BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1. Letak Geografis dan Administratif Kabupaten Ngawi
Letak geografis seperti yang dilampirkan dalam lampiran 11 Kabupaten
Ngawi pada 7 21’-7
31’ Lintang Selatan dan 110 10’ – 111
40 Bujur Timur. Daerah ini merupakan daerah yang wilayahnya merupakan dataran tinggi dan
sedang. Kabupaten Ngawi merupakan salah satu wilayah paling Barat Propinsi Jawa
Timur. Wilayah Kabupaten Ngawi di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan ke dua Kabupaten ini merupakan masuk
wilayah Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro, untuk sebelah Barat Berbatasan dengan Karesidenan Surakarta, batas sebelah Selatan Kabupaten
Ngawi adalah Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun, sedangkan batas sebelah timur adalah Kabupaten Madiun. Kabupaten Ngawi Terdiri dari 17
kecamatan dan 217 Desa. Di mana 4 dari 217 desa adalah kelurahan.
4.2. Penduduk Kabupaten Ngawi
Sesuai dengan laporan Badan Pusat Statistik dalam buku “Kabupaten Ngawi Dalam Angka 2003” pada tahun 2003 jumlah penduduk tercatat mencapai
868.651 jiwa, Penduduk laki-laki 424. 401 jiwa dan penduduk wanita 444. 250 jiwa. Jumlah Penduduk terbesar di kecamatan Paron 90.509 jiwa, sedangkan
jumlah Penduduk terandah kecamatan Pitu 27.773 jiwa. Daerah yang paling padat pendududknya di Kecamatan Ngawi dan Geneng yang mencapai lebih dari 1000
JiwaKm, sedangkan untuk keseluruhan di kabupaten Ngawi kepadatannya mencapai 670 jiwa km
2
. Tabel 6. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Ngawi dari Tahun 1999-2003
No Tahun
Laki-laki Perempuan
Total Sex ratio
1 2003 424. 401 442.250
868.651 95,53 2
2002 423.083 442.544 865.677 95,65
3 2001
421.687 440.846 862.533 95,70 4
2000 420.282 439.165 859.447 95,50
5 1999
417.210 436.863 854.073 95,53 Sumber : Laporan BPS dalam buku “Kabupaten Ngawi Dalam Angka 2003”
Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah penduduk setiap tahun terus bertambah. Pada tahun 1999 jumlah penduduk kabupaten Ngawi sekitar 854.073 jiwa.
Sedangkan pada tahun 2003 mencapai 868.651 jiwa. Jumlah penduduk perempuan lima tahun terakhir periode 1999-2003 menunjukkan jumlah yang lebih besar
dari pada jumlah penduduk laki-laki. Pertumbuhan penduduk tahun 2003 0,35 per tahun.
4.3. Luas Wilayah Kabupaten Ngawi
Luas wilayah Kabupaten Ngawi mencapai 1.298,58 kilometer persegi atau Luas 129.598 ha. Wilayah Ngawi terdiri sawah, hutan, dan tanaman perkebunan
yang menampung 76 persen penduduknya. Untuk lahan sawah luasnya sekitar 40 persen atau sekitar 506,4 km2 lahan sawah
Tabel 7. Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah ha
No Tahun
Sawah Bukan Sawah
Total 1 2003 50.639
78.959 129.598
2 2002 50.639 78.959
129.598 3 2001 50.644
78.954 129.598
4 2000 50.834 78.764
129.598 Sumber: Laporan BPS dalam buku “Kabupaten Ngawi Dalam Angka 2003”
Tabel 7 memperlihatkan bahwa sebagian besar areal pertaniaannya digunakan lahan persawahan. Yaitu sebesar 40 persen dari luas wilayah
keseluruhan. Namun, dalam perkembangannya dari tahun 2000-2003 luas sawah mengalami penurunan. Pada tahun 2000 luas sawah mencapai 50.834 ha, pada
tahun 2003 mengalami penurunan sebesar 195 ha yaitu menjadi 50.639. Sedangkan untuk lahan bukan sawah mengalami peningkatan sebesar 195 ha.
Lahan sawah beralih fungsi menjadi lahan bukan sawah akibat dari alih fungsi lahan sawah.
Tabel 8. Luas Areal Perkebunan Kabupaten Ngawi
No Tahun Tebu Sugar cane
Kelapa Coconut
Tembakau Virginia
Tobacco Tembakau
Rakyat Private
Tobacco Karet
Rabber
1 2003 3.211,8 2.469,00 - 691,75
897,42 2 2002 3.592,76 2.413,00 33,00
1.598,00 897,42 3 2001 4.304,59 2.230,20 141,50
1.035,50 897,42 4 2000 4.608,65 2.374,00 251,00
3.000,00 897,42 Sumber : Laporan BPS dalam buku “Kabupaten Ngawi Dalam Angka 2003”
Tabel 8 menunjukkan bahwa luas areal tebu mengalami penurunan, pada tahun 2000 luas mencapai 4.608,65 ha pada tahun 2003 hanya sebesar 3.211,8 ha.
Perkebunan kelapa mengalami peningkatan luas areal perkebunannya. Perkembangangan perkebunan tembakau dikabupaten Ngawi mengalami
penurunan yang tajam, sedangkan untuk perkebunan karet tidak mengalami perubahan luas.
4.4. Keadaan Umum Usahatani Tebu Rakyat PG Soedhono di Kabupaten Ngawi