5. Bagaimana content analysis haruslah menggunakan teknik-teknik
kuantitatif.
4
B. Pengertian dan Aspek Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Dakwah secara etimologi atau asal kata bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu:
da’a, yad’u, da’watan yang artinya memanggil, mengajak atau seruan. Dan yang kedua yaitu:
da’a, yad’u, da’an yang artinya memanggil, mendo’a dan memohon.
5
Pengertian dakwah secara etimologi dapat juga dilihat dari kata dalam Al-
Qur’an yang memiliki banyak arti, antara lain: a.
Mengajak dan menjelaskan, yang terdapat dalam QS. Yusuf 12 : 108
Artinya: “Katakanlah: Inilah jalan agama ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang
musyrik. b.
Berdo’a dan berharap, yang terdapat dalam QS. Al-A’raf 7 : 55
4
Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, Yogyakarta, Rake
Sarasin, 2000, h. 71
5
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Hidayakarta Agung, 1990, h. 127
Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas. c.
Mengajak dan mengundang, yang terdapat dalam QS. Yusuf 12 : 33
Artinya: “Yusuf berkata: Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau
hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka dan tentulah aku termasuk
orang- orang yang bodoh.”
d. Seruan, yang terdapat dalam QS. Al-Mukmin 23 : 41
Artinya: “Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka sebagai sampah banjir
maka kebinasaanlah bagi orang- orang yang lalim itu.”
Sedangkan dakwah menurut terminology istilah mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Hal ini tergantung dari sudut mana para
ahli ilmu dakwah memberikan pengertian atau mendefinisikan dakwah itu sendiri, sehingga antara definisi satu dengan yang lainnya terdapat kesamaan
dan perbedaan. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini penulis menyajikan beberapa definisi dakwah:
a. Ibnu Taimiyah : “Dakwah ke jalan Allah adalah dakwah untuk beriman
kepada Allah dan kepada apa yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yang mencakup keyakinan kepada rukun
iman dan rukun Islam.” b.
Sayyid Qutub : “Dakwah harus meliputi empat bentuk, yaitu mengajak manusia kepada Aqidah yang dapat menghidupkan hati dan akal;
mengajak kepada syariat yang dapat menghidupkan pribadi dan masyarakat; mengajak kepada kekuatan, kehormatan, dan kepastian dalam
beragama dan bernegara; mengajak kepada jihad untuk menegakkan kalimat Allah.”
c. Toha Yahya Umar : “Dakwah sebagai upaya mengajak manusia dengan
cara bijaksana kepada jalan yang benar-benar sesuai dengan perintah Allah, untuk kemasl
ahatan dan kebaikan mereka di dunia dan di akhirat.”
6
d. M. Quraish Shihab : “Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada
keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.”
7
e. Wardi Bachtiar : “Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu
situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau suatu proses mengajak manusia ke jalan Allah yaitu Al-
Islam.”
8
f. M. Idris A. Shomad : “Dakwah Islam ialah menyampaikan Islam kepada
umat manusia seluruhnya dan mengajak mereka untuk komitmen dengan
6
Zakaria, “Konsepsi Dakwah Dalam Dialog Antar Umat Beragama”, Jurnal Kajian
Dakwah dan Komunikasi, ISSN 1411-2779 Vol IX No. 1, Juni 2007, h. 18
7
Quraish Shihab, “Membumikan Al-Qur’an; Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat”, Bandung: Mizan, 1996, h. 194
8
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta; Logos, 1997, h. 31