dari keragaman penafsiran dan subjektifitas dalam publik. Dan ia menulis berita bukan hanya sebagai penjelas, melainkan mengonstruksi peristiwa
dari dirinya sendiri dengan realitas yang diamati.
7. Nilai, Etika, dan Pilihan Moral Peneliti Menjadi Bagian Integral
dalam Penelitian
Dalam penelitian yang berkategori konstruksionis, pilihan moral dan keberpihakan sukar dihilangkan dalam penelitian. Dan peneliti adalah
entitas dengan berbagai nilai dan keberpihakan yang berbeda-beda. Karenanya, bisa jadi objek penelitian yang sama akan menghasilkan
temuan yang berbeda di tangan peneliti yang berbeda. Peneliti dengan konstruksinya masing-masing akan menghasilkan temuan yang berbeda
pula.
8. Khalayak Mempunyai Penafsiran Tersendiri atas Berita
Dalam pandangan konstruksionis, khalayak bukan dilihat sebagai subjek yang pasif. Ia juga subjek yang aktif dalam menafsirkan apa yang dia baca.
Sebab setiap orang bisa mempunyai pemaknaan yang berbeda atas teks yang sama. Kalau saja ada makna yang dominan atau tunggal, itu bukan
berarti makna terdapat dalam teks, melainkan begitulah praktik penandaan yang terjadi.
Banyak model yang disajikan dalam analisis framing, di antaranya adalah Murray Edelman, Robert N. Entman, William A. Gamson, maupun Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki. Berikut ini adalah beberapa definisi framing sesuai dengan model dari masing-masing tokoh:
Tabel 2 Definisi
framing menurut para tokoh
17
TOKOH DEFINISI
Murray Edelman Pemakaian perspektif tertentu dengan pemakaian kata-
kata yang tertentu pula yang menandakan bagaimana fakta atau realitas dipahami. Namun, tidak hanya sekedar
kata-kata semata, tetapi menghadirkan realitas sendiri ketika hadir di tengah khalayak.
Robert N. Entman Proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga
bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dibandingkan aspek lain. Ia juga menyertakan
penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas sehingga sisi tertentu mendapatkan alokasi lebih
besar. William A. Gamson
Cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna
peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana. Cara bercerita itu terbentuk dalam sebuah
kemasan package. Kemasan itu semacam skem atau struktur pemahaman yang digunakan indivdu untuk
mengonstruksi makna pesan-pesan yang ia sampaikan, serta untuk menafsirkan makna pesan-pesan yang ia
terima.
17
Eriyanto, Analisis Framing, h. 67.