– PENDAHULUAN – KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

21

BAB II KERANGKA TEORI

A. Konstruksi Sosial Realitas

1. Konstruksi Sosial Realitas: Pemikiran Peter L. Berger dan Thomas

Luckmann Membicarakan teori konstruksi sosial realitas, tentu tidak bisa terlepas dari hasil pemikiran yang telah dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann yang notabene sang pencetus teori ini. Peter L. Berger merupakan sosiolog dari New School for Social Research, New York, sementara Thomas Luckmann adalah sosiolog dari University of Frankfurt. Istilah konstruksi atas realitas sosial social construction of reality menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann melalui buku yang berjudul The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociological of Knowledge 1966. Ia menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, di mana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif. 1 Teori konstruksi sosial realitas merupakan ide atau prinsip utama dari kelompok pemikiran atau tradisi kultural. Ide ini menyatakan bahwa dunia sosial tercipta karena adanya interaksi antara manusia. Cara bagaimana kita berkomunikasi sepanjang waktu mewujudkan pengertian kita mengenai pengalaman, termasuk ide kita mengenai diri kita sebagai manusia dan sebagai komunikator. Dengan demikian, setiap orang pada dasarnya memiliki teori pribadinya sendiri-sendiri mengenai kehidupan. Teori pribadi itu menjadi model 1 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h. 13. bagi manusia untuk memahami pengalaman hidupnya dan teori itu akan terus berkembang serta diperbaiki terus-menerus melalui berbagai interaksi sepanjang hidupnya. 2 Berger dan Luckmann 1990: 1 mulai menjelaskan realitas sosial dengan memisahkan pemahaman ‘kenyataan’ dan ‘pengetahuan’. Realitas diartikan sebagai kualitas yang terdapat di dalam realitas-realitas yang diakui sebagai memiliki keberadaan being yang tidak tergantung kepada kehendak kita sendiri. Sedangkan pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian bahwa realitas-realitas itu nyata real dan memiliki karakteristik yang spesifik. 3 Dan asal usul konstruksi sosial muncul dari filsafat konstruktivisme yang dimulai dari gagasan-gagasan konstruktif kognitif yang berawal dari Giambatissta Vico, seorang epistemolog dari Italia. Sedangkan dalam Bertens 1993: 89, 106 yang dikutip oleh Bungin, menerangkan bahwa dalam aliran filsafat, gagasan konstruktivisme telah muncul sejak Socrates menemukan jiwa dalam tubuh manusia, sejak Plato menemukan akal budi dan ide. Dan gagasan tersebut makin konkret lagi setelah Aristoteles mengenalkan istilah, informasi, relasi, individu, substansi, materi, esensi, dan sebagainya. 4 Kemudian seperti teori-teori lainnya, teori konstruksi sosial realitas juga memiliki arah pemikiran. Yakni Berger dan Luckmann berpandangan bahwa kenyataan itu dibangun secara sosial, dalam pengertian bahwa individu-individu dalam masyarakat itulah yang membangun masyarakat. Oleh karena itu, pengalaman individu tidak terpisahkan dengan masyarakatnya. Berger 2 Morrisan, Teori Komunikasi Massa Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h. 134. 3 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, h. 14-15. 4 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, h. 13