PENDAHULUAN TINJAUAN UMUM TENTANG ABORSI DALAM PRAKTEK ABORSI PROVOKATUS CRIMINALIS TINJAUAN HUKUM TERHADAP ABORSI PENUTUP Pendahuluan Tinjauan Umum Tentang Aborsi

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI ix

BAB I PENDAHULUAN

1 A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah

4 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 4 D. Objek Penelitian 5 E. Review Studi Terdahulu 6 F. Metode Penelitian dan Tehnik Penulisan 9 G. Sistematika Penulisan 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ABORSI DALAM

HUKUM ISLAM 13 A. Tahap Penciptaan Janin Manusia 13 B. Sejarah Aborsi Secara Singkat 19 C. Pengertian Aborsi dan Macam-Macamnya 22 D. Dasar Hukum Aborsi 29 E. Cara-Cara dan Indikasi-Indikasi Dilakukannya Aborsi 32 F. Sebab-Sebab Terjadinya Aborsi 41

BAB III PRAKTEK ABORSI PROVOKATUS CRIMINALIS

DI MASYARAKAT 43 ix x A. Data Kasus Praktek Aborsi Provokatus Criminalis Yang Terjadi Di Masyarakat 43 B. Kasus Praktek Aborsi Provokatus Criminalis Di Masyarakat 51 C. Pandangan Sosiologis Terhadap Aborsi Provokatus Criminalis 63 D. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Aborsi Provokatus Criminalis 65

