vagina. Melaksanakan penyadaran terhadap masyarakat untuk dapat menerima korban
aborsi, dapat juga ditempuh cara relokasi korban ke tempat lain yang mana korban dapat memulai hidup dan harapan baru tanpa harus melaksanakan aborsi. Tidak ada
lagi diskriminasi terhadap perempuan yang melakukan aborsi, karena tidak 100 perempuan bersalah banyak faktor di belakangnya baik dari keluarganya, orang lain
maupun laki-laki yang tidak bertanggung jawab terhadapnya.
D. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Abortus Provokatus Criminalis
Abortus provokatus criminalis merupakan penyebab utama kematian wanita berumur masa subur di Negara-negara berkembang. Komplikasi akibat abortus
kriminalis merupakan 4-70 dari kematian ibu di rumah sakit Negara-negara berkembang dan sejumlah kematian yang jumlahnya tidak diketahui terjadi di luar
rumah sakit. Wanita-wanita yang berobat untuk abortus ini akan mengorbankan segalanya untuk mencapai tujuannya yaitu kehamilan yang tidak diinginkannya.
Timbulnya sikap seperti itu merupakan hasil jalinan dari berbagai faktor, sosial, ekonomi dan budaya yang bisa membuka peluang untuk mengakhiri kehamilan.
Mereka yang melakukan abortus provokatus criminalis meminta pertolongan pada orang-orang yang tidak kompeten dan yang dilakukan dalam kondisi yang tidak
higienik.
87
87
Budi Utomo, Sujana Jatiputra dan Arjatmo Tjokronegoro., Abortus Di Indonesia: Suatu Telaah Pustaka
, Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1985, h.1.
65
66 Ada beberapa faktor mengapa seorang wanita tidak menginginkan
kehamilannya seperti yang telah dijelaskan di atas: 1. Faktor kesehatan
di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil atau janin ternyata telah terekspos oleh substansi teratogenik atau sang ibu terinfeksi HIV
atau wanita yang hamil menderita penyakit jantung yang berat. 2. Faktor psikososial
di mana ibu sendiri sudah enggantidak mau untuk punya anak lagi atau Anak terakhir masih kecil atau Ayah anak yang dikandung bukan
priasuami yang diidamkan untuk perkawinannya. 3. Kehamilan di luar nikah
dikarenakan pergaulan seks bebas yang mengakibatkan hamil.
4. Faktor ekonomi menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi
keluarga karena takut miskin atau penghasilan yang tidak memadai. 5. Faktor sosial
misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin cacat. 6. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest hubungan antar
keluarga atau Ia merasa terlalu tuamuda untuk mempunyai anak. 7. Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa kegagalan kontrasepsi juga termasuk
tindakan kehamilan yang tidak diinginkan. 8. Suami menginginkan aborsi atau ada masalah dengan suami.
9. Ingin menyelesaikan pendidikan atau Ingin konsentrasi pada pekerjaan untuk menunjang kehidupan dengan anaknya.
88
88
http:id.wikipedia.orgwikiGugur_kandungan, Tanggal 20 maret 2009, Jam 14.22.
BAB IV TINJAUAN HUKUM TERHADAP ABORSI PROVOKATUS CRIMINALIS