Sejarah dan Perkembangan Musik

Dengan cara di atas, mereka akan langsung menerima pesan-pesan yang disampaikan tanpa mencegah apa yang mereka sukai. Justru dengan cara seperti ini, mereka akan terasa lebih menikmati, ketimbang terpaksa. Kita ambil satu contoh bahwa kebanyakan orang-orang yang mau mendengarkan ceramah dan ajaran Islam, misalnya di masjid, majlis taklim, atau acara-acara khusus, adalah orang-orang yang memang sudah memiliki kecenderungan kuat terhadap nilai-nilai agama. Sedangkan sebaliknya, orang- prang yang memiliki kecenderungan lemah atau bahkan tidak memiliki simpati sama sekali terhadap nilai-nilai agama, mereka tidak mendatangi tempat-tempat tersebut. Akibatnya, nilai-nilai agama tidak akan pernah sampai terdengar sama sekali oleh mereka. Hal semacam ini bisa dilakukan diantaranya melalui lagu religi. Keuntungannya, pesan-pesan Islam akan sampai kepada mereka, tanpa mengganggu kegemaran mereka sekaligus mengalihkan dari hal-hal buruk ke hal yang positif, yakni dari lagu-lagu yang berbau kekerasan, fantasi, dan bahkan seksualitas teralihkan ke lagu-lagu yang bernuansa religi. Dengan demikian media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah ini dapat berupa barang, tempat, kesenian, orang, musik, dan sebagainya. Dalam arti sempit media dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu dakwah, atau yang populer disebut sebagai alat peraga. Alat bantuatau media dakwah memiliki peranan atau kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan dakwah. Artinya proses dakwah tanpa adanya media tisak akan tercapai dengan maksimal. 48 Apabila media dakwah dilihat dari instrumennya, maka dapat dilihat dari empat sifat. Menurut Drs. Slamet Muhaimin Abda yaitu yang bersifat visual, audiotif, audio visual, dan cetak. 1 Media visual yaitu alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan dakwah dengan melalui indera penglihatan seperti film, slide, transparansi, overhead proyektor, gambar, foto, dan lain-lain. 2 Media auditif yaitu alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana penunjang dakwah yang dapat ditangkap melalui indera pendenganran, seperti radio, tape recorder, telepon, telegram, lagu dan sebagainnya. 3 Media audio visul yaitu alat-alat dakwah yang dapat didengar juga sekaligus dapat dilihat, seperti movie film, televisi, video, dan sebagainya. 4 Media cetak yaitu cetakan dalam bentuk tulisan dan gambar sebagai pelangkap informasi tulisan, seperti buku, surat kabar, majalah, buletin, booklet, leaflet, dan sebagainnnya. 49 48 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 18 49 H. Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdkwah di Indonesia, Jakarta: PT. Pedoman Ilmu Jaya, h. 43-44