Sistematika Penulisan Teknik Penulisan

Kepastian dengan teknik pemeriksaan audit, kepastian auditor dalam hal ini ialah objektif atau tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif, sedangkan jika disepakati oleh beberapa orang barulah dapat dikatakan objektif. 28

E. Sistematika Penulisan

Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih rinci, maka penulisan skripsi ini disusun dalam kerangka sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Metodelogi Penelitian, Sistematika dan Teknik Penulisan. BAB II : Tinjauan Teoritis yang mencakup Pengertian Peranan, Tinjauan Sosiologis tentang Peranan, Pengertian Pelayanan Sosial, Ciri-ciri Pelayanan Sosial, Tujuan dan Fungsi Pelayanan Sosial, Pengertian Yatim Piatu. BAB III : Gambaran Umum Yayasan Al-Fikr yang terdiri dari Profil Yayasan Al- Fikr, Perhatian Pemerintah dan masyarakat terhadap Yayasan Al-Fikr, Struktur Organisasi, Jenis-jenis Pelayanan Sosial, Proses Perekrutan dan Persyaratan Anak Yatim Piatu, Sumber dan Penggunaan Dana Yayasan Al-Fikr, Sarana dan Prasarana. BAB IV : Temuan dan Analisis yang mencakup : Temuan tentang Pola Pelayanan Sosial Siswa Yatim Piatu di Yayasan Al-Fikr, Analisis pelayanan social terhadap siswa yatim piatu di desa gembong RT0204 balaraja barat Tangerang BAB V : kesimpulan dan saran. 28 Ibid. h. 325

F. Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan penulis yaitu merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan disertasi” yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press pada tahun 2002. 21

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Peranan

1. Pengertian Peranan

Berbicara mengenai peranan, tentu tidak dilepaskan dengan status kedudukan. Walaupun keduanya berbeda, akan tetapi saling berhubungan erat antara yang satu dengan yang lainya, semua diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang berbeda, akan tetapi keikatannya akan sangat terasa sekali. Seseorang dikatakan berperan atau memiliki peranan karena orang tersebut mempunyai status dalam masyarakat, walaupan kedudukanya itu berbeda antara satu orang dengan orang lain, akan tetapi masing-masing individu berperan dengan statusnya. Dalam Kamus Bahasa Indonesia peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. 1 Sedangkan Grass Massan dan A.W. Eachen sebagai mana dikutip oleh David Berry mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan kepada individu yang harus dilakukan. 2 Harapan tersebut masih menurut David Berry, merupakan imbangan dari norma-norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan itu ditentukan oleh norma-norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan itu ditentukan oleh norma-norma 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta; Balai Pusaka,1988,H.667 2 David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Osiologi, Jakarta: Raja Grafindo Pesada,195,h.99 21