Hasil Penelitian a. Identitas Responden

2. Hasil Penelitian a. Identitas Responden

Setelah 50 kuisioner dibagikan kepada responden ternyata hanya 42 kuisioner yang dapat dianalisis. Data identitas responden tersebut dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 4.11 Data Identitas Responden Jumlah No Pertanyaan Jawaban 1 Jenis Kelamin Pria 35 83 Wanita 7 17 Jumlah 42 100 2 Usia 25 Tahun 26-35 Tahun 29 69 36 Tahun 13 31 Jumlah 42 100 3 Tingkat Pendidikan D3 7 17 S1 30 71 S2 5 12 S3 Lainnya Jumlah 42 100 4 Lama Bekerja 5 Tahun 6-10 Tahun 16 38 11 Tahun 26 62 Jumlah 42 100 Sumber : Data primer yang diolah

b. Validitas dan Realibilitas

Setelah dilakukan penyebaran kuisioner kepada 50 responden ternyata hanya 42 kuisioner yang dapat dianalisis dengan 50 butir pertanyaan yang dapat dilakukan uji validitas dan realibilitas sama seperti Try Out. Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas variable X 1 Pelatihan Teknis Perpajakan Korelasi Antara Nilai Korelasi Pearson Corellation Probabilitas Korelasi [sig.2 tailed] Kesimpulan PT1 dengan Total 0.792 0.000 Valid PT2 dengan Total 0.767 0.000 Valid PT3 dengan Total 0.773 0.000 Valid PT4 dengan Total 0.373 0.015 Valid PT5 dengan Total 0.241 0.124 Tidak Valid PT6 dengan Total 0.701 0.000 Valid PT7 dengan Total 0.817 0.000 Valid PT8 dengan Total 0.820 0.000 Valid PT9 dengan Total 0.542 0.000 Valid PT10 dengan Total 0.896 0.000 Valid PT11 dengan Total 0.681 0.000 Valid PT12 dengan Total 0.442 0.003 Valid Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan table 4.12, menunjukkan pertanyaan-pertanyaan dari tiap-tiap variabel valid dan tidak valid. Seperti terlihat semua pertanyaan dapat dikatakan valid karena memiliki nilai signifikan dibawah 0.05 yaitu terdapat pada PT1 sebesar 0.000, PT2 sebesar 0.000, PT3 sebesar 0.000, PT4 sebesar 0.015, PT6 sebesar 0.000, PT7 sebesar 0.000, PT8 sebesar 0.000, PT9 sebesar 0.000, PT10 sebesar 0.000, PT11 sebesar 0.000, PT12 sebesar 0.003. Pada PT5 dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai signifikan diatas 0.05, sehingga harus dikeluarkan dan tidak disertakan dalam pengujian data selanjutnya. Pengujian dilakukan kembali berdasarkan PT5 yang sudah dikeluarkan sehingga hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Validitas variable X 1 Pelatihan Teknis Perpajakan Korelasi Antara Nilai Korelasi Pearson Corellation Probabilitas Korelasi [sig.2 tailed] Kesimpulan PT1 dengan Total 0.815 0.000 Valid PT2 dengan Total 0.786 0.000 Valid PT3 dengan Total 0.765 0.000 Valid PT4 dengan Total 0.354 0.021 Valid PT6 dengan Total 0.698 0.000 Valid PT7 dengan Total 0.837 0.000 Valid PT8 dengan Total 0.848 0.000 Valid PT9 dengan Total 0.562 0.000 Valid PT10 dengan Total 0.915 0.000 Valid PT11 dengan Total 0.668 0.000 Valid PT12 dengan Total 0.452 0.003 Valid Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan table 4.13, menunjukkan pertanyaan-pertanyaan dari tiap-tiap variabel valid. Seperti terlihat semua pertanyaan dapat dikatakan valid karena memiliki nilai signifikan dibawah 0.05. Tabel 4.14 Hasil Reliabilitas variable X 1 Pelatihan Teknis Perpajakan Sumber : Data primer yang diolah Untuk melihat hasil uji reliabel keseluruhan butir pertanyaan pada variable X 1 Pelatihan Teknis Perpajakan adalah dengan melihat table Cronbach’s Alpha yaitu 0,895. Karena 0,895 0,60 syarat reliabel , maka konstruk pertanyaan merupakan dimensi variable X 1 Pelatihan Teknis Perpajakan adalah reliabel. Berdasarkan uji validitas instrumen pelatihan teknis perpajakan diketahui semua item dinyatakan valid dan reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen memiliki keandalan yang tinggi. Artinya kriteria kelayakan instrumen pelatihan teknis perpajakan telah memenuhi kriteria persyaratan instrumen yang baik, yaitu valid dan reliabel. Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas variable X 2 Pengalaman Korelasi Antara Nilai Korelasi Pearson Corellation Probabilitas Korelasi [sig.2 tailed] Kesimpulan Png1 dengan Total 0.620 0.000 Valid Png2 dengan Total 0.658 0.000 Valid Reliability Statistics .895 11 Cronbachs Alpha N of Items Png3 dengan Total 0.801 0.000 Valid Png4 dengan Total 0.419 0.006 Valid Png5 dengan Total 0.463 0.002 Valid Png6 dengan Total 0.586 0.000 Valid Png7 dengan Total 0.437 0.004 Valid Png8 dengan Total 0.587 0.000 Valid Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan table 4.15, menunjukkan pertanyaan-pertanyaan dari tiap-tiap variabel valid. Seperti terlihat semua pertanyaan dapat dikatakan valid karena memiliki nilai signifikan dibawah 0.05. Tabel 4.16 Hasil Reliabilitas variable X 2 Pengalaman Sumber : Data primer yang diolah Untuk melihat hasil uji reliabel keseluruhan butir pertanyaan pada variable X 2 Pengalaman adalah dengan melihat tabel Cronbach’s Alpha yaitu 0,664. Karena 0,664 0,60 syarat reliabel, maka konstruk pertanyaan merupakan dimensi variable X 2 Pengalaman adalah reliabel. Berdasarkan uji validitas instrumen pengalaman diketahui semua item dinyatakan valid dan reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen memiliki keandalan yang tinggi. Artinya kriteria kelayakan instrumen pelatihan teknis perpajakan telah memenuhi kriteria persyaratan instrumen yang baik, yaitu valid dan reliabel. Reliability Statistics .664 8 Cronbachs Alpha N of Items Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas variable X 3 Motivasi Korelasi Antara Nilai Korelasi Pearson Corellation Probabilitas Korelasi [sig.2 tailed] Kesimpulan M1 dengan Total 0.616 0.000 Valid M2 dengan Total 0.668 0.000 Valid M3 dengan Total 0.458 0.002 Valid M4 dengan Total 0.524 0.000 Valid M5 dengan Total 0.630 0.000 Valid M6 dengan Total 0.618 0.000 Valid M7 dengan Total 0.354 0.021 Valid M8 dengan Total 0.474 0.002 Valid M9 dengan Total 0.560 0.000 Valid M10 dengan Total 0.508 0.001 Valid M11 dengan Total 0.447 0.003 Valid M12 dengan Total 0.558 0.000 Valid M13 dengan Total 0.401 0.009 Valid M14 dengan Total 0.359 0.020 Valid Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan table 4.17, menunjukkan pertanyaan-pertanyaan dari tiap-tiap variabel valid. Seperti terlihat semua pertanyaan dapat dikatakan valid karena memiliki nilai signifikan dibawah 0.05. Tabel 4.18 Hasil Reliabilitas variable X 3 Motivasi Sumber : Data primer yang diolah Untuk melihat hasil uji reliabel keseluruhan butir pertanyaan pada variable X 3 Motivasi adalah dengan melihat table Cronbach’s Alpha yaitu 0,765. Karena 0,765 0,60 syarat reliabel, maka konstruk pertanyaan merupakan dimensi variable X 3 Motivasi adalah reliabel . Berdasarkan uji validitas instrumen motivasi diketahui semua item dinyatakan valid dan reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen memiliki keandalan yang tinggi. Artinya kriteria kelayakan instrumen pelatihan teknis perpajakan telah memenuhi kriteria persyaratan instrumen yang baik, yaitu valid dan reliabel. Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas variable Y Kinerja Pemeriksa Pajak Korelasi Antara Nilai Korelasi Pearson Corellation Probabilitas Korelasi [sig.2 tailed] Kesimpulan K1 dengan Total 0.580 0.000 Valid K2 dengan Total 0.573 0.000 Valid K3 dengan Total 0.633 0.000 Valid K4 dengan Total 0.633 0.000 Valid K5 dengan Total 0.660 0.000 Valid Reliability Statistics .765 14 Cronbachs Alpha N of Items K6 dengan Total 0.765 0.000 Valid K7 dengan Total 0.794 0.000 Valid K8 dengan Total 0.652 0.000 Valid K9 dengan Total 0.707 0.000 Valid K10 dengan Total 0.647 0.000 Valid K11 dengan Total 0.522 0.000 Valid K12 dengan Total 0.823 