13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6 Metode Pengujian Antibakteri
Pengujian bakteri secara in vitro bertujuan untuk mengetahui senyawa antibakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi oleh bakteri tersebut.
Metode pengujian aktivitas antibakteri dibagi berdasarkan pada masing-masing prinsip yang digunakan, meliputi:
2.6.1 Metode Difusi
Zat antibakteri ditentukan aktivitasnya berdasarkan kemampuan berdifusi pada lempeng agar yang telah diinokulasi dengan bakteri uji. Pengamatan yang
dilakukan adalah dengan melihat ada atau tidaknya zona hambatan daerah bening yang tidak nampak adanya pertumbuhan bakteri yang terbentuk di sekeliling zat
antibakteri. Metode ini dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: 1. Teknik cakram
Metode ini melibatkan kertas cakram yang berfungsi sebagai tempat menampung zat antibakteri. Kertas cakram ini diletakkan dipermukaan medium
padat agar yang mengandung kultur mikroorganisme yang telah ditumbuhkan. Beberapa cakram multidiscs mengandung berbagai obat yang berbeda yang akan
diuji dan informasi yang diperoleh dari disk tersebut tidak hanya menentukan antibiotik atau obat yang mungkin efektif terhadap infeksi tertentu, tetapi juga
obat yang tidak efektif. Lempeng agar yang telah ditanami bakteri kemudian diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam. Hambatan akan terlihat sebagai daerah yang tidak memperlihatkan adanya pertumbuhan bakteri di sekitar cakram.
Lebar daerah hambatan ini tergantung pada daya resap obat ke dalam agar dan kepekaan bakteri terhadap obat tersebut.
2. Teknik parit Suatu lempeng agar yang telah diinokulasi oleh bakteri uji dibuat sebidang
parit. Kemudian parit ini diisi dengan zat uji dan diinkubasikan pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam. Hasil pengamatan dilihat dengan melihat ada atau tidaknya
zona hambatan di sekeliling parit. 3. Teknik lubang
Dalam metode ini lempeng agar yang telah diinokulasi oleh bakteri uji selanjutnya diisi dengan zat uji. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan
meletakkan cangkir porselen kecil yang biasa dikenal dengan fish spines di atas
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
medium agar dan diisi dengan larutan yang akan diuji. Kemudian diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam. Dilakukan pengamatan dengan melihat ada atau tidaknya zona hambatan di sekeliling lubang atau cawan.
2.6.2 Metode Dilusi