Pengertian Kawin Paksa PEMBATALAN DAN KAWIN PAKSA

39 ص ا ْنع . م . اق : ن اتْست تح ْ ا ْح ْت ا , ْح ْتا م اتْست تح بْ ا 22 Artinya: ” Tidak boleh dinikahkan perawan sampai dimintai izinnya, dan janda sampai dimintai persetujuannya ” ْع ها ض ْ ْ با ْنع : ص ا . م . اق : م اتْست تح مُ اا ْح ْت ا , ْن اتْست تح ْ ا ْح ْتا اق ؟ا نْ ا فْك ها ْ س ا ا اق : ْت ْست ْنا 23 Artinya: ” Janda tidak boleh dinikahkan kecuali setelah dimintai pendapat dan perawan tidak boleh dinikahi kecuali setelah dimintai persetujuannya, para sahabat bertanya: ya Rosulullah, bagaimana persetujuannya? Rasulullah bersabda: diam ” ا ْع ها ْض ْ اصْناا ما خ تْب ء اسْخ ْنع : ٌبْث ا جْ ا ابا ْنا ك ت ف ص ها ْ س ْتت اف . م . ف ح ا ن ا ا ا 24 Artinya: ”Diriwayatkan dari Khansa binti Khidzam al-Anshariyyah r.a. bahwa ayahnya menikahkannya yang ketika itu dia seorang janda dan dia tidak menyukai hal itu, maka beliau membatalkan pernikahannya ” Dari ayat al- Qur’an dan ketiga hadis diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Rasulullah SAW telah menyarankan dalam hal memilih jodoh, hendaknya 22 Muhiyuddin Abdush Shomad, Umat Bertanya Ulama Menjawab Seputar Karir, Pernikahan, dan Keluarga, Jakarta: Rahima, 2008, h. 115 23 Musthofa Dzaibul Bago, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, Yamamah, 1999, h. 617 24 Malik Ibnu Anas, al-Muatho, Magrib: Darul Ifaqil Jadidah, tt, h. 475 40 jika seorang wali ayah ingin mengawinkan anaknya dengan seorang laki-laki pilihannya maka sebaiknya mintalah persetujuan izin anaknya terlebih dahulu, karena pada dasarnya setiap orang baik laki-laki ataupun perempuan berhak untuk memutuskan memilih pasangan hidupnya masing-masing. Seorang laki-laki sebaiknya mengetahui sebelum mengajukan lamaran terhadap pasangan yang diinginkan agar tidak keliru dalam pilihannya atau salah dalam putusannya sehingga akan merusak perkawinan, dan begitu pula sebaliknya. Perkawinan dalam Islam hanya dijalani dengan persetujuann bebas kerelaan dari kedua belah pihak. 25 Dan perlu diingat asas perkawinan adalah adanya kesepakatan antara kedua calon suami dan istri, hal ini sesuai dengan Pasal 28 KUHPer, 26 “ Asas Perkawinan menghendaki adanya kebebasan kata sepakat antara kedua calom suami istri” Jadi kawin paksa adalah, suatu ikatan perkawinan antara perempuan dan laki-laki yang dilakukan dengan terpaksa paksaan tanpa didasari keinginan untuk menikah.

D. Faktor Terjadinya Kawin Paksa

Faktor-faktor terjadinya kawin paksa adalah: 1. Kekeliruan dalam menempatkan hak dan kewajiban orang tua terhadap anak dan anak terhadap orang tuanya. 25 Abdur Rahman, Perkawinan Dalam Syariat Islam, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1992, h. 16 26 R. Subekti dan R. Tjirosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, h. 8 41 2. Adanya pemikiran bahwa orang tua hanya akan memberikan yang terbaik bagi anaknya. 27 3. Nilai dan norma juga merupakan faktor penyebab adanya kawin paksa, baik agama sebagai sebuah keyakinan maupun budaya yang masih kokoh. Seperti kewajiban orang tua untuk mencarikan pasangan hidup sang anak, begitu juga dengan stigma terhadap perempuan yang tidak laku, telah mendorong orang tua untuk mencarikan sekuat tenaga teman hidupnya. 28 4. Dari ketiga alasan diatas ternyata pada kenyataannya kawin paksa itu bisa terjadi karena orang tua yang khawatir pada anaknya lantaran takut anaknya ditinggalkan oleh orang lain pacarnya sehingga dapat merugikan orang lain.

E. Pengaruh Kawin Paksa Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

Manusia diciptakan untuk berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi suami isteri. Akan tetapi banyak orang tua atau wali yang merusaknya dengan memaksakan kehendak kepada anaknya dengan mengawinkan anaknya secara paksa. Adapun pengaruh kawin paksa terhadap keharmonisan rumah tangga dapat berdampak negatif bagi kedua atau salah satu pihak suami atau istri, dampak negatif tersebut adalah: 1. Tidak dapat mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah 27 http:www.Google.comkawinpaksa, diakses Jum’at, 11 Maret 2011 28 Miftahul Huda, Kawin Paksa, Ijbar Nikah dan Hak-hak Reproduksi Perempuan, Yogyakarta: STAIN Ponorogo Press, 2009, h. 78