Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
partai, dan dapat mendapatkan calon terpilih yang lebih akuntabel kepada konstituennya. Karena, melalui sistem ini, hanya caleg yang meraih dukungan
penuh dari rakyat yang dapat duduk di kursi legislatif. Sedangkan sistem proporsional tertutup dimaksudkan bahwa urutan calon anggota legislatif yang
dipilih berdasarkan daftar yang ditentukan oleh partai, dan pemilih tidak dapat mengungkapkan suatu preferensi terhadap caleg mana yang disukainya.
2
Keuntungannya, partai dapat memasukkan caleg mungkin anggota kelompok etnis minoritas, kelompok bahasa, atau wanita yang mungkin akan sulit terpilih
tanpa mekanisme ini.
3
Walaupun setiap pemilih tidak dapat menentukan langsung siapa wakilnya.
Adanya azas demokrasi di Indonesia serta sistem Pemilu proporsional terbuka inilah yang disinyalir sebagai magnet penarik bagi para selebritis untuk
maju menjadi calon anggota legislatif dari sejumlah partai politik. Termasuk salah satu artis yang namanya kerap kali menjadi perhatian masyarakat karena berbagai
macam pemberitaan tentang dirinya. Sosok artis tersebut adalah Lely Anggraeni atau yang biasa dikenal oleh masyarakat sebagai Angel Lelga ini merupakan salah
satu dari sederet artis yang maju ke dalam bursa calon anggota legislatif di Pemilu Legislatif 2014 lalu dari partai yang berhaluan Islam, yakni Partai Persatuan dan
Pembangunan. Hal ini pun tak ayal menuai kontroversi di kalangan masyarakat yang telah
jeli akan informasi dan situasi yang tersaji oleh media. Karena, dewasa ini setiap lapisan masyarakat telah sangat pintar dan cakap untuk mengakses setiap
2
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010, h. 461-462.
3
Veri Junaidi, dkk., Politik Hukum Sistem Pemilu: Potret Keterbukaan dan Partisipasi Publik dalam Penyusunan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD Jakarta: Yayasan Perludem, 2013, h. 104-105.
informasi dan berita yang berkembang di lingkungannya. Terlebih lagi makin banyaknya media massa
– baik itu cetak, elektronik, maupun online, yang kian bermunculan di tengah-tengah masyarakat.
Pada Pemilu yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, sosok Angel Lelga digadang-gadang oleh PPP untuk maju menjadi kandidat caleg di Daerah
Pemilihan Jawa Tengah V dengan nomor urut satu. Alhasil peristiwa ini sontak membuat beberapa media massa cetak, elektronik dan online pun
memberitakannya. Betapa tidak, yang kita tahu selama ini rekam jejak tentang kepopularitasan Angel Lelga di media massa, pasti selalu dibarengi oleh
pemberitaan-pemberitaan yang kurang sedap. “Tidak percaya”, mungkin kata-kata itulah yang cocok untuk
menggambarkan opini masyarakat ketika mengetahui berita tersebut. Angel Lelga yang ternyata telah menjadi
mu’alaf ini memang bisa dikatakan nekad dalam urusan yang terbilang baru bagi dirinya ini. Dari artikel-artikel yang penulis baca
di media massa, Angel Lelga berujar bahwa dirinya mampu memeroleh suara untuk dirinya dari penggemar-penggemarnya yang ada di kota Solo. Hal ini secara
tidak langsung membuktikan bahwa Angel Lelga mencalonkan diri dengan modal awal sebuah ketenaran. Dan Angel Lelga beralasan, mengapa dirinya memilih
PPP sebagai rumah sekaligus kendaraan politiknya, ialah karena dirinya yang sebagai
mu’alaf ingin terus mendalami agama Islam dengan cara berkumpul dengan komunitas-komunitas Islam yang ada di PPP. Seperti yang dikatakan oleh
Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali dalam sebuah artikel yang penulis temukan. “Katanya dia sudah ditawari partai lain jadi caleg, tapi dia tidak
sreg dan hanya sreg sama PPP. Ia bilang, saya jadi Islam karena perkawinan dengan Bang Rhoma. Meski pernikahannya tidak panjang,
tetap pegang agama Islam. Ia ingin menjaga agamanya dan ingin
mendalami Islam dengan berkumpul dengan komunitas-komunitas Islam yang ada di PPP,” bebernya.
