Penapisan Fitokimia Ekstrak Identifikasi Bakteri Uji

30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.4 Penapisan Fitokimia Ekstrak

Hasil penapisan fitokimia yang dilakukan terhadap ekstrak etanol rimpang temu putih dan ekstrak etanol buah mahkota dewa non iradiasi serta iradiasi pada dosis 10 kGy, dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Penapisan Kandungan Senyawa Kimia Kandungan Temu Putih Mahkota Dewa 0 kGy 10 kGy 0 kGy 10 kGy Alkaloid + + + + Flavonoid + + + + Tanin - - + + Fenol - - + + Steroid Triterpenoid + + + + Saponin - - + + Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa ekstrak rimpang temu putih hasil iradiasi maupun tanpa iradiasi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid serta steroid dan triterpenoid, hal ini sesuai dengan pernyataan Iswantini et al., 2003 yang menyatakan bahwa ekstrak rimpang temu putih mengandung senyawa terpenoid, alkaloid, dan flavonoid. Sedangkan hasil penapisan fitokimia ekstrak daging buah mahkota dewa hasil iradiasi maupun tanpa iradiasi menunjukkan bahwa ekstrak mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, fenol, saponin serta steroid dan triterpenoid, sebagaimana kandungan senyawa buah mahkota dewa yang dinyatakan oleh Penelitian Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional Departemen Kesehatan, yakni meliputi alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, dan polifenol Susanti, 2009.

4.5 Identifikasi Bakteri Uji

Tujuan identifikasi bakteri ini dilakukan adalah untuk memastikan identitas bakteri dengan melihat morfologi bakteri melalui pewarnaan gram. Berdasarkan pengamatan morfologi bakteri secara mikroskopik terlihat sel bakteri Bacillus subtilis berbentuk batang dan berwarna ungu, sedangkan Staphylococcus aureus 31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berbentuk bulat seperti anggur, menggerombol dan berwarna ungu. Gambar bakteri secara mikroskopik dapat dilihat dalam lampiran 9. Bakteri yang digunakan pada uji aktivitas antibakteri adalah bakteri yang telah diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. Karena pada usia tersebut bakteri berada pada usia pertumbuhan aktif dan umumnya fase ini lebih peka terhadap antibakteri daripada saat fase istirahat Sujudi et al., 1982. Bakteri uji terlebih dahulu identifikasi menggunakan pewarnaan gram untuk memastikan tidak adanya kontaminasi. Dari hasil pewarnaan gram tersebut diketahui bahwa Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus yang digunakan merupakan bakteri gram positif, yang terlihat dari hasil pewarnaan gram berwarna ungu. Dasar dari reaksi pewarnaan gram adalah perbedaan dalam struktur kimiawi permukaan bakteri. Pada saat pemberian kristal violet sebagai zat warna dasar sel bakteri akan berwarna ungu, dan ketika lugol ditambahkan maka terbentuk kompleks antara kristal violet dengan iodium di dalam sel, sehingga sel bakteri akan tetap berwarna ungu. Lalu dengan adanya penambahan alkohol dinding sel bakteri gram positif akan terdehidrasi dan pori-porinya menciut, sehingga daya rembes dinding sel dan membran menurun, akibatnya warna sel akan tetap ungu dengan adanya penambahan safranin. Sedangkan pada bakteri gram negatif penambahan alkohol akan mengakibatkan lipid terekstraksi dari dinding sel, pori-pori sel mengembang dan kompleks warna keluar dari sel, sehingga saat pemberian safranin sel menyerap warna tersebut menjadi merah Pelczar et.al, 2008.

4.6 Pembuatan Suspensi Bakteri Uji

Dokumen yang terkait

Efektivitas Ekstrak Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Sebagai Antibakteri untuk Mencegah Serangan Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)

8 111 70

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa Boerl.)

11 97 60

Daya Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans (in vitro)

8 92 64

Daya atibakteri ekstrak etanol buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai bahan medikamen saluran akar secara in vitro.

3 69 76

Daya Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa.Scheff (Boerl)) Terhadap Enterococcus faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro.

2 65 72

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) Dengan Basis Vanishing Cream Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhad

2 6 12

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (SCHEFF.) BOERL) Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (SCHEFF.) BOERL) Basis Cold Cream Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staph

0 2 12

Senyawa Antibakteri Fraksi Etanol Buah Mahkota Dewa Masak (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) terhadap Staphylococcus aureus - Ubaya Repository

0 0 1

POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DIETHYL ETHER DAUN MAHKOTA DEWA (PHALERIA MACROCARPA (SCHEFF.) BOERL) TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS Arsyik Ibrahim

0 0 7