Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Oemar Hamalik, dalam bukunya Proses Belajar Mengajar, bahwa: “Belajar adalah suatu proses, belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan”. 6 Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa keterampilan-keterampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa keterampilan berintegrasi. Keterampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. 7 Mengapa di dalam belajar diperlukan aktivitas hal tersebut dikarenakan prinsip dari belajar itu sendiri adalah berbuat. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, mungkin itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Di antara ciri-ciri kegiatan yaitu: Pertama, belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar, baik aktual maupun potensial. Kedua, perubahan itu pada dasarnya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama. Ketiga, Perbuatan itu terjadi karena adanya usaha dengan sengaja. Dengan demikian ciri-ciri yang menunjukan bahwa seseorang melakukan kegiatan belajar dapat ditandai dengan adanya: a. Perubahan tingkah laku yang aktual atau potensial, yang berarti perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar itu nyata dapat dilihat seperti hasil belajar keterampilan motorik. b. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar bagi individu merupakan kemampuan baru dalam bidang kognitif, afektif atau psikomotorik. Adanya usaha atau aktivitas yang sengaja dilakukan oleh orang yang belajar dengan pengalaman memperhatikan, mengamati, memikirkan, merasakan, menghayati dan sebagainya. atau dengan latihan. 8 6 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2011, Cet. XI, h. 29. 7 Ketut Juliantara, “Aktivitas Belajar”, www.Edukasi.Kompasiana.com, 27 November 2010. 8 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993, Cet. IV, h. 66-67. Proses belajar adalah aktivitas diri yang melibatkan aspek-aspek “sosio psiko fisik” dalam upaya menuju tercapainya tujuan belajar, yakni terjadinya perubahan tingkah laku. Dalam proses belajar, biasanya melalui fase-fase tertentu. Gagne mengembangkan fase belajar menjadi delapan fase, yaitu: 1. Fase motivasi. 2. Fase konsentrasi. 3. Fase mengolah. 4. Fase dimasukan dalam ingatan. 5. Fase menggali dari ingatan. 6. Fase generalisasi. 7. Fase memberikan prestasi. 8. Fase umpan balik feedback. 9 Karena betapa besarnya pengaruh aktivitas siswa terhadap kegiatan belajarnya demi mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dalam belajar tersebut siswa mengalami aktivitas belajar yang berkaitan erat dengan kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Hal di atas bisa saja tercapai dengan kata lain siswa aktif dalam proses pembelajaran, akan tetapi dengan catatan siswa tersebut fokus dan konsentrasi dalam proses belajar maka kegiatan seperti siswa bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dapat berjalan dengan baik, akan tetapi terkadang hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut di antaranya adalah kreatifitas guru yang kurang, siswa tidak siap dalam menerima pelajaran, siswa tidak fokus dan konsentrasi dalam proses pelajaran. 9 Ahmad Mudzakir, Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1997, h. 36-37. Kemampuan berkonsentrasi dalam belajar mutlak diperlukan. Kalau diperhatikan, keluhan tidak bisa konsentrasi merupakan keluhan yang paling umum dikalangan pelajar dan mahasiswa. Di dalam setiap langkah belajar, apakah itu di dalam kelas atau di rumah, apabila kita belajar sendiri, diperlukan konsentrasi yang tinggi. Dalam hal itu gangguana konsentrasi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu gangguan dari dalam internal dan gangguan dari luar eksternal. 10 Sebab siswa tidak siap dalam menerima pelajaran, tidak fokus dan tidak konsentrasi dalam proses belajar dapat disebabkan siswa mengobrol atau becanda dengan temannya ketika guru sedang menjelasakan, dan bisa juga disebabkan karena siswa asyik memainkan handphone yang mereka miliki ketika guru sedang menjelaskan pelajaran. Dari latar belakang yang penulis uraikan di atas dan dari fenomena yang ada pada saat ini maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul: “PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI HANDPHONE HP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP NEGERI 66 JAKARTA SELATAN ”

B. Identifikasi Masalah

a. Banyaknya siswa yang telah mempunyai handphone. b. Adanya dampak yang negatif dari penggunaan handphone. c. Adanya penyalahgunaan dalam menggunakan handphone. d. Kurangnya peranan orang tua dan guru dalam mengontrol penggunaan handphone bagi siswa.

