Pengaruh Dividend Payout Ratio,Volume Perdagangan Saham,Ukuran Perusahaan (FIRM SIZE),Debt To Equity Ratio,Price Earning Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Melakukan Pembayaran Dividend Kas Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007

(1)

i

PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO,VOLUME

PERDAGANGAN SAHAM, UKURAN PERUSAHAAN (FIRM

SIZE), DEBT TO EQUITY RATIO, PRICE EARNING RATIO

TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG

MELAKUKAN PEMBAYARAN DIVIDEND KAS

DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2004-2007

Oleh :

Syarifah Zahroh

NIM : 204081002239

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

ii

PENGARUH

DIVIDEND PAYOUT RATIO

,VOLUME

PERDAGANGAN SAHAM, UKURAN PERUSAHAAN (

FIRM SIZE

),

DEBT TO

EQUITY RATIO

, DAN

PRICE EARNING RATIO

TERHADAP

RETURN

SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG

MELAKUKAN PEMBAYARAN

DIVIDEND

KAS

DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2004-2007

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Syarifah Zahroh

NIM: 204081002239

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof, Dr Ahmad Rodoni MM Titi Dewi Warninda, SE, Msi NIP. 150 317 955 NIP. 150 368 746

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, Tanggal 23 Bulan Junii Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Syarifah Zahroh NIM: 204081002239 dengan judul skripsi “PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO, VOLUME PERDAGANGAN, UKURAN PERUSAHAAN (FIRM SIZE), DEBT TO EQUITY RATIO, DAN

PRICE EARNING RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PEMBAYARAN DEVIDEN KAS” Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Februari 2009

Tim Penguji Ujian Skripsi

Penguji I

Prof.Dr. Ahmad Rodoni, MM NIP. 150 317 955

Penguji II

Titi Dewi Warninda,SE,Msi NIP. 150 368 746

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131 474 891


(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, Tanggal 28 Bulan April Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Syarifah Zahroh NIM: 204081002239 dengan judul skripsi “Pengaruh Dividend Payout Ratio, Volume Perdagangan, Ukuran Perusahaan (Firm Size), Debt To Equity Ratio, Dan Price Earning Ratio Terhadap Return

Saham Pada Perusahaan Yang Melakukan Pembayaran Dividend Kas di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2004-2007”. Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Februari 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Penguji I

Indo Yama Nasarudin,SE.,MBA Ketua

Penguji II

H.M.Arief Mufraini,LC,M.Si Sekretaris

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli


(5)

v

1. Nama : Syarifah Zahroh

2. Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 03 September 1986

3. Alamat : Perum. Sarua Permai Jl. Diponegoro C.32/12 Benda Baru – Pamulang

4. No Telepon Rumah : 021 – 7416627 5. No Handphone : 0856 – 1086-246

6. Agama : Islam

7. Kewarganegaraan : Indonesia

1. Tahun 1992-1998 SDN Benda Baru 01 Pamulang 2. Tahun 1998-2001 SMP Muhammadiyah 22 Pamulang Pamulang 3. Tahun 2001-2004 SMUN 29 Jakarta Jakarta Selatan 4. Tahun 2004-2009 FEIS Manajemen UIN

SYARIFHIDAYATULLAH Jakarta

Tahun 2004 : Anggota ROHIS 29 JAKARTA

Tahun 2007 : Job Training / Magang PPPTMGB”LEMIGAS” Bagian Keuangan dan Rumah Tangga, Divisi Jasa Teknologi (selama 3 bulan)

Tahun 2007 : Job Training / Magang Pemerintah

Kotamadya Jakarta Selatan – Kelurahan Mampang Prapatan (Selama 1 Bulan)


(6)

vi

ABSTRACT

This research has purposes : (1). To analyze the effect partial between Dividend Payout Ratio, Firm Size, Trade Volume, Debt to Equity, and Price Earning Ratio upon the stock return which is registered in the Indonesian Stock Exchange. (2). To analyze the effect simultan’s between Dividend Payout Ratio, Firm Size, Trade Volume, Debt to Equity, and Price Earning Ratio upon this stock return which is registered in the Indonesian Stock Exchange. (3). To Analyze the most dominant independent variable upon the stock return. The research is using the secondary data which come from Indonesian Stock Exchange. The researcs is samples are all of registered companies in the Indonesian Stock Exchange from 2004 until 2007 category cash dividend of payment, from the research we can find that Dividend Payout Ratio and Firm Size, But, on the previous research, is the most find Dividend Payout Ratio and Price Earning Ratio is the most dominant analysis variable.