BAB IV TINJAUAN HUKUM TERHADAP ABORSI

PROVOKATUS CRIMINALIS 67

A. Pandangan Ahli atau Pakar Terhadap Aborsi Provokatus Criminalis

67 B. Hukuman Aborsi Provokatus Criminalis Bagi Pelakunya Menurut Hukum Islam 70

C. Analisis Undang-Undang Terhadap Aborsi Provokatus Criminalis

73

BAB V PENUTUP

76 A. Kesimpulan 76 B. Saran-Saran 78 DAFTAR PUSTAKA 80 LAMPIRAN-LAMPIRAN 83

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an mengemukakan bukti yang jelas bahwa kaum perempuan sama kedudukannya dengan kaum laki-laki dalam pandangan Tuhan dalam batas-batas hak-hak dan tanggung jawabnya. 1 Tetapi dengan begitu, perempuan adalah makhluk yang lemah yang harus dicintai dan disayangi. Allah menciptakan makhluknya itu terdiri atas laki-laki dan perempuan. Dari berpasang-pasang itu bisa menimbulkan rasa saling memiliki antara keduanya yaitu membuat suatu ikatan yang sah dalam pandangan agama maupun masyarakat luas yang disebut ikatan pernikahan. Ikatan pernikahan merupakan sebuah kehidupan babak baru bagi setiap insan yang melakukannya, yang boleh melakukan hubungan biologis. Hubungan ini merupakan naluri Ilahiyah untuk berkembang biak dan melakukan regenerasi yang hanya diberikan oleh seorang wanita dari proses kehamilan di dalam rahim. 2 Melalui proses kehamilan itulah wanita bisa melahirkan seorang bayi yang diinginkannya atas izin Yang Maha Kuasa. Mereka juga mempunyai hak untuk menentukan kapan dan berapa banyak untuk memiliki anak. Sesuai ICPD 1 Abbas Syauman, Hukum Aborsi Dalam Islam, Jakarta: Cendekia Sentra Muslim, 2004, Cet. I, h. 14. 2 Ahmad Sudirman Abbas. MA., Pengantar Pernikahan Analisa Perbandingan Antar Madzhab, Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006, Cet. I, h. 1. 1 International Conference on Population and Development di Cairo 1994, yang menetapkan keputusan tentang penekanan hak perempuan dalam kaitannya dengan pembangunan, khususnya dalam hal pengurusan anak. Oleh karena itu, dari dampak keputusan tersebut ialah bahwa kita semua harus menghargai dan menjaga agar keturunan kita atau generasi yang akan datang memang direncanakan dan bermutu. 3 Meskipun Islam senantiasa menganjurkan umatnya untuk memperbanyak keturunan, namun Islam tidak melarang pembatasan keturunan dalam keadaan tertentu. Sesuai dalam kitab Fiqhus-Sunnah, Sayyid Sabiq mengatakan: ”Diperbolehkan membatasi keturunan jika keadaan suami banyak mempunyai anggota keluarga, sehingga dikhawatirkan tidak mampu memberikan pendidikan kepada putera-puterinya secara baik. Demikian pula jika si isteri dalam keadaan lemah atau secara terus-menerus hamil, sementara suami dalam keadaan miskin. Pada kondisi seperti ini, maka pembatasan terhadap kelahiran diperbolehkan. Bahkan sebagian ulama berpendapat, bahwa pembatasan kelahiran pada kondisi ini bukan hanya diperbolehkan, akan tetapi disunnatkan”. 4 Sementara itu banyak bentuk penyimpangan terhadap ajaran Islam yang dilakukan oleh masyarakat modern adalah kehidupan free sex yang semakin meningkat dan terbuka dilakukan. Akibat dari kehidupan free sex, maka banyak terjadi kehamilan diluar nikah sehingga menimbulkan kepanikan, baik bagi wanita yang bersangkutan maupun keluarganya. Untuk menghindari rasa malu, maka banyak 3 Maria Ulfah Anshor, Wan Nedra, Sururin., Aborsi Dalam Perspektif Fiqh Kontemporer, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2002, h. 2. 4 M. Abdul Ghoffar E. M., Fiqih Wanita, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1998, Cet. I, h. 425. 2 diantara mereka melakukan aborsi pengguguran kandungan. Di samping itu, juga muncul praktek aborsi dari wanita yang hamil dari suami yang sah, tetapi kehamilan tersebut tidak dikehendaki karena berbagai alasan. 5 Allah ‘Azza wa Jalla telah menetapkan diantara tujuan-tujuan syari’at-Nya yang bijaksana adalah menjaga jiwa manusia secara umum, dan jiwa mukmin secara khusus. Dan suatu kejahatan pembunuhan bertambah buruk apabila korban pembunuhan tersebut adalah anak pelakunya sendiri dengan alasan apapun seperti yang dilakukan orang Jahiliyah. Yang bahwasanya Allah telah melarang hal itu dan mensifatinya dengan kesalahan yang besar. Pengharaman yang berkaitan dengan pembunuhan ini tidak terbatas pada pembunuhan anak setelah kelahiran, tetapi juga mencakup janin yang ada di perut ibu karena pada akhirnya akan dilahirkan. 6 Dari pengharaman pembunuhan janin manusia itulah mengakibatkan peningkatan tindakan pengguguran kandungan. Sesuai fakta yang tercatat Kompas, 3 Maret 2000 bahwa aborsi telah dilakukan oleh 2,3 juta perempuan. Berbagai jalan alternatif ditempuh yang mengakibatkan tindak aborsi yang tidak aman unsafe abortion yang mengakibatkan kematian. Yang menurut data WHO terdapat 15-50 kematian ibu disebabkan oleh aborsi tidak aman. Dari 20 juta pengguguran kandungan tidak aman yang dilakukan tiap tahun, ditemukan 70.000 perempuan yang meninggal dunia. 7 5 M. Hamdan Rasyid, M.A., Fiqih Indonesia Himpunan Fatwa-Fatwa Aktual, Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima, 2003, Cet. I, h. 200. 6 Abbas Syauman, Hukum Aborsi Dalam Islam, h. 14-16. 7 Maria Ulfah Anshor, Wan Nedra, Sururin, Aborsi Dalam Perspektif Fiqh Kontemporer, h. v. 3 Keputusan untuk melakukan aborsi biasanya ditempuh oleh mereka yang sedang mengalami depresi atau kebingungan. Oleh karena itu, jangan mengambil keputusan saat sedang mengalami depresi, putus asa atau kecewa. Dalam keadaan tenang, sehat dan dapat berpikir jernih, keputusan untuk melakukan aborsi sama sekali tidak terlintas. 8 Berdasarkan latar belakang dan persoalan di atas, penulis merasa tertarik untuk membahas dan menjadikan sebuah penelitian skripsi dengan judul “Aspek Sosiologis Aborsi Provokatus Criminalis Dalam Perspektif Hukum Islam “.

