34
Jumlah penduduk desa ini hingga tahun 2012 tercatat 8.379 jiwa 2.249 kepala keluarga, dengan kepadatan penduduk mencapai 241 jiwakm. Komposisi
penduduk antara laki-laki dan perempuan cukup berimbang, yakni terdiri dari 4.114 laki-laki dan 4.238 perempuan. Jumlah penduduk desa Kupu berdasarkan
usia dan jenis kelamin tersaji pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Kupu Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Tahun 2012. Kelompok Umur
tahun Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki
Prempuan 0 – 9
894 867
1761 10 – 19
1165 1091
2252 20 – 29
672 712
1384 30 – 39
521 580
1101 40 – 49
386 623
1009 50 – 59
259 204
460 60
217 158
375 Jumlah
4114 4238
8379
Sumber : Monografi Desa Kupu, 2012
Dilihat dari mata pencahariannya, penduduk desa Kupu mempunyai mata pencaharian yang cukup beragam. Pada umumnya penduduk desa setempat
bekerja di bidang pertanian sebagai petani maupun buruh tani. Penduduk yang bermata pencaharian sebagai buruh tani 4.897 orang 85,54 , petani 715 orang
12,49 , pedagang 16 orang 0,28 , pegawai negeri sipil 18 orang 0,31 , peternak 27 orang 0,47 , dan lain-lain sebanyak 52 orang 0,91 . Tabel 5
menyajikan jumlah penduduk berdasarkan mata pencahariannya.
35
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencahariannya Tahun 2012
Jenis Mata Pencaharian Jumlah Orang
Presentase
Buruh Tani 4.897
85,54 Petani
715 12,49
Pedagang 16
0,28 Pegawai Negeri Sipil
18 0,31
Peternak 27
0,47 Lain – lain
52 0,91
Sumber : Monografi Desa Kupu, 2012
4.2 Kondisi Pertanian
Umumnya petani di lokasi penelitian menjadikan padi dan bawang merah sebagai tanaman utama yang mereka budidayakan. Mereka juga menanam
tanaman cabe, kacang panjang untuk jenis sayuran, ubi dan jagung untuk jenis tanaman palawija sebagai selingan atau sela di tanaman bawang merah maupun
padi. Disamping bercocok tanamam di sawah, masyarakat setempat juga ada
yang beternak. Ternak yang dikembangan cukup beragam meskipun dalam skala yang masih relative kecil, seperti : kambing, ayam, kuda, angsa, kucing . Adapun
populasi ternak yang dikembangkan adalah kambing sebanyak 324 ekor, ayam sebanyak 2398 ekor, kuda sebanyak 5 ekor, angsa dan kucing masing-masing
sebanyak 14 ekor dan 85 ekor. Berdasarkan data dari monografi desa Tahun 2013, pertanian di Desa
Kupu dinilai maju, hal ini terlihat dari produksi hasil-hasil pertanian khususnya untuk bawang merah yang cukup tinggi. Adanya kelompok-kelompok tani di desa
36
tersebut telah mampu meningkatkan tingkat produksi dan kesejahteraan petani setempat. Di Desa Kupu terdapat lima kelompok tani yang masing-masing telah
mengikuti SLPHT sekolah lapang pengendalian hama terpadu, yakni kelompok tani Sumber Rejeki, Mekar Tani, Sumber Pangan, Sumber Makmur, Mulya Tani.
4.2.1 Usahatani Bawang Merah di Desa Kupu
Kegiatan budidaya atau usahatani di Desa Kupu dimulai dari pengolahan tanah,
pemupukan, penanaman dan pemeliharaan tanaman. Pembibitan
merupakan salah satu kegiatan di luar usahatani, yang menjadi kegiatan rutin petani setelah panen. Pembibitan adalah mengusahakan pertanaman yang hasilnya
diarahkan untuk digunakan sebagai bahan untuk ditanam kembali pada pertanaman yang akan datang. Tarigan 1997 menyatakan bahwa pembibitan
merupakan syarat yang mutlak untuk menghasilkan bibit yang bermutu. Dalam hal pengadaan bibit, di Desa Kupu umumnya dilakukan oleh petani
sendiri. Petani di desa setempat mengadakan pemilihan secara langsung terhadap hasil produksi yang dihasilkan dari lahannya. Bibit yang baik petani biasanya
melakukan pengamatan terhadap tanaman yang akan dijadikan bibit selama pertumbuhannya, jadi sebelum panen telah dilakukan seleksi terhadap tanaman
umbi yang akan dijadikan bibit. Hasil seleksi selama pertumbuhan tersebut petani akan mendapatkan bibit-bibit yang mempunyai sifat-sifat yang baik seperti
tahan terhadap serangan hama, mempunyai anakan yang banyak dan dapat menghasilkan umbi yang besar-besar. Petani lebih menyukai umbi bibit dengan
ukuran sedang dan kebanyakan petani Brebes menggunakan bibit bima. Penyimpanan umbi untuk bibit dilakukan selama 50 – 60 hari setelah tanam. Bibit