Keywords: Dividend Payout Ratio, Firm Size, Trade Volume, Debt to Equity Ratio, and Price Earning ratio


(7)

vii

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan: (1) Menganalisa pengaruh dividend payout ratio, volume perdagangan, ukuran perusahaan, debt to uquity ratio dan price earning

terhadap return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2) Menganalisa pengaruh secara simultan antara dividend payout ratio, volume perdagangan, ukuran perusahaan, debt to equity ratio dan price earning terhadap return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan (3) Menganalisa variabel independen mana yang paling dominan terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda, Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang masuk kategori Pembayaran Dividend Kas mulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007. Pada penelitian yang saya lakukan ditemukan hasil analisa variabel yang paling dominan adalah Dividend Payout Ratio dan Ukuran Perusahaan (Firm Size) sedangkan Pada Penelitian sebelumnya ditemukan hasil analisa variabel yang paling dominan adalah Dividend PayoutRatio dan Price Earning Ratio.

Kata kunci: Dividend Payout Ratio, Ukuran Perusahaan, Volume Perdagangan, Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb. Alhamdulilahi Rabbil’ Alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT pemilik segala sesuatu yang ada dibumi dan langit. Atas berkat rahmat dan ridha-Nya, kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan ummat dan telah membawa manusia dari alam jahiliyah menuju jalan cahaya, beserta keluarga, para sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga akhir jaman.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh Ujian Program Strata 1 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini.

Dengan segenap kerendahan hati, melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayah dan bundaku tercinta, terimakasih atas kasih sayang, cinta dan doa yang tak pernah henti untukku. Dan untuk adikku tersayang zaidan yang selalu memberikan semangat untukku. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan-Nya kepada kita bersama.

2. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan dan bimbingan dengan kesabaran dan ketabahanya. Terima kasih atas semua arahan dan saran yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.


(9)

ix

3. Titi Dewi Warninda, SE, Msi., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan penuh keikhlasan. Terima kasih atas semua arahan dan saran yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak IndoYama Nasarudin, SE, MAB selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmunya selama masa perkuliahan.

8. Seluruh staf bagian akademik dan perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Terima kasih atas keramahannya dalam memberikan pelayanan.

9. Kepada Abdul Khoer yang selalu memberikan semangat dan semangat dari mulai ujian kompre sampai dengan selesainya skripsi, makasih untuk semuanya, ipeh gak akan bisa begini tanpa bantuan khoer

10. Kepada Ayuningtyas Puspitasari yang selalu memberikan daku semangat dan semangat dari mulai ujian kompre sampai dengan selesainya skripsi, Makasih ya buw….dikau tahu bagaimana usahaku,perjuanganku dan pengorbananku selama ini…sangat sulit…

11. Kepada teman-temanku di FEIS 2004 Manajemen, Firman, Rangga, Isra, Hany, Azman, Angga, Erwin, Rere, Srikananda, Tripunk, Yani, Semangat ya,....Doaku selalu menyertai kalian.

12. Kepada teman-temanku di FEIS 2004 Manajemen, Izza, Dcy, Angkis, Nure, Armel, Rikha, nayLa, Semangat ya, Doaku selalu menyertai kalian.

13. Terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.


(10)

x

Demikianlah dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan penulisan, penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Terima Kasih....

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, Juli 2009


(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Sampul Dalam... i

Halaman Pengesahan Skripsi ... ii

Halaman Pengesahan Ujian Skripsi... iii

Halaman Pengesahan Ujian Komprehensif ... iv

Daftar Riwayat Hidup ... v

Abstract... vi

Abstrak... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Landasan Teori 1. Pengertian Manajemen Keuangan... 2. Definisi Dan Tujuan Investasi ... B. Dividend 1. Pengertian dividend... 17


(12)

xii

2. Faktor yang mempengaruhi Kebijakan dividend suatu perusahaan... 3. Kontroversi Kebijakan Dividend... 4. Macam-macam Dividend... C. Dividend Payout Ratio

1. Pengertian Dividend Payout Ratio………. 2. Pola pembayaran dividend payout ratio……… 3. Prosedur umum pembagian dividend payout ratio………. 4. Faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio………. 5. Cara menghitung dividend payout ratio……….