B. Perumusan Masalah

Pembahasan skripsi ini diarahkan hanya pada masalah praktek aborsi provokatus criminalis yang terjadi di masyarakat luas dengan konteks kekinian. Dengan demikian pembahasan skripsi ini terarah dan lebih spesifik, kepada masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana praktek aborsi provokatus criminalis yang terjadi di masyarakat luas? 2. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya praktek aborsi provokatus criminalis? 3. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap praktek aborsi provokatus criminalis?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah: 8 http:www.nahimunkar.com?p=233, diambil tanggal 16 Maret 2009, jam 11.03. 4 1. Dengan melalui penelitian ini dapat mengetahui praktek aborsi provokatus criminalis yang terjadi di masyarakat luas. 2. Dengan melalui penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya praktek aborsi provokatus criminalis. 3. Dengan melalui penelitian ini dapat diketahui pandangan hukum islam terhadap praktek aborsi provokatus criminalis. 4. Menemukan fakta yang menjadi alasan seseorang melakukan tindak aborsi provokatus criminalis. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat dan kegunaan-kegunaan dalam kajian ilmiah ini, yang diantaranya: 1. Kegunaan teoritis, penelitian ini dapat memberikan dan menambahkan wawasan khazanah keilmuan dalam bidang hukum islam terutama dalam hal aborsi provokatus criminalis. 2. Kegunaan praktis, penelitan ini sekiranya dapat memberikan suatu pemecahan atau penyelesaian masalah bagi kalangan akademisi dan ilmuwan khususnya dalam bidang hukum syar’iyah dan bidang sosiologis untuk dapat menjawab permasalahan-permasalahan kontemporer, sehingga tersebut dapat menjadi relevan untuk semua ruang dan waktu.

D. Objek Penelitian

Setelah penulis memaparkan latar belakang, perumusan masalah juga tujuan penulisan karya tulis ini, maka pada sub-sub ini penulis akan memaparkan objek 5 penelitian yang ada kaitannya dengan pembahasan skripsi ini. Untuk itu, yang menjadi objek penelitian dalam pembahasan ini adalah mengenai mekanisme praktek aborsi provokatus criminalis yang terjadi di masyarakat luas dan implikasi aborsi provokatus criminalis tersebut. Penelitian ini mengambil lokasi di tempat tersedianya data tentang kasus aborsi provokatus criminalis seperti di Kepolisian Pusat bagian BARESKRIM yang berada di Jakarta dan POLRES Jakarta Selatan. Dan lokasi lainnya yang dituju adalah Pusat Data Statistik yang berada di Jakarta, serta Media Massa yang pernah membahas tentang aborsi provokatus criminalis. Diambilnya lokasi tersebut karena selain dekat dengan tempat tinggal penulis, juga dapat memperkecil biaya, waktu dan energi dikarenakan keterbatasan kemampuan dari peneliti.

E. Review Studi Terdahulu

Dari hasil penelusuran terhadap karya ilmiah yang ada, penulis menemukan tema tentang aborsi, diantaranya skripsi berjudul: “Pandangan Fuqaha Terhadap Permasalahan Aborsi Dan Implikasinya“ yang diajukan oleh Casmad, mahasiswa Jurusan Akhwal Sahsiyyah, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, Tahun 2005. Skripsi pada poin ini, membahas tentang aborsi secara umum, yang dikaitkan dengan tinjauan hukumnya menurut hukum islam, dengan tidak disertai pembahasan terhadap abortus provokatus criminalis secara spesifik. 9 9 Casmad, Pandangan Fuqaha Terhadap Aborsi Dan Implikasinya, Jurusan Akhwal Syahsiyyah, Fakultas Syari’ah dan Hukum, 2005. 6 Ada juga skripsi yang berjudul: “Hukum Aborsi Bayi Terdeteksi Virus HIV Menurut Majelis Ulama Indonesia MUI” yang diajukan oleh Anisa Fitriani, mahasiswa jurusan Perbandingan Mazhab Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, tahun 2009. Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana pandangan MUI sendiri tentang kasus aborsi bayi yang terdeteksi virus HIV, yang dalam hal ini menurut MUI boleh dilakukan aborsi tersebut jika memang benar janin tersebut terdeteksi virus HIVAIDS yang ditakutkan akan mengancam jiwa si Ibu. 10 Ada juga skripsi yang berjudul “Perbedaan Sikap Terhadap Aborsi Pra-Nikah Pada Remaja Yang Bersekolah Di SMA dan MA” yang diajukan oleh Ady Waskito, mahasiswa Fakultas Psikologi non regular, UIN Syarif Hidayatullah, tahun 2009. Skripsi ini menjelaskan adakah perbedaan sikap terhadap aborsi pra-nikah pada remaja yang bersekolah di SMA dan MA. Dengan mengambil sample di SMA Dharma Karya UT dan MA. Manaratul Islam dengan masing-masing 25 orang. Yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap aborsi pra- nikah pada remaja yang bersekolah di SMA dan MA. Hal ini terlihat dari kategorisasi, baik siswa SMA dan MA sebanyak 40 memiliki sikap yang cukup negatif terhadap aborsi pra-nikah. 11 Selain itu terdapat juga skripsi yang berjudul: “Respon Remaja Kebon Nanas Utara Jakarta-Timur Terhadap Film ‘Hantu Aborsi’” yang diajukan oleh Dewi 10 Anisa Fitriani, Hukum Aborsi Bayi Terdeteksi Virus HIV Menurut Majelis Ulama Indonesia MUI, Jurusan Akhwal Sahsiyyah, Fakultas Syari’ah dan Hukum, 2009. 11 Ady Waskito, Perbedaan Sikap Terhadap Aborsi Pra-Nikah Pada Remaja Yang Bersekolah Di SMA dan MA, Fakultas Psikologi non regular, 2009. 7 Novita, mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam KPI, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, tahun 2009. Skripsi ini menjelaskan bagaiman respon serta faktor yang mempengaruhi para remaja di Kebon Nanas Utara, Jakarta Timur terhadap film “Hantu Aborsi” itu. yang hasilnya mereka semua takut untuk melakukan aborsi setelah menonton film “Hantu Aborsi” yang tadinya mereka tidak tahu kemudian mengerti dan berusaha untuk tidak melakukan aborsi. 12 Selain itu terdapat juga skripsi yang berjudul “Masalah Abortus Provokatus Di Indonesia Ditinjau Dari Hukum Pidana” yang diajukan oleh Siswantara .T, mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Indonesia UI, Tahun 1985. Skripsi ini membahas tentang abortus secara umum serta pandangan menurut perundang- undangan pidana di Indonesia baik latar belakang, uraian sampai jenis delik pasal- pasal KUHP yang mengatur tentang abortus provokatus serta bagaimana aspek hukum pidananya dalam hal abortus provokatus. 13 Selain itu terdapat juga skripsi yang berjudul “Abortus Provokatus Criminalis” yang diajukan oleh Sri Murliena, mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Indonesia UI, Tahun 1984. Skripsi ini membahas tentang masalah abortus provokatus criminalis saja, serta menjelaskan yurisprudensi dan ilmu hukumnya yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. 14 12 Dewi Novita, Respon Remaja Kebon Nanas Utara Jakarta-Timur Terhadap Film ‘Hantu Aborsi, Komunikasi dan Penyiaran Islam KPI, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2009. 13 Siswantara .T, Masalah Abortus Provokatus Di Indonesia Ditinjau Dari Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia UI, 1985. 14 Sri Murliena, Abortus Provokatus Criminalis, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia UI, 1984. 8 Sedangkan skripsi ini, penulis membedakan pembahasan penelitian dari skripsi yang sudah ada diatas dengan perbedaan, yaitu terkait dengan konteks kekiniannya atas praktik abortus provokatus criminalis yang ditinjau dari aspek sosiologisnya. Dengan alasan, bahwa tinjauan terhadap aspek sosiologisnya lebih relevan sebagai pertimbangan atas aspek kemaslahatan sebagai Maqasyid Al-Syari’ah ditetapkannya suatu hukum.

