Fungsi Produksi Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah di Desa Kupu Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes

9 X 1 , X 2 , X 3 , ..., X n = berbagai input yang digunakan. Pengaruh suatu manajemen yang baik dapat mendukung proses produksi. Petani tradisonal sekalipun sebenarnya juga butuh manajemen dalam menjalankan usaha taninya, tetapi tidak dalam yang betul-betul dengan administrasi yang lengkap dan tertib, baik mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengaturan sarana dan prasarana Daniel, 2002.

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Usahatani

Penelitian terdahulu menunjukan bahwa produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dijabarkan menjadi beberapa variabel yang diduga mempunyai pengaruh terhadap produksi dengan menggunakan uji tertentu. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi bisa menjadi acuan untuk pengembangan penelitian melalui peningkatan produksi yang diperoleh petani. Dalam sektor pertanian, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi yaitu sebagai berikut : 1. Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi Pada penelitian Sumiyati 2006 menjelaskan bahwa salah satu faktor yang banyak berpengaruh terhadap tingkat produksi adalah luas lahan. Faktor ini merupakan faktor utama dalam usahatani karena terkait dengan keberlangsungan usahatani. Pendapat lain juga dikemukakan dari Mubyarto 1989 yang menjelaskan bahwa, lahan sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya hasil pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usahatani. Besar kecilnya produksi dari usahatani antara lain dipengaruhi oleh luas 10 sempitnya lahan yang digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Suciaty 2004 juga menyebutkan bahwa faktor lahan merupakan faktor produksi yang paling besar pengaruhnya dalam menentukan tingkat produksi bawang merah. 2. Pengaruh Bibit Terhadap Produksi Input pertanian lain yang berpengaruh terhadap tingkat produksi usahatani adalah bibit yang digunakan. Penggunaan jumlah bibit ini terkait dengan jarak tanam yang nantinya akan berpengaruh pada daya tumbuh dan hasil yang diperoleh Hansen, 1981 dalam Gohong, 1993. Pendapat dari Sukiyono 2004 juga menjelaskan bahwa faktor penggunaan bibit merupakan faktor produksi yang paling besar pengaruhnya dalam menentukan jumlah produksi dalam usahatani. 3. Pengaruh Penggunaan Tenaga Kerja Terhadap Produksi Pertanian Faktor lain yang mempengaruhi tingkat produksi usahatani adalah tenaga kerja Sumiyati, 2006. Faktor tenaga kerja ini ada juga yang dijabarkan menjadi tenaga kerja rumah tangga dan tenaga kerja luar rumah tangga Hamid, 2004. Tenaga kerja merupakan penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia masih menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Dalam usahatani sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani sendiri yang terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga, isteri, dan anak-anak petani. Tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani ini merupakan sumbangan keluarga pada produksi pertanian secara keseluruhan dan