D. Pengertian Volume Perdagangan ... 31

E. Pengertian Ukuran Perusahaan (Firm Size) ... 32

F. Pengertian Debt to Equity Ratio... 33

G. Pengertian Price Earning Ratio... 35

H. Pengertian Return Saham ... 36

I. Penelitian Terdahulu ... 39

J. Kerangka Pemikiran ... 43

K. Hipotesis Penelitian ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 45

B. Metode Penentuan Sample... 45

C. Metode Pengumpulan Data ... 45

D. Metode Analisis Data ... 46


(13)

xiii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 55

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 55

B. Sejarah Perusahaan yang Melakukan Pembayaran Dividen Kas ... 66

C. Hasil Dan Pembahasan ... 81

D. Interpretasi... 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 105

C. Implikasi ... 106 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(14)

xiv DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11

Data Hasil Perhitungan Dividend Payout Ratio

Data Hasil Perhitungan Volume Perdagangan

Data Hasil Perhitungan Firm Size

Data Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio

Data Hasil Perhitungan Price Earning Ratio

Data Hasil Perhitungan Return Saham

Hasil Pengujian Multikoloniaritas Hasil Uji Autokolerasi Uji Hipotesis

Uji ANOVA

Variabel Indsependen Yang Paling Berpengaruh

108 109 110 111 112 113 93 94 96 99 100


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 4.1 4.2

Gambar Kerangka Pemikiran Gambar Uji Normalitas Gambar Uji Heterokedastisitas

43 92 95


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan

1. Perusahaan yang melakukan Pembayaran Dividend Kas 2. Data Mentah 3. Data Perhitungan Dividend Payout Ratio (DPR)

4. Data Perhitungan Dividend Per Share (DPS)


(17)

xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pasar modal meningkat secara terus-menerus, ini disebabkan karena pemerintah membuat suatu peraturan berupa paket kebijakan (PAKDES, 1988), yang di dalamnya berisi mengenai pengembangan pasar modal, agar nantinya diharapkan meningkatnya jumlah investor yang menanamkan modalnya di dalam pasar modal. Yang kemudian akan digunakan sebagai modal untuk menjalankan perusahaan. Dana tersebut sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang kekurangan dana. Perubahan keadaan perekonomian negara menyebabkan ketidakstabilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Banyak sekali pengaruh yang disebabkan karena keadaan negara yang stabil. Maka suatu perusahaan harus dapat menciptakan suatu kinerja yang efektif dan secara efisien agar terciptanya keuntungan yang optimal seperti yang diinginkan setiap perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menghadapi tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah dan persaingan global yang semakin ketat dan padat.

Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan atau profitabilitas yang sebesar-besarnya, meningkatkan penjualan barang dan memaksimalkan nilai perusahaan. Melihat tujuan utama tersebut kita dapat melihat bahwa semua perusahaan pasti melakukan kegiatan usahanya hanya untuk mencari laba atau profit dan memperkaya diri agar mencapai suatu kemakmuran. Dalam teori manajemen keuangan modern, menyatakan bahwa


(18)

xviii

tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Dan dengan memaksimalkan harga saham dan berupaya meningkatkan tingkat pengembalian dari modal / asset yang ditanamkan atau yang diinvestasikan.

Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya.

Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi (Linda:2005).

Pada dasarnya return memiliki dua komponen yang dapat menaikan atau menurunkan, yaitu berdasarkan cash yang diterima dari cash dan berdasarkan keuntungan atau kerugian dari suatu investasi “ This return will usually have two component. First, you may receive some cash directly while you own the investment. This called the income component of your return. Second, the value of the asset your purchase will often change inthis case. You have a capital gain or capital loss on your investment” (Ross, Westernfield, Jordan, 2008 : 382))


(19)

xix

Investor sebagai penanam modal, menginvestasikan dananya bertujuan untuk mendapatkan imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan. Bagi investor yang menginvestasikan dananya pada suatu saham perusahaan akan memperoleh pendapatan yang berupa deviden atau capital gains.

