5 Ada indikasi kewajiban perpajakan selain kewajiban Surat Pemberitahuan tidak dipenuhi.
b. Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan yang dilakukan dalam rangka: 1 Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan
2 Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak 3 Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
4 Wajib Pajak mengajukan keberatan 5 Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto 6 Pencocokan data danatau alat keterangan
7 Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil 8 Penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai
9 Pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan untuk tujuan lain selain angka 1 sampai angka 9.
4. Jenis Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan pajak dapat dilakukan dengan berbagai alasan dan pertimbangan. Jenis-jenis pemeriksaan menurut Surat Edaran Direktur
Jenderal Pajak Nomor: SE-03PJ.72001 tanggal 6 Juni 2001 tentang Kebijaksanaan Pemeriksaan adalah sebagai berikut:
Jenis Pemeriksaan terdiri dari: a. Pemeriksaan Rutin yaitu: pemeriksaan yang bersifat rutin
dilakukan terhadap Wajib Pajak sehubugan dengan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakannya, dilakukan atas:
1 SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang PribadiBadan yang menyatakan Lebih Bayar,
2 SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan yang menyatakan Rugi Tidak Lebih Bayar,
3 Data prioritas dan atau alat keterangan b. Pemeriksaan Kriteria Seleksi yaitu pemeriksaan yang dilakukan
terhadap Wajib Pajak tertentu berdasarkan skor otomatis secara komputerisasi
c. Pemeriksaan Khusus yaitu pemeriksaan yang dilakukan terutama terhadap Wajib Pajak sehubungan dengan adanya
keterangan atau
masalah yang
berkaitan dengannya
dilaksanakan terhadap: 1 Wajib Pajak yang diduga melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan, 2 Wajib Pajak tertentu berdasarkan pengaduan masyarakat,
termasuk melalui Kotak Pos 5000, 3 Wajib Pajak tertentu berdasarkan pertimbangan Direktur
Jenderal Pajak. d. Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi yaitu pemeriksaan yang
dilakukan atas cabang, perwakilan, pabrik, dan atau tempat usaha dari Wajib Pajak Domisili
e. Pemeriksaan Tahun Berjalan yaitu pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang dilakukan dalam tahun berjalan untuk jenis-jenis
pajak tertentu atau seluruh jenis pajak all taxes dan untuk mengumpulkan data atau keterangan atas kewajiban pajak
lainnya.
f. Pemeriksaan Bukti Permulaan yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya
dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan. g. Pemeriksaan Lapangan yaitu pemeriksaan yang dilakukan di
tempat Wajib Pajak seperti kantor, pabrik, tempat usaha, tempat tinggal atau tempat lain yang diduga ada kaitannya
dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak
h. Pemeriksaan Kantor yaitu pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak.
i. Pemeriksaan Terintegrasi yaitu pemeriksaan yang dilaksanakan dengan pertukaran data dan informasi dari para Wajib Pajak
terperiksa yang terdapat hubungan yang terintegrasi seperti Wajib Pajak Domisili dengan Wajib Pajak Lokasi atau dari
Wajib Pajak-wajib pajak terperiksa yang ada hubungan usaha dan finansial.
Menurut Gunadi 2005, Kebijakan pemeriksaan pajak yang diterbitkan tahun 2003 adalah kebijakan yang bersifat komprehensif yang
mengatur seluruh prosedur pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak UP3. Kebijakan yang komprehensif tersebut
diharapkan membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadi lebih efektif dan efisien, meningkatkan kinerja pemeriksaan, memberikan deterrent effect
terhadap kepatuhan Wajib Pajak dan meningkatkan penerimaan Negara dari sektor pajak. Peningkatan kualitas pemeriksaan merupakan merupakan
tujuan utama yang dicanangkan DJP untuk tahun 2003. Refleksi kualitas pemeriksaan diukur dengan semakin tingginya tingkat kolektibilitas hasil
pemeriksaan outcome. Sedangkan menurut sifat dan caranya, maka pemeriksaan pajak
dapat dibagi menjadi: a. Pemeriksaan Lengkap
Adalah pemeriksaan yang dilakukan di tempat Wajib Pajak, meliputi seluruh jenis pajak danatau tujuan lain baik tahun berjalan
danatau tahun sebelumnya dengan melakukan teknik pemeriksaan yang lazim digunakan dalam pemeriksaan pada umumnya, dan biasanya
dilakukan oleh Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan baik tingkat pusat, Kantor Wilayah atau di tingkat Daerah.
b. Pemeriksaan Sederhana Pemeriksaan Sederhana dapat dilakukan:
1 Di Lapangan, meliputi seluruh jenis pajak danatau tujuan lain baik tahun berjalan atau tahun sebelumnya yang dilakukan dengan teknik,
bobot dan kedalaman yang sederhana.
2 Di Kantor, meliputi jenis pajak tertentu untuk tahun berjalan yang dilakukan dengan teknik, bobot dan kedalaman yang sederhana.
Pemeriksaan sederhana kantor biasanya dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Hardi, 2003:15
5. Ruang Lingkup dan Jangka Waktu Pemeriksaan