4
Terlepas dari alasan mengapa Angel Lelga ingin menjadi anggota dan
caleg dari PPP, tetap saja masyarakat telah dibuat bingung atas sikap yang ditunjukan oleh PPP dalam merekrut dan mengusung Angel Lelga sebagai
calegnya, serta keputusan sang pelaku seni Angel Lelga itu sendiri yang mendadak ingin menjadi wakil rakyat dari partai yang berlambangkan
Ka’bah ini. Dan jangan sampai realitas ini akhirnya membuktikan skeptisnya filsuf
legendaris zaman Yunani, Socrates. Menurutnya, demokrasi justru membuka peluang bagi manusia “bebal”, “dungu”, dan “tolol” yang kebetulan didukung
konstituen mayoritas, untuk menjadi pemimpin negara. Socrates paham benar bahwa rakyat tidak selalu mendukung sosok yang dinilai paling mampu dan
cerdas, tetapi lebih sering sosok yang paling disukai. Tragisnya, sosok-sosok demikian kerap tidak memiliki kompetensi untuk memerjuangkan nasib rakyat.
5
Peristiwa ini membuat sejumlah media massa cetak, elektronik maupun online turut memberitakannya. Dan salah satu media massa online yang turut
mempublikasikan peristiwa ini ialah situs berita dan hiburan Okezone.com. Situs ini sempat mempublikasikan berita yang berhubungan dengan pencalonan Angel
Lelga menjadi anggota legislatif sebanyak tujuh buah artikel berita pada edisi
bulan April 2013, terhitung dari tanggal 9 hingga 26 April 2013. Namun, penulis
hanya meneliti enam buah artikel berita. Dikarenakan hanya keenam berita
4
Tri Ispranoto, “Cerita Suryadharma Ali Mengapa Angel Lelga Pilih PPP”, artikel
diakses pada 20 April 2014 dari http:pemilu.okezone.comread20140209568938170cerita-
suryadharma-ali-mengapa-angel-lelga-pilih-ppp
5
Mahi M. Hikmat, Komunikasi Politik: Teori dan Praktik dalam Pilkada Langsung Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, h. 169-170.
tersebut yang memiliki relevansi terhadap penelitian ini, yaitu terkait dengan kontroversi pencalonan Angel Lelga menjadi anggota legislatif dari PPP.
Di antaranya ialah artikel pada tanggal 9 April 2013, yang berjudul
“Setelah Istikharah, Angel Lelga Mantap Jadi Caleg dari PPP”. Dalam artikel
ini, Okezone.com memberitakan Angel Lelga yang telah mantap mengambil keputusan untuk menjadi caleg dari PPP setelah dirinya melakukan sholat
istikharah. Kemudian terdapat artikel pada tanggal 23 April 2013 yang berjudul
“Ini Alasan PPP Usung Caleg Artis”. Kali ini Okezone.com menggunakan
penjelasan dari Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi PPP, Ahmad Yani, dalam menulis berita. Ahmad Yani menyebutkan beberapa artis yang diusung oleh PPP
untuk menjadi caleg beserta alasan mengapa PPP mengusung mereka. Dan masih di tanggal yang sama, yaitu tanggal 23 April 2013, terdapat artikel yang berjudul
“Partai Islam Kok Usung Angel Lelga Jadi Caleg?”. Dalam artikel ini,
Okezone.com mencoba untuk tampil secara kontra terhadap Angel Lelga, dengan menggunakan sosok Iberamsjah, seorang Guru Besar Ilmu Politik Universitas
Indonesia, yang mengemukakan pendapatnya yang juga kontra terhadap pencalonan Angel Lelga menjadi anggota legislatif. Selanjutnya artikel pada
tanggal 24 April 2013, yang berjudul, “Usung Angel Lelga, PPP Siap Dihujat”.
