Penelitian Terdahulu Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah di Desa Kupu Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes

17 Selain itu dengan adanya kondisi usahatani yang menunjukkan skala hasil yang meningkat maka dapat dikatakan bahwa kondisi usahatani bawang putih di daerah penelitian ini layak untuk dikembangkan atau dilanjutkan. Dalam proses produksi bawang putih, tingkat kesuburan tanah juga perlu diperhatikan karena lahan yang digunakan untuk penanaman bawang putih digunakan secara bergantian untuk menanam tanaman lain. 2. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Gunistiyo 2009 , “Identifikasi Faktor-Faktor Utama yang Berpengaruh Pada Efisiensi Usahatani Bawang Merah Di Desa Sisalem Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes” Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keuntungan usahatani bawang merah, mengetahui batas produksi bawang merah, mengetahui pengaruh faktor produksi dan efisiensi yang terdiri atas lahan, bibit, tenaga kerja, dan pupuk terhadap produksi bawang merah, dan untuk mengetahui mekanisme pemasaran hasil usaha tani yang lebih efektif dan efisien di Desa Sisalem kecamatan Wanasari kabupaten Brebes. Berdasarkan hasil analisis usaha tani di desa Sisalam kecamatan Wanasari kabupaten Brebes Tahun 2009 dapat disimpulkan usaha tani bawang merah di desa Sisalam kecamatan Wanasari kabupaten Brebes menguntungkan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis BC ratio diperoleh rata-rata yang lebih besar dari 1, yaitu sebesar 1,52. Berdasarkan analisis break event point dapat diketahui bahwa jumlah produksi bawang merah selama ini sudah melebihi titik impas, yaitu dengan rata-rata titik impas sebesar 3.024,10 kg per hektar atau Rp13.608.438,78. Dengan demikian dapat disimpulkan tingkat produksi bawang merah pada usaha tani bawang merah di desa Sisalam 18 kecamatan Wanasari kabupaten Brebes sudah melampaui batas minimal produksi. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda dapat diketahui bahwa secara parsial hanya variabel bibit yang berpengaruh signifikan. Meskipun demikian seara bersama-sama variabel faktor produksi yang terdiri atas tanah, bibit, tenaga kerja dan pupuk berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil analisis efisiensi faktor produksi dapat disimpulkan pemakaian faktor produksi yang terdiri atas lahan, bibit, dan pupuk tidak efisien, sedangkan faktor produksi tenaga kerja belum efisien. Berdasarkan hasil analisis pemasaran dapat disimpulkan mekanisme pemasaran hasil usaha tani melalui pedagang di kecamatan lebih efisien dibandingkan dengan pengepul. 19

2.6 Kerangka Pemikiran

Produksi merupakan suatu proses transformasi input menjadi output. Input dalam usahatani bawang merah adalah bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja dan lahan. Sementara output dari usahatani bawang merah adalah produksi bawang merah. input dalam usahatani tersebut mempunyai pengaruh terhadap produksi bawang merah. Kerangka pemikiran menjadi dasar bagi pelaksanaan penelitian sehingga penelitian akan menjadi terarah, kerangka pemikiran dalam penelitian adalah: Gambar 2. Kerangka Pemikiran Desa Kupu Produksi Bawang Merah Faktor-Faktor Produksi Bawang Merah 1. Luas Lahan X1 2. Bibit X2 3. Tenaga Kerja X3 4. Pupuk X4 5. Pestisida cair X5 6. Pestisida padat X6 Hasil Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Bawang Merah 1. Analisis Regresi Linear Berganda 1.1.1. 2. Analisis Elastisitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Gabungan Kelompok Tani Maju Bersama, Desa Kupu, Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada bulan mei sampai agustus 2013. Lokasi penelitian ini dipilih secara purposive sengaja, berdasarkan pemetaan daerah produksi bawang merah, dimana menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Brebes 2013, kecamatan Wanasari merupakan salah satu kecamatan yang memiliki produksi bawang merah terbesar di Kabupaten Brebes. Pemilihan Desa Kupu sebagai daerah penelitian didasarkan antara lain karena Desa Kupu merupakan salah satu desa yang gabungan kelompok taninya masih sangat aktif dan merupakan produsen terbesar bawang merah di kecamatan Wanasari, kabupaten Brebes.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis data, yaitu primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan dan wawancara responden dengan menggunakan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari catatan yang terdapat di berbagai instansi atau dinas yang berkaitan dengan masalah penelitian.