C. Pembatasan Masalah

a. Penggunaan handphone dikalangan siswa. b. Aktivitas yang dimaksud adalah proses belajar siswa di rumah dan di sekolah. 10 Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1995, Cet. II, h. 32. c. Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh negatif dari penggunaan handphone terhadap proses belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Dari uraian identifikasi dan pembatasan masalah, maka dalam penelitian ini Penulis akan memfokuskan perumusan masalah pada: - Seberapa besar pengaruh penggunaan handphone terhadap aktivitas belajar siswa? Perumusan masalah Penulis fokuskan agar hasil dari penelitian ini benar- benar maksimal, sehingga dapat dijadikan rujukan untuk semua pihak.

E. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah. b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh handphone terhadap aktivitas belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

a. Untuk menambah pengetahuan penulis dan memberi informasi kepada para pembaca tentang alat komunikasi handphone dan pengaruhnya dalam aktivitas belajar siswa. b. Sebagai informasi dan bahan acuan bagi orang tua dan guru agar memperhatikan siswa dalam mempergunakan handphone. c. Untuk melengkapi perpustakaan Fakultas yang disediakan sebagai bahan bacaan dan refrensi. 8

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Alat Komunikasi Handphone HP

1. Sejarah Perkembangan Manusia Berkomunikasi

Sebagai mahluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain- lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang muncul dari lubuk hati. 1 Komunikasi sebagai suatu proses dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses primer dan proses sekunder. Proses Primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang symbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lainnya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Sedangkan komunikasi 1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Komunikasi, Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2005, Cet. IX, h. 11 dalam proses sekunder, yaitu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan mengggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya yang banyak, media itu bisa melalui surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, bahkan satelit dan masih banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. 2 Bentuk paling umum dari komunikasi manusia adalah saat seseorang berbicara pada orang lain. Dalam hal ini elemen yang terpenting dalam komunikasi adalah pengirim dan penerima. Menurut Azies dan Alwasilah 1996 aktivitas manusia yang disebut komunikasi merupakan fenomena rumit dan terus-menerus berubah. Walaupun demikian, ada beberapa ciri yang dapat ditemui pada sebagian komunikasi. Menurutnya, bila dua orang atau lebih terlibat dalam suatu komunikasi, tentu mereka melakukan komunikasi karena beberapa alasan. 1. Mereka ingin mengatakan sesuatu. Maksudnya, dalam sebagian besar komunikasi, orang mempunyai pilihan apakah dia akan berbicara atau tidak. 2. Mereka mempunyai tujuan komunikatif. Pembicara mengatakan sesuatu karena menginginkan sesuatu terjadi akibat dari apa yang mereka katakan. 3. Mereka memilih kode dari bahasa yang dimiliki. Untuk mencapai tujuan komunikasinya, mereka dapat memilih kata-kata yang tepat untuk tujuan tersebut. 3 Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya, tidak ada data otentik yang dapat menerangkan tentang hal itu. Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah suatu peristiwa yang berlangsung secara mendadak. Everett M. Roger 1986 menilai peristiwa ini sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikirannya secara tulisan. 2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Komunikasi, … h. 11-16 3 Deni Darmawan, dkk, Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: UPI PRSS, 2006, Cet. I, h. 19

Dokumen yang terkait

Improving student's pronunciation by using minimal pair drill ( a classroom action research at grade VII.3 SMPN 66 Jakarta)

1 6 104

Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Pengaruh Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 241 Jakarta

0 8 111

Peranan pendidikan agama islam dalam pembentukan kepribadian siswa di SMP Negeri 66 Kebayoran Lama Jakarta Selatan

1 19 57

Pengaruh Penggunaan Hp'ermedia Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi

3 31 273

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 RANTAU SELATAN.

0 2 32

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Nege

0 2 16

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Nege

0 1 11

Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Aktivitas Penjualan (Studi Korelasi tentang Pengaruh Penggunaan HP Bagi Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan Aktivitas Penjualan di Kalngan Ibu Rumah TanggaReseller Fashion Hijab Surakarta Tahun 2016).

0 0 15

Pengaruh penggunaan alat komunikasi handphone terhadap hasil belajar mata pelajaran fiqih peserta didik MTs Sunan Ampel Sidoraharjo.

1 7 115

PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP P

0 0 17