Citra Julyana Sinaga : Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek IndonesiaBEI, 2009.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan situasi dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Erlina 2007:108 menyatakan “jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Sebaliknya, jika varians berbeda, maka disebut heterokedasitas”. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat grafik Scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat
digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Menurut Gozali 2005:107 ”analisis dengan grafik plots memiliki
kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan
semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil”.
Ada beberapa uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, antara lain:
Citra Julyana Sinaga : Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek IndonesiaBEI, 2009.
1. Uji Park, 2. Uji Glejser.
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya menunjukkan tidak terjadinya korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya
korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas tidak
ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama
dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel
independen. Ada tidaknya multikolonieritas dapat dideteksi dengan melihat:
1 Melihat nilai tolerance, nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10. 2
Melihat nilai variance inflation factor VIF, nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai VIF
10. 3
Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen,
Citra Julyana Sinaga : Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek IndonesiaBEI, 2009.
Menurut Ghozali 2005: 93 untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolonieritas dapat dilihat jika antar variabel independen ada
korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,95. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka
konsekuensinya adalah: akoefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, bnilai standar error setiap regresi menjadi tak terhingga.
Apabila terjadi korelasi antara variabel independen, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas.
2. Pengujian Hipotesis