Ada dua faktor yang menentukan kepribadian pada tiap-tiap orang. Faktor tersebut adalah faktor keturunan dan faktor lingkungan. Dua faktor ini sangat kuat
dalam proses terbentuknya kepribadian dalam diri seseorang.
2.3 Landasan Teori
Teori adalah dasar pijakan seorang peneliti untuk bekerja menganalisis objek yang akan dikaji dalam menulis sebuah karya ilmiah. Dalam analisis tokoh
utama dalam Fengru Fei Tun 2011, peneliti menggunakan teori Carls Rogers untuk menganalisis konflik batin tokoh utama beserta karakter-karakter yang
dihadapin oleh tokoh utama dalam novel tersebut.
2.3.1 Psikologi
Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara etimologis psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang
mempelajari tentang jiwa. Menyelidiki dan mempelajari tentang tingkah laku manusia Atkison, 1996:7. Menurut Kamus Besar Berbahasa Indonesia, psikologi
adalah ilmu yang berkaitan dengan proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan peng aruhnya pada prilaku ilmu pengetahuan tentang gejala dan
kegiatan-kegiatan jiwa.
Bimo Walgito dalam Fananie, 2000: 177 mengemukakan psikologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang objek studinya adalah manusia, karena
perkataan psyche atau psicho mengandung pengertian “jiwa”. Dengan demikian, psikologi mengandung makna “ilmu pengetahuan tentang jiwa”.
Dalam ilmu psikologi tiga aliran pemikiran revolusi yang mempengaruhi pemikiran personolodis modern. Tiga aliran pemikiran tersebut adalah
Psikoanalisis, Behaviorisme, dan Humanistic. Psikoanalisis menghadirkan manusia sebagai bentukan dari naluri-naluri dan konflik-konflik struktur
kepribadian id, ego, dan superego. Behaviorisme mencirikan manusia sebagai kontan yang fleksibel, pasif, dan penurut terhadap stimulus lingkungan.
Sedangkan humanistic adalah sebuah “gerakan” yang muncul yang menampilkan manusia yang berbeda dengan gambaran psikoanalisis dan behaviorisme.
2.3.2 Psikologi Sastra
Psikologi sastra memberikan perhatian pada masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam sastra.
Aspek-aspek kemanusiaan inilah yang merupakan objek utama psikologi sastra sebab semata-mata dalam diri manusia itulah aspek kejiwaan dicangkokkan dan
diinvestasikan. Penelitian psikologi sastra dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui pemahaman teori-teori psikologi kemudian diadakan analisis terhadap
suatu karya sastra. Kedua, dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai objek penelitian, kemudian ditentukan teori-teori psikologi yang dianggap
relefan untuk melakukan analisis Ratna, 2004: 344. Istilah psikologi sastra mempunyai empat kemungkinan pengertian. Yaitu
studi proses kreatif, psikologi pengarang baik sebagai suatu tipe maupun individual, studi tipe-tipe dan hukum-hukum psikologi dalam karya sastra, dan
studi yang mempelajari dampak karya sastra terhadap pembaca atau psikologi
pembaca. Dalam penelitian ini peneliti menggabungkan keempat kemungkinan pengertian dalam melakukan penelitian terhadap pembaca atau psikologi pembaca.
Fiksi psikologi sastra adalah salah satu aliran sastra yang berusaha mengeksplorasi pikiran sang tokoh utama, terutama pada bagian yang terdalam
yaitu alam bawah sadar. Fiksi psikologis sering mengunakan teknik bernama “arus kesadaran”. Istilah ini ditemukan oleh William James pada tahun 1890 dan
digunakan untuk mengambarkan kepingan-kepingan inspirasi, gagasan, kenangan dan sensasi yang membentuk kesadaran manusia Stanton, 2007: 134.
2.3.3 Konflik Batin