F. Metode Penelitian dan Tekhnik Penulisan

Dalam sebuah penelitian ilmiah, ada aturan baku yang mutlak harus dilakukan oleh setiap peneliti dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam hal ini, konsep metode penelitian menjadi sangat penting adanya sebagai cara atau jalan agar peneliti dalam menyelesaikan tugas penelitiannya dapat mencapai tujuan penelitian yang telah direncanakan sebelumnya. 15 Sehingga untuk memenuhi ketentuan yang telah berlaku, sebagaimana yang dimaksud dalam paparan di atas, penulis menyimpulkan 3 tiga point penting yang akan penulis lakukan dalam menyelesaikan tugas penelitian skripsi ini, yaitu: 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan metode penelitian kepustakaan library research. Hal ini, karena data dan sumbernya tidak dapat dipisahkan dari data-data kepustakaan, antara lain berupa buku-buku, majalah, jurnal dan media informasi yang berkaitan dengan pembahasan yang 15 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, 2007, Cet. III, h. 7. 9 dimaksud. Adapun pendekatan dalam penelitian skripsi ini adalah pendekatan deskriptif. Dengan pendekatan deskriptif tersebut, penulis dapat menggambarkan tentang abortus provokatus criminalis yang ditinjau dalam hukum Islam dan aspek sosiologisnya. 16 Jika ditinjau dari segi penelitian hukum pada umumnya, penelitian ini merupakan studi hukum dengan pendekatan penelitian sosiologis, medis.

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penyelesaian penelitian studi kepustakaan, yakni menelusuri bahan pustaka yang terkait dengan masalah praktek abortus provokatus criminalis perspektif hukum Islam, baik dari literatur fiqh klasik maupun kontemporer. Serta data-data yang diambil dari lembaga yang terkait dalam penelitian ini seperti data persentase dari Badan Pusat Statistik BPS yang pernah melakukan aborsi yang dilihat dari tingkat pendidikannya, diambil juga data kasus yang pernah ditangani aparat polisi masing-masing daerah yang kemudian dikumpulkam oleh BARESKRIM Jakarta, juga diambil data kriminal yang pernah ditangani oleh POLRES Jakarta Selatan secara keselurahan dari tahun 2006 sampai 2009 Untuk mendapatkan pandangan lebih jelas tentang praktek abortus provokatus criminalis baik dalam perspektif sosial, medis dan hukum akan dilakukan interview dengan nara sumber terkait, 16 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Ed. Ke-1, h. 65. 10 guna menggali fakta-fakta aspek sosiologis sebagai obyek kajian penelitian. 3. Teknik Analisis Data Proses penelitian ini menggunakan metode analisis perbandingan analysis comparative serta kualitatif, karena data yang diperoleh merupakan data yang berasal dari sumber yang layak diperbandingkan. Adapun teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007. 17

G. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam karya ilmiah yang berjudul Aborsi Provokatus Criminalis Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Aspek Sosiologisnya ini, penulis membaginya dalam lima bab, yaitu:

BAB I: Pendahuluan

Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Objek Penelitian, Review Studi Terdahulu, Metodologi Penelitian dan Tehnik Penulisan serta Sistematika Penulisan.

BAB II: Tinjauan Umum Tentang Aborsi

Pembahasan bab ini terdiri dari sub-sub bahasan: Tahap Penciptaan Janin Manusia, Sejarah Aborsi Secara Singkat, Pengertian Aborsi Dan 17 Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Drs. Djawahier Hejazziey, SH, MA, Dkk, Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2007, Cet. I 11 12 Macam-Macamnya, Dasar Hukum Aborsi, Cara-Cara dan Indikasi- Indikasi Dilakukannya Aborsi dan Sebab-Sebab Terjadinya Aborsi. BAB III: Praktek Aborsi Provokatus Criminalis Di Masyarakat Pembahasan bab ini terdiri dari sub-sub bahasan: Data Kasus Praktek Aborsi Provokatus Criminalis Yang Terjadi Di Masyarakat, Kasus Praktek Aborsi Provokatus Criminalis Di Masyarakat, Pandangan Sosiologis Terhadap Aborsi Provokatus Criminalis dan Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Abortus Provokatus Criminalis.

BAB IV: Tinjauan Hukum Terhadap Aborsi Provokatus Criminalis.