibah tanah, merayap menembus terowongan yang gelap dan lembap, sampai kami muncul diruang yang lebih lebar, dimana ibu menyalakan sebuah lentera minyak. Dalam cahaya suram, kami duduk diatas tikar jerami, menegakkan kepala kami dan mendengarkan suara keributan yang menyebar diatas kami.” Big Breasts and Wide Hips 2011:204 Kutipan diatas menyatakan bahwa Shangguan Lu adalah wanita yang kuat menghadapin peperangan yang terjadi pada saat itu. Ia membawa ke enam putrinya ketempat persembunyian yang aman untuk mereka bersembunyi dari serangan pasukan jepang. Shangguan Lu juga wanita yang tangguh, ia memberanikan dirinya untuk melawan penjahat-penjahat yang ingin mengganggu keluarganya. Shanguan Lu berani mengarahan senapan kearah penjahat yang ingin menindas mereka pada saat itu. Hal ini dapat kita lihat pada kutipan dibawah ini : 小屋仅仅能容得下我们一家人和我的羊。我们用车子堵住门口。母亲抱着那 杆 沾着士兵脑浆的大抢座在最外边。黑夜降临前,一拨拨的人想挤进看坟茔 屋子,这些人里不乏强盗,流氓,但都被母亲怀里的大抢吓退。有个嘴大, 眼很毒的男人欺负母亲说: “ 会访吗? ” 说着便要往里挤。母亲抱着枪,啜那 人 。 她 不 会 放 枪 。 上 官 来 第 夺 过 大 抢 , 一 拉 大 拴 , 退 去 一 粒 弹 壳 ; 一 推 大 拴,上了一颗顶门火。她把大拴住旁边一按,对着那男人头上,呼通就是一 枪。 “Gubuk itu nyaris tidak cukup besar untuk menampung keluarga kecil kami dan kambingnya. Kami menghalangi pintu dengan gerobak, sementara Ibu duduk paling dekat pintu, mempersenjatai diri dengan senapan prajurit yang sudah mati itu. Ketika malam tiba, beberapa kelompok orang berusaha mendesak masuk kedalam gubuk kecil kami; ada banyak pencuri dan orang-orang tak berguna diantara mereka, tetapi Ibu berhasil menakuti mereka dengan senapannya. Big Breasts and Wide Hips 2011:448

4.2 Bentuk Konflik Batin Tokoh Utama beserta Strategi dalam