Tujuan utama seorang investor dalam menanamkan dananya yaitu untuk memperoleh pendapatan (return) yang dapat berupa pendapatan dividen

(dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dalam kaitannya dengan pendapatan dividen, para investor pada umumnya menginginkan pembagian dividend yang relatif stabil. Stabilitas dividend akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Karena akan mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya. Keputusan untuk menentukan berapa banyak dividen yang harus dibagikan kepada para investor disebut kebijakan dividend (dividend policy). Di sisi lain perusahaan di hadapkan dalam berbagai macam kebijakan, antara lain : perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen kas dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen

Investor yang membeli saham akan mendapatkan keuntungan dari salah satu atau keduanya seperti berikut; (a) memperoleh dividend selama mereka memegang saham; (b) memperoleh capital gain atau keuntungan yang diperoleh apabila harga saham pada saat dijual lebih besar dibandingkan harga saham pada saat dibeli.


(20)

xx

Para investor yang tidak bersedia mengambil resiko mempunyai pandangan bahwa semakin tinggi resiko suatu perusahaan, akan semakin tinggi juga tingkat keuntungan yang diharapkan sebagai hasil atau imbalan terhadap resiko tersebut. Selanjutnya dividend yang diterima pada saat ini akan mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada capital gain yang akan diterima dimasa yang akan datang. Dengan demikian, investor yang tidak bersedia berspekulasi akan lebih menyukai dividend dari pada capital gain.

Pembayaran dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor dari pada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas investasinya pada suatu perusahaan. Demikian pula, stabilitas dividen yang dibayarkan juga akan mengurangi ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan, sehingga stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan, ada beberapa variabel yang berpengaruh dalam penentuan dividen, yaitu : (1) profitabilitas, (2) stabilitas dan earning, (3) likuiditas dan cash flow, (4) investasi, dan (5) pembiayaan.

Pengumuman pembagian deviden merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa return saham dan harga saham bereaksi terhadap pengumuman dividen dilihat dari besarnya dividen yang dibagikan (Sularso 2003 dan Pujiono 2002). Reaksi tersebut terjadi khususnya pada hari-hari disekitar tanggal ex-dividend.


(21)

xxi

Deviden adalah pendapatan yang diperoleh setiap periode selama saham masih dimiliki, sedangkan capital gains adalah pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi dari pada harga belinya. Pendapatan ini baru diperoleh jika saham dijual. Capital gains banyak dimanfaatkan oleh para spekulator karena lebih bersifat harian sesuai dengan perubahan harga saham yang terjadi pada setiap hari perdagangan saham. Spekulator harus mempunyai informasi mengenai faktor pemicu perubahan harga saham. Kemungkinan salah satu faktor pemicu adalah besarnya dividen yang dibayarkan perusahaan.

Deviden yang dibayarkan kepada para pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan. Kebijakan deviden pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan.

Jika adanya reaksi harga saham yang diakibatkan dari suatu pengimuman, maka bisa diartikan bahwa pengumuman itu mengandung informasi. Reaksi harga saham dapat diukur dengan menggunakan Abnormal return saham sebagai nilai perubahan harga. Pengumuman pembayaran deviden dikatakan mengandung informasi apabila memberikan return yang signifikan kepada pasar. Hal sebaliknya juga bila pengumuman pembayaran dividen tidak memberikan

abnormal return yang tidak signifikan maka itu tidak mengandung informasi. Perkembangan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal merupakan suatu indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pasar, yaitu investor. Dalam menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar


(22)

xxii

modal, biasanya ia akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui perubahan harga dan volume perdagangan saham. Dengan demikian, seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat disimpulkan dengan mempelajari kaitan antara pergerakan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal dengan keberadaan informasi tersebut

Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba merupakan indikator utama dari kemampuan perusahaan untuk membayar dividen, sehingga profitabilitas sebagai faktor penentu terpenting terhadap dividen.

Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor dari laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas. Pada saat dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi keuangan tersebut, investor dan kreditor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan dimasa depan dengan lebih baik. Oleh karena itu, selain kedua ukuran kinerja tersebut investor dan kreditor juga perlu mempertimbangkan karakteristik keuangan setiap perusahaan. Karakteristik keuangan yang berbeda-beda antar perusahaan menyebabkan relevansi angka-angka akuntansi yang tidak sama pada semua perusahaan. Ukuran (size) perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan (Indriani:2005).


(23)

xxiii

Pada jurnal tahun 2006 Hubungan Antara Size Perusahaan Dengan Return Saham yakni, Ukuran (size) perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan, atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil (Indriani:2005).

Pengaruh size perusahaan, status pendaftaran dan jenis industri terhadap luas pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan Jepang yang terdaftar dibursa. Ukuran perusahaan (