Tujuan Pemeriksaan Pemeriksaan Pajak

disetujui maupun yang tidak disetujui dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak. Kertas Kerja Pemeriksaan adalah catatan secara rinci dan jelas yang diselenggarakan oleh pemeriksa pajak mengenai prosedur pemeriksaan yang ditempuh, pengujian yang dilakukan, bukti dan keterangan yang dkumpulkan dan kesimpulan yang diambil sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan. Laporan Pemeriksaan Pajak adalah laporan tentang hasil pemeriksaan yang disusun oleh pemeriksa pajak secara ringkas dan jelas serta sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan. Bukti permulaan adalah keadaan danatau bukti-bukti, baik berupa keterangan, tulisan, perbuatan, atau benda-benda yang dapat memberikan petunjuk bahwa suatu tindak pidana sedang atau telah terjadi yang dilakukan oleh wajib pajak yang dapat menimbulkan kerugian pada Negara. Pemeriksaan bukti permulaan adalah pemeriksaan pajak untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan. Objek dari pemeriksaan adalah laporan keuangan Wajib Pajak yang menjadi dasar dari Surat Pemberitahuan SPT Tahunan. Pemeriksaan pajak adalah suatu kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak DJP, dalam hal ini petugas pemeriksaan pajak fiskus terhadap Wajib Pajak atas pemenuhan kewajiban perpajakannya berdasarkan Undang-Undang pajak untuk berbagai tujuan.

3. Tujuan Pemeriksaan

Dalam melakukan pemeriksaan, Direktorat Jenderal Pajak DJP mempunyai satu atau beberapa tujuan, misalnya untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Menurut UU No. 16 2000, selain tujuan yang disebutkan di atas, pemeriksaan juga mempunyai tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Secara eksplisit di dalam UU No. 16 2000 tidak dijelaskan tentang tujuan lain dari pemeriksaan tersebut. Tetapi dalam Pasal 2 Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 545 KMK.042000 tanggal 22 Desember 2000 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak, disebutkan tujuan lain dari pemeriksaan adalah sebagai berikut: Tujuan pemeriksaan adalah untuk: a. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka memberikan Kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan kepada wajib pajak. Pemeriksaan dapat dilakukan dalam hal: 1 Surat Pemberitahuan menunjukan kelebihan pembayaran pajak, termasuk yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak, 2 Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan menunjukkan rugi, 3 Surat Pemberitahuan tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada waktu yang telah ditetapkan, 4 Surat Pemberitahuan yang memenuhi kriteria seleksi yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak, 5 Ada indikasi kewajiban perpajakan selain kewajiban Surat Pemberitahuan tidak dipenuhi. b. Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan yang dilakukan dalam rangka: 1 Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan 2 Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak 3 Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak 4 Wajib Pajak mengajukan keberatan 5 Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto 6 Pencocokan data danatau alat keterangan 7 Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil 8 Penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai 9 Pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan untuk tujuan lain selain angka 1 sampai angka 9.

4. Jenis Pemeriksaan Pajak