Melalui artikel ini, Okezone.com menggunakan pendapat dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP, Fernita Darwis, yang menjelaskan sikap PPP yang
sangat sia p jika suatu waktu PPP “diserang” dengan menjadikan masa lalu Angel
Lelga sebagai bahan untuk black campaign dari pihak lain. Disambung dengan artikel di tanggal yang sama, yakni tanggal 24 April 2013, yang berjudul
“Konstituennya Nahdliyin, Kok Usung Angel Lelga?”. Kali ini Okezone.com
menampilkan seorang Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Perludem, Titi Anggraeni. Ia menjelaskan bahwa ketidaksetujuannya
terhadap partai politik yang mengusung calegnya tanpa ada proses kaderisasi, termasuk partai Islam PPP yang mengusung artis seperti Angel Lelga yang
rekam jejaknya tidak baik, sebagai calegnya. Dan diakhiri dengan artikel pada
tanggal 26 April 2013, dengan judul, “Angel Lelga Nyaleg Karena Dapat Hidayah
”. Kali ini Okezone.com memberitakan tentang penjelasan PPP melalui pendapat anggota Tim Pemenangan Pemilihan Legislatif PPP, Dimyati
Natakusumah; yang memiliki caleg artis seperti Angel Lelga. Dimyati mengatakan bahwa PPP merupakan partai pemberi hidayah kepada siapa pun.
Dan PPP memersilahkan kepada siapa pun untuk bergabung, namun harus memiliki niat untuk berubah menjadi orang yang baik.
Berdasarkan temuan data yang penulis peroleh dari sebuah artikel berita, bahwasanya Angel Lelga tidak dapat maju ke Senayan untuk menjadi anggota
legislatif. Hal ini dikarenakan perolehan suara yang diraih oleh PPP tidak mencukupi untuk mengantarkan para caleg terpilihnya salah satunya Angel
Lelga untuk menuju ke Senayan. Walaupun sebenarnya perolehan suara Angel Lelga sendiri terbilang cukup tinggi di PPP.
“Sementara itu, artis ibukota Angel Lelga Anggreyani dipastikan gagal melangkah ke Senayan walaupun berdasarkan hasil rekapitulasi
penghitungan suara, suara Angel Lelga sebenarnya paling tinggi di PPP, yakni lebih dari 13.000. Tapi, mantan isteri raja dangdut Rhoma Irama ini
tidak bisa melangkah ke Senayan karena perolehan suara PPP hanya 55.950.
”
6
6
Insetyonoto, “Tertinggi di PPP, Angel Lelga Gagal ke Senayan” artikel diakses pada 2 Mei 2014 dari
http:www.solopos.com20140425hasil-pemilu-2014-tertinggi-di-ppp-angel- lelga-gagal-ke-senayan-504386
Namun, fenomena Angel Lelga nyaleg ini tetap menarik bagi penulis. Sebab, situasi yang terjadi saat ini dapat terbilang paradoks jika dibandingkan
dengan permberitaan artis lain yang juga ikut ke dalam kontestasi Pemilu 2014 lalu. Hal ini akibat sosok Angel Lelga yang kerap muncul dalam pemberitaan di
sejumlah media massa dengan rangkaian pemberitaan yang negatif di pikiran masyarakat yang telah terkonstruk oleh media massa tersebut.
Penulis juga menemukan bahwasanya, hanya Okezone.com yang konsisten memberitakan perihal Angel Lelga nyaleg ini dengan gaya dan alur berita yang
terbilang cukup dinamis pada periode April 2013. Dalam rangkaian pemberitaaannya, pihak Okezone.com merilis beberapa artikel berita dengan
nuansa yang terkesan pro terhadap sosok Angel Lelga. Namun, ada pula sejumlah artikel berita yang cenderung kontra dalam penyajian angle-nya. Dan hal itulah
yang membuat penulis tertarik, serta memilih Okezone.com untuk dijadikan sebagai bagian dari objek penelitian ini.
Kemudian beberapa data di atas pun akan penulis analisa dengan menggunakan analisis framing. Analisis framing adalah metode analisa media,
seperti halnya analisis isi dan analisis semiotik. Juga merupakan metode penyajian realitas dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total,
melainkan dibelokkan secara halus, dengan memberikan penonjolan terhadap aspek-aspek tertentu, dengan menggunakan istilah-istilah berkonotasi tertentu,
dan dengan bantuan foto, karikatur, dan alat ilutrasi lainnya.
7
Dan model framing yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah model framing dari Robert N. Entman. Dalam hal ini Entman melihat framing
7
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h. 253.
dalam dua dimensi besar: seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu. Dan tidak semua aspek atau bagian dari isu
ditampilkan, karena wartawan memilih aspek tertentu dari sebuah isu.
8
Bertolak dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun penelitian ini dengan judul;
“Konstruksi Pemberitaan Kontroversi Pencalonan Angel Lelga dari Partai Persatuan dan Pembangunan di
Okezone.com ”.