Citra Julyana Sinaga : Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek IndonesiaBEI, 2009.
Teori Price – Volume Models mencoba menjelaskan fenomena bahwa volume perdagangan dan volatilitas harga secara sistematis lebih tinggi pada saat
pasar baru dibuka dan pada saat pasar mau ditutup. Model ini juga menyatakan bahwa kemunculan informasi publik memunculkan pola sistematik pada intraday
dan seasonal Arifin, 2005:161.
5. Dividen
Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa earning available for common stockholders yang dibagikan kepada
para pemegang saham biasa dalam bentuk tunai. Stice,dkk 2004:902 menyatakan bahwa “dividen adalah pembagian kepada pemegang saham dari
suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik”.
Distribusi laba dalam bentuk kas oleh sebuah korporasi kepada pemegang sahamnya disebut sebagai dividen tunai cash dividend. Biasanya sebuah
korporasi harus memenuhi 3 kondisi terlebih dahulu agar dapat membayar dividen tunai:
1 laba ditahan yang mencukupi,
2 kas yang memadai,
3 tindakan formal dari dewan komisaris.
a. Jenis Dividen
Dividen yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham dapat dalam beberapa jenis dividen. Dividen yang paling disukai oleh para pemegang
Citra Julyana Sinaga : Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek IndonesiaBEI, 2009.
saham adalah dividen tunai atau dividen kas. Jenis dividen menurut Dyckman 2001:439 adalah sebagai berikut:
1 dividen kas, yaitu distribusi laba dalam bentuk kas oleh sebuah korporasi
kepada pemegang sahamnya, 2
dividen properti, yaitu dividen dalam bentuk aktiva non kas, berupa sekuritas perusahaan lain yang dimiliki perseroan, real estate, barang
dagang, atau setiap aktiva non kas lainnya,
3 dividen saham, yaitu distribusi proporsional atas tambahan saham biasa
atau saham preferen perseroan kepada pemegang saham, 4
dividen likuidasi, yaitu pengembalian tambahan modal disetor dan bukan modal ditahan,
5 dividen skrip atau wesel, yaitu dividen yang diberikan dalam bentuk
wesel promes kepada pemegang saham dimana kondisi perseroan mengalami kekurangan kas.
b. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan keputusan pembayaran dividen yang mempertimbangkan maksimalisasi harga saham saat ini dan periode mendatang.
Atmaja 1994: 351 menyatakan: Manajemen mempunyai 2 alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih
sesudah pajak EAT perusahaan: 1 dibagi kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen, dan 2 diinvestasikan kembali ke
perusahaan sebagai laba ditahan retained earning. Pada umumnya sebagai EAT earning after tax dibagi dalam bentuk dividen dan sebagian lagi
diinvestasikan kembali. Artinya, manajemen harus membuat keputusan tentang dividen, ini disebut kebijakan dividen dividend policy.
Menurut Indriyo,dkk 2002:231, secara umum kebijakan dividen yang ditempuh perusahaan adalah salah satu dari 3 kebijakan ini, yaitu stable dividend
policy, fluctuating dividend policy, kombinasi stable dividend policy dan fluctuating dividend policy.
1 Stable Dividend Policy. Pada kebijaksanaan ini besarnya dividen yang
dibayarkan selalu stabil dalam jumlah yang tetap, stabil yang makin naik dan stabil yang semakin menurun. Jadi, besarnya dividen yang dibayarkan dalam
jumlah yang selalu stabil walaupun terjadi fluktuasi dalam net income.
Citra Julyana Sinaga : Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek IndonesiaBEI, 2009.
Apabila pada suatu saat kondisi perusahaan mengalami kerugian, pembayaran dividen akan diambilkan dari cadangan stabilisasi dividen.
2 Fluctuating Dividend Policy. Pada kebijaksanaan ini besarnya dividen yang
dibayarkan mendasarkan pada tingkat keuntungan pada setiap akhir periode. Apabila tingkat keuntungan tinggi maka besarnya dividen yang akan
dibayarkan relatif tinggi, dan sebaliknya bila tingkat keuntungan rendah maka besarnya dividen yang dibayarkan juga rendah, atau bisa dikatakan selalu
proporsional dengan tingkat keuntungannya.
3 Kombinasi Stable Dividend Policy dan Fluctuating Dividend Policy. Pada
kebijaksanaan ini besarnya dividen yang dibayarkan sebagian ada yang bersifat stabil atau tetap, tetapi sebagian yang lain bersifat proporsional
dengan tingkat keuntungan yang dicapai. Apabila perusahaan tidak mendapatkan laba para pemegang saham masih mendapatkan dividen tetap
dan apabila didapatkan keuntungan dari hasil operasinya didapatkan bagian dari keuntungan. Bagian dividen yang bersifat proporsional besarnya tidak
sama dengan dividen yang menggunakan kebijakan fluktuatif.
c. Keputusan Dividen Dalam Praktek