不怕死越要挣扎着活。我要看到我的后代儿孙浮上水来那一天,你们都要给 我争气
” Kakak pertama tercenung. “Ibu,” katanya, “Ibu telah berubah.”
“Ya aku telah berubah,” kata Ibu, “tapi aku juga masih sama. Dari tahun ketahun, para anggota keluarga Shangguan meninggal satu demi satu seperti tangkai pohon
bawang, dan lainnya dilahirkan untk menggantikan mereka. Mati itu mudah; hiduplah yang sulit. Semakin berat kehidupan yang dihadapi, semakin kuat
keinginan untuk bertahan. Dan semakin besar ketakutan untuk mati, semakin besar perjuangan untuk terus hidup. Aku ingin hadir pada hari anak-anakku dan cucu-
cucuku sampai ke puncak, jadi kuharap kalian semua tampil dengan baik demi aku. Big Breasts and Wide Hips 2011:541
4.2.5 Konflik batin yang di alami Shangguan Lu atau Xuan’er dalam
mempertahankan keluarga yang dilindunginya agar hidup bahagia
Untuk mendapatkan kebahagian di dalam keluarganya, Shangguan Lu harus merelakan nyawanya. Konflik batin pun di hadapinya untuk mendapatkan sebuah
ketenangan di masa tuanya. Kejadian dramatik yang sangat luar biasa di alami Shangguan Lu dari awal pernikahannya sampai akhir di masa tuanya. Satu demi
satu putri-putrinya meninggalkan dirinya. Shangguan Lu harus berjuang melawan ketakutan dalam dirinya, agar dia dapat menjaga keluarganya.
他伸出铁打的前爪时,母亲把一口唾沫吐到他脸上。他缩回前爪去擦脸,擦 完 了 脸 又 伸 爪 , 母 亲 又 淬 他 一 口 , 但 这 次 力 道 不 够 足 , 唾 沫 落 在 他 的 胸 脯
上。他扭回脖子,望着土台子上的人。 母亲挺起胸膛,尖屏地嘶叫着:
“ 畜生!你先杀了我吧
.....” 母亲对着哑巴扑上去,伸手在他脸上抓了一把。
Dia mengeluarkan cakar besinya, Ibu mulai meludahi wajahnya. Dia menarik cakarnya dan menyeka luda dari wajahnya, lalu mengulurkan
tangannya lagi. Ibu meludah untuk yang kedua kalinya, tetapi dengan kekuatan yang sudah berkurang; ludah itu mendarat di dada Sun. Sambil
memutar lehernya, dia menatap balik pada orang-orang diatas punggung.
Ibu membusungkan dadanya dan menurut dengan suara nyaring. “bunuh aku lebih dahulu bangsat” lalu dia melemparkan tubuhnya kearah pria itu
dan mencakari wajahnya. Big Breasts and Wide Hips 2011:421
Kutipan diatas menyatakan bahwa Shangguan Lu sayang kepada putri- putrinya dan anaknya. Shangguan Lu lebih memilih untuk menyerahkan
nyawanya, daripada membiarkan putri-putrinya dan anaknya menderita. Kenangan pahit yang dialami oleh Shangguan Lu membuatnya menjadi seorang
ibu yang sangat kuat dalam menjaga putri-putrinya dan anaknya beserta cucunya. Shangguan Lu harus bertanding Condenting, mengalah Yielding,
menahan diri With Darwing, dan memiliki pemecahan masalah Problem Solving supaya bisa memperjuangkan dan membahagiakan putra dan putri-
putrinya beserta cucu-cucunya. Hal ini menyatakan dalam kehidupan Shangguan Lu yang penuh berarti
penerimaan atas pengalaman pribadi secara penuh baik untuk aspek-aspek yang mudah diterima kegembiraan dan keselarasan atau hal-hal yang tidak mudah
diterima kesedihan dan kesusahan. Kedua aspek tersebut dianggap sebagai bagian utuh yang dijalani dalam
proses hidup tanpa adanya ketertekanan. Penerimaan ini muncul dari sikap terbuka yang menerima apa adanya pengalaman pribadi dan menyikapinya secara
tepat agar tidak menimbulkan ketegangan atau persoalan eksistensial yang mendorong munculnya kecemasan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan