E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada
mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat Azwar, 2009.
Dalam menguji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi content validity. Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item yang
dilihat dari isinya dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas isi alat ukur ditentukan melalui pendapat professional professional judgement yaitu
dosen pembimbing dalam proses penyusunan dan telaah aitem sehingga aitem-aitem yang telah dikembangkan memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur
Suryabrata, 2000.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan
yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras
atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar,
2009.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu
distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan formula koefisien korelasi Pearson
Product Moment Azwar, 2009.
Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total menggunakan batasan rix
≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Apabila aitem yang memiliki indeks daya beda
sama dengan atau lebih besar daripada 0.30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka dapat memilih aitem-aitem yang memiliki
indeks daya diskriminasi aitem tertinggi. Sebaliknya apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat
mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0.30 menjadi 0.25 misalnya, sehingga jumlah aitem yang diinginkan tercapai Azwar, 2009.
Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur yang dalam penelitian ini adalah skala intensi turnover dan skala bullying di tempat kerja. Untuk
mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan komputer dengan SPSS versi 17.0 For Windows.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas sebenarnya mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur dan
mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2009. Uji reliabilitas alat ukur
Universitas Sumatera Utara
ini menggunakan pendekatan konsistensi internal koefisien Alpha Cronbach, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada
sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam skala. Teknik ini dipandang ekonomis dan praktis
Azwar, 2009. Semakin tinggi nilai reliabilitas yang diperoleh mendekati angka 1,0 maka semakin baik reliabilitasnya. Penghitungan koefisien reliabilitas dalam uji coba
ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows.
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur