Identifikasi Variabel Penelitian Metode Analisa Data

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Variabel Kriteria : Intensi Turnover Variabel Prediktor : Bullying di Tempat Kerja

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Intensi

Turnover Intensi turnover adalah keinginan karyawan untuk keluar atau berhenti dari organisasi. Intensi turnover diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek intensi oleh Ajzen dan Fishbein 1975 yang dikaitkan dengan konteks turnover meliputi perilaku behavior, sasaran target, situasi situation, dan waktu time. Skor total pada skala merupakan petunjuk tinggi rendahnya intensi turnover. Semakin tinggi skor yang dicapai seseorang maka semakin tinggi pula tingkat intensi turnover. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor yang dicapai maka semakin rendah pula tingkat intensi turnover.

2. Bullying di Tempat Kerja

Bullying di tempat kerja adalah perlakuan negatif yang diterima karyawan secara berulang-ulang yang membuat karyawan merasa dipermalukan, diintimidasi Universitas Sumatera Utara atau ditekan dan menimbulkan efek yang tidak diinginkan terhadap karyawan tersebut. Bullying di tempat kerja diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan bentuk bullying di tempat kerja oleh Einarsen, Hoel dan Notelaers 2009 yang meliputi perlakuan yang menimbulkan kesulitan dalam melaksanakannya work related bullying , perlakuan yang mengancam pribadi person related bullying, perlakuan yang melibatkan kekerasan fisik physical intimidation bullying. Skor total pada skala merupakan petunjuk tinggi rendahnya bullying di tempat kerja. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi tingkat bullying yang diterima. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula tingkat bullying yang diterima.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Sampel Penelitian

Menurut Hadi 2002 populasi adalah seluruh penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi memiliki karakteristik yang dapat diperkirakan dan diklasifikasikan sesuai dengan keperluan penelitian. Sedangkan sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci. Populasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT. Telkom Divisi Regional I Medan. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari Universitas Sumatera Utara keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, atau yang dikenal dengan nama sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono, 2012. Sampel harus memiliki sedikitnya satu sifat yang sama agar dapat dilakukan generalisasi Kaplan Saccuzo, 2005. Subjek penelitian menurut Azwar 2004 adalah sumber utama data penelitian, yaitu mereka yang memiliki data mengenai variabel yang akan diteliti. Karakteristik subjek penelitian diperlukan untuk menjamin homogenitasnya. Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Level staffkaryawan b. Telah bekerja minimal 6 bulan

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampling adalah cara untuk menentukan sampel dalam suatu penelitian. Penentuan sampel harus memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi Hadi, 2002. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiono, 2003. Sampel diambil sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan.

3. Jumlah Sampel Penelitian

Sugiarto 2003 berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar 100 Universitas Sumatera Utara merupakan jumlah yang minimum. Menurut Azwar 2004, secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Hadi 2002 menambahkan bahwa menetapkan jumlah sampel yang banyak lebih baik dari pada menetapkan jumlah sampel yang sedikit. Namun sesungguhnya tidak ada batasan mengenai berapa jumlah sampel ideal yang harus digunakan dalam suatu penelitian. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 67 subjek.

D. Metode Pengumpulan Data

Alat ukur yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur Hadi, 2002. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode skala. Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 2009. Menurut Azwar 2009 karakteristik dari skala psikologi yaitu: a Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan; b Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu banyak berisi aitem-aitem; c Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau Universitas Sumatera Utara salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh‐sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda dinterpretasikan secara berbeda pula. Penskalaan yang digunakan dalam skala ini adalah model Likert. Penskalaan model Likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Pada model penskalaan ini terdapat dua jenis pernyataan, yaitu favourable dan unfavourable. Pernyataan favourable merupakan pernyataan yang mendukung objek sikap yang diungkap, sedangkan pernyataan unfavourable merupakan pernyataan yang tidak mendukung objek sikap yang hendak diungkap Azwar, 2009. Penelitian ini menggunakan dua skala psikologis, yaitu skala intensi turnover dan skala bullying di tempat kerja.

1. Skala Intensi Turnover

Skala intensi turnover yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek intensi yang dikemukakan oleh Ajzen dan Fishbein 1975, meliputi : a. Perilaku behavior. Contoh aitemnya adalah saya ingin keluar dari perusahaan ini. b. Sasaran target. Contoh aitemnya adalah saya ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi. Universitas Sumatera Utara c. Situasi situation. Contoh aitemnya adalah saya akan mencari pekerjaan lain ketika saya tidak mendapatkan promosi di perusahaan. d. Waktu time. Contoh aitemnya adalah pada waktu tertentu saya absen dalam bekerja. Skala intensi turnover ini menggunakan lima pilihan jawaban yang terdiri dari Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan favourable dan unfavourable dengan rentang skor dari 1-5. Pada aitem favorable sistem penilaiannya adalah SS=5, S=4, N=3, TS=2, STS=1. Pada aitem yang unfavorable sistem penilaian dilakukan dengan sebaliknya, yaitu SS=1, S=2, N=3, TS=4, STS=5. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi tingkat intensi turnover. Sebaliknya, semakin rendah skor jawaban maka semakin rendah tingkat intensi turnover. Adapun Blue Print untuk skala intensi turnover diuraikan dalam tabel berikut : Tabel 1. Blue Print Skala Intensi Turnover No. Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah Aitem Bobot 1 Perilaku 4, 9, 13 1, 2, 7 6 25 2 Sasaran 6, 11, 21 3, 17, 20 6 25 3 Situasi 5, 8, 14 10, 15, 23 6 25 4 Waktu 12, 19, 22 16, 18, 24 6 25 Total 12 12 24 100 Universitas Sumatera Utara

2. Skala Bullying di Tempat Kerja

Skala bullying di tempat kerja disusun berdasarkan bentuk bullying di tempat kerja menurut Einarsen, Hoel dan Notelaers 2009 yang terdiri atas 3 bentuk, yaitu : a. Work related bullying b. Person related bullying c. Physical intimidation bullying Setiap bentuk bullying di atas diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan dengan lima pilihan jawaban yang terdiri dari Tidak Pernah TP, Jarang JR, Setiap Bulan SB, Setiap Minggu SM, dan Setiap Hari SH. Rentang skor dalam skala ini dari 1-5. Sistem penilaiannya adalah TP = 1, JR = 2, SB = 3, SM = 4, SH = 5. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi tingkat bullying yang diterima. Sebaliknya, semakin rendah skor jawaban maka semakin rendah tingkat bullying yang diterima. Adapun Blue Print untuk skala bullying di tempat kerja diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 2. Blue Print Skala Bullying di Tempat Kerja No. Bentuk Aitem Jumlah Aitem Bobot 1 Work related bullying 1,4,6,10,13,15,19,21,22,28 10 33,4 2 Person related bullying 2,5,9,12,16,18,23,26,29,30 10 33,3 3 Physical intimidation bullying 3,7,8,11,14,17,20,24,25,27 10 33,3 Total 30 100 Universitas Sumatera Utara

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat Azwar, 2009. Dalam menguji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi content validity. Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item yang dilihat dari isinya dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas isi alat ukur ditentukan melalui pendapat professional professional judgement yaitu dosen pembimbing dalam proses penyusunan dan telaah aitem sehingga aitem-aitem yang telah dikembangkan memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur Suryabrata, 2000.

2. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2009. Universitas Sumatera Utara Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2009. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total menggunakan batasan rix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Apabila aitem yang memiliki indeks daya beda sama dengan atau lebih besar daripada 0.30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka dapat memilih aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi aitem tertinggi. Sebaliknya apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0.30 menjadi 0.25 misalnya, sehingga jumlah aitem yang diinginkan tercapai Azwar, 2009. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur yang dalam penelitian ini adalah skala intensi turnover dan skala bullying di tempat kerja. Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan komputer dengan SPSS versi 17.0 For Windows.

3. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas sebenarnya mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur dan mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2009. Uji reliabilitas alat ukur Universitas Sumatera Utara ini menggunakan pendekatan konsistensi internal koefisien Alpha Cronbach, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam skala. Teknik ini dipandang ekonomis dan praktis Azwar, 2009. Semakin tinggi nilai reliabilitas yang diperoleh mendekati angka 1,0 maka semakin baik reliabilitasnya. Penghitungan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows.

4. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran Azwar, 2009. Berikut adalah hasil uji coba alat ukur :

a. Skala Intensi Turnover

Hasil uji coba alat ukur dilakukan melalui tiga kali pengujian agar memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur dan daya diskriminasi aitem lebih besar atau sama dengan 0.30. Pada pengujian pertama, reliabilitas alat ukur yang diujicobakan adalah sebesar 0.860 dan terdapat 6 aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi aitem di bawah 0.30 yaitu aitem dengan nomor 3, 6, 16, 17, 23, dan 24. Pada pengujian kedua, reliabilitas alat ukur yang diujicobakan adalah sebesar 0.868 dan terdapat 1 aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi aitem di bawah 0.30 yaitu aitem dengan nomor 20. Pada pengujian ketiga, semua aitem memiliki indeks daya diskriminasi aitem di atas 0.30. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pengolahan sebanyak tiga kali pengujian, diperoleh 17 aitem yang dapat digunakan dalam penelitian dengan reliabilitas alat ukur sebesar 0.870 dan daya diskriminasi aitem bergerak dari 0.340 sampai 0.696. Berikut distribusi aitem setelah uji coba : Tabel 3. Blue Print Skala Intensi Turnover Setelah Uji Coba No. Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah Aitem Bobot 1 Perilaku 3, 7, 11 1, 2, 7 6 35,3 2 Sasaran 9, 15 - 2 11,8 3 Situasi 4, 6, 12 8, 13 5 29,4 4 Waktu 10, 14, 16 17 4 23,5 Total 11 6 17 100