0.000 Valid K13 dengan Total 0.547 0.000 Valid K14 dengan Total 0.751 0.000 Valid K15 dengan Total 0.702 0.000 Valid K16 dengan Total 0.693 0.000 Valid Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan table 4.19, menunjukkan pertanyaan-pertanyaan dari tiap-tiap variabel valid. Seperti terlihat semua pertanyaan dapat dikatakan valid karena memiliki nilai signifikan dibawah 0.05. Tabel 4.20 Hasil Reliabilitas variable Y Kinerja Pemeriksa Pajak Sumber : Data primer yang diolah Untuk melihat hasil uji reliabel keseluruhan butir pertanyaan pada variable Y Kemampuan Pemeriksaan Pajak adalah dengan melihat table Cronbach’s Alpha yaitu 0,914. Karena 0,914 0,60 Reliability Statistics .914 16 Cronbachs Alpha N of Items syarat reliabel, maka konstruk pertanyaan merupakan dimensi variable Y Kemampuan Pemeriksaan Pajak adalah reliabel. Berdasarkan uji validitas instrumen kinerja pemeriksa pajak diketahui semua item dinyatakan valid dan reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen memiliki keandalan yang tinggi. Artinya kriteria kelayakan instrumen pelatihan teknis perpajakan telah memenuhi kriteria persyaratan instrumen yang baik, yaitu valid dan reliabel. c. Hasil Korelasi Pearson Tabel 4.21 Korelasi Antar Variabel Pelatihan Teknis, Pengalaman, dan Motivasi Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.21 menyajikan hasil korelasi pearson untuk semua sampel penelitian, dengan jumlah sampel 42 responden aparat pajak. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa korelasi pelatihan teknis perpajakan, pengalaman, dan motivasi Pemeriksa Pajak dengan kinerja Pemeriksa Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak KPP di Correlations 1 .589 .538 .346 . .000 .000 .025 42 42 42 42 .589 1 .336 .393 .000 . .030 .010 42 42 42 42 .538 .336 1 .595 .000 .030 . .000 42 42 42 42 .346 .393 .595 1 .025 .010 .000 . 42 42 42 42 Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pelatihan_Teknis Pengalaman Motivasi Kinerja Pelatihan_ Teknis Pengalaman Motivasi Kinerja Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. . Jakarta Barat memiliki hubungan yang positif masing-masing Pelatihan teknis dengan kinerja sebesar 0,346, Pengalaman dengan kinerja sebesar 0,393, Motivasi dengan kinerja sebesar 0,595 dengan tingkat signifikansi masing-masing pada level 5 untuk pelatihan teknis dan pengalaman, dan 1 untuk Motivasi. Hal tersebut mencerminkan kondisi bahwa adanya korelasi yang positif dan lemah antara pelatihan teknis perpajakan dan pengalaman, serta korelasi positif dan kuat untuk motivasi Pemeriksa Pajak dengan kinerja Pemeriksa Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak KPP di Jakarta Barat, terbukti pada table 4.21. Tabel 4.22 Korelasi Gabungan Pelatihan Teknis, Pengalaman, Motivasi Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.22 menyajikan hasil korelasi pearson untuk semua sampel penelitian, dengan jumlah sampel 42 responden aparat pajak. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa korelasi pelatihan teknis perpajakan, pengalaman, dan motivasi Pemeriksa Pajak dengan kinerja Pemeriksa Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak KPP di Jakarta Barat memiliki hubungan yang positif 0,550 dengan tingkat Correlations 1 .550 . .000 42 42 .550 1 .000 . 42 42 Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pearson Correlation Sig. 2-tailed N PT_P_M Kinerja PT_P_M Kinerja Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . signifikansi pada level 1. Hal tersebut mencerminkan kondisi bahwa adanya korelasi yang positif dan kuat antara pelatihan teknis perpajakan, pengalaman, dan motivasi Pemeriksa Pajak dengan kinerja Pemeriksa Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak KPP di Jakarta Barat, terbukti pada table 4.22.

d. Hasil Uji Korelasi Pearson

Hipotesis dilakukan dengan mencari korelasi variabel penelitian yaitu pelatihan teknis perpajakan, pengalaman, dan motivasi Pemeriksa Pajak dengan kinerja Pemeriksa Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak KPP di Jakarta Barat. Hasil korelasi dapat dilihat pada tabel 4.22. Pada tabel tersebut menunjukkan hasil korelasi pearson yaitu 0,550 dan P-value 0,000. Pada pembahasan sebelumnya dijelaskan ketentuan sebagai berikut: Dasar pengambilan keputusan berdasarkan pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika menggunakan hipotesis nol H adalah sebagai berikut: Jika r-hitung r-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.2-tailed level of significant maka diterima Jika r-hitung r-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.2-tailed level of significant maka ditolak Maka keputusan yang diambil adalah menolak H karena p- value pada kolom sig.2-tailed = 0,000 lebih kecil dari level of significant = 0,05, atau melihat tanda pada output SPSS yang menunjukkan adanya korelasi signifikan. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif dan kuat antara pelatihan teknis perpajakan, pengalaman, dan motivasi dengan kinerja Pemeriksa Pajak. Artinya semakin baik pelaksanaan pelatihan teknis, pengalaman dan motivasi maka semakin kuat kinerja pemeriksa pajak. Hal ini sejalan dengan tujuan dilaksanakannya pelatihan teknis itu sendiri yaitu untuk memberikan ataupun meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan khususnya mengenai masalah-masalah perpajakan.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Hasil uji korelasi pearson menunjukkan hubungan yang positif dan kuat antara variabel independen dengan variabel dependen. Hal ini dibuktikan dengan nilai pearson correlation 0,550 dengan tingkat signifikan pada level 0,01. dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H dinyatakan ditolak dan menerima H a , yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan teknis perpajakan, pengalaman, dan motivasi Pemeriksa Pajak dengan kinerja Pemeriksa Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak KPP di Jakarta Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat, karena nilai korelasi bernilai 0,550, menurut Nugroho 2005:36, korelasi dinyatakan kuat jika nilai korelasi berkisar 0,41 sampai 0,70.

B. Implikasi

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa koefisien korelasi adalah kuat, yang mempunyai pemahaman bahwa bila ingin meningkatkan kinerja Pemeriksa Pajak secara efektif dan efisien maka harus terlebih dahulu meningkatkan pelatihan teknis perpajakan, pengalaman, dan motivasi. Dalam upaya peningkatan pelatihan teknis perpajakan, harus didukung dengan pemahaman pengetahuan dasar perpajakan yang dikaitkan dengan konsep pendidikan seumur hidup lifelong education dan pembentukan suatu