b. Skala Bullying di Tempat Kerja

Hasil uji coba alat ukur dilakukan melalui dua kali pengujian agar memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur dan daya diskriminasi aitem lebih besar atau sama dengan 0.30. Pada pengujian pertama, reliabilitas alat ukur yang diujicobakan adalah sebesar 0.911 dan terdapat 3 aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi aitem di bawah 0.30 yaitu aitem dengan nomor 1, 8, dan 14. Pada pengujian kedua, semua aitem memiliki indeks daya diskriminasi aitem di atas 0.30. Berdasarkan pengolahan sebanyak dua kali pengujian, diperoleh 27 aitem yang dapat digunakan dalam penelitian dengan reliabilitas alat ukur sebesar 0.928 dan Universitas Sumatera Utara daya diskriminasi aitem bergerak dari 0.343 sampai 0.731. Berikut distribusi aitem setelah uji coba : Tabel 4. Blue Print Skala Bullying di Tempat Kerja Setelah Uji Coba No. Bentuk Aitem Jumlah Aitem Bobot 1 Work related bullying 3, 5, 8, 11, 12, 16, 18, 19, 25 9 33,4 2 Person related bullying 1, 4, 7, 10, 13, 15, 20, 23, 26, 27 10 33,3 3 Physical intimidation bullying 2, 6, 9, 14, 17, 21, 22 ,24 8 33,3 Total 27 100 F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Persiapan penelitian dilakukan peneliti dengan : a. Pembuatan alat ukur Alat ukur dibuat oleh peneliti berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan pada Bab II. Ada dua buah skala yang dibuat yakni skala intensi turnover terdiri dari 24 aitem dan skala bullying di tempat kerja terdiri dari 30 aitem. Setelah membuat aitem, peneliti meminta 10 orang subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek yang sebenarnya untuk membaca aitem-iatem yang telah dibuat, untuk mengetahui apakah bahasa yang Universitas Sumatera Utara digunakan dapat dipahami oleh responden. Skala penelitian dibuat dalam bentuk booklet dengan ukuran kertas A4 dan setiap jawaban memiliki lima alternatif jawaban. b. Uji coba alat ukur Skala yang telah disusun dan melalui professional judgement kemudian dilakukan uji coba untuk melihat apakah aitem yang dibuat telah mengukur apa yang hendak diukur. Pada tahap ini, peneliti menyebar sebanyak 100 skala penelitian kepada karyawan. Dari penyebaran ini diperoleh 100 skala yang dapat diolah lebih lanjut untuk uji coba alat ukur. c. Revisi alat ukur Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur, peneliti menguji daya beda aitem, validitas dan reliabilitas kedua skala dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer SPSS version 17.0 for Windows. Setelah diketahui aitem- aitem mana saja yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, peneliti mengambil aitem-aitem yang sesuai untuk dijadikan aitem-aitem dalam skala.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah dilakukan uji coba dan revisi, maka dilaksanakan pengambilan data terhadap subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 - 30 juni 2015 dengan menyebarkan sebanyak 67 skala kepada karyawan yang bekerja di PT. Telkom Divisi Regional I Medan. Universitas Sumatera Utara

3. Tahap Pengolahan

Setelah diperoleh data dari masing-masing subjek penelitian, maka untuk pengolahan data selanjutnya, diolah dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS for windows 17.0 version.

G. Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu analisis regresi nonlinier. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka dilakukan terlebih dahulu uji asumsi dengan bantuan SPSS for Windows versi 17.0. Sebelum data-data yang terkumpul dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi : 1. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua variabel terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one-sample Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS for Windows versi 17.0. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai p 0,05. 2. Uji linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian kedua variabel memiliki hubungan linieritas. Uji linearitas ini diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi penyimpangan dari linearitas deviation from linearity hubungan tersebut. Apabila penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka Universitas Sumatera Utara hubungan kedua variabel adalah linear. Hubungan antara kedua variabel dikatakan linear jika nilai probabilitas 0.05. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan gambaran keseluruhan hasil dan analisa hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Diawali dengan analisa data yang terdiri dari analisa deskriptif subjek penelitian serta hasil penelitian, setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai hasil penelitian.

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT. Telkom Divisi Regional I Medan yang berjumlah 67 orang. Berikut ini deskripsi umum subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja, dan status perkawinan.

1. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini : Tabel 5. Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumah N Persentase Laki-laki 25 37.3 Perempuan 42 62.7 Total 67 100 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa mayoritas subjek penelitian adalah perempuan. Subjek perempuan sebanyak 42 orang 62.7 dan subjek laki-laki sebanyak 25 orang 37.3. Universitas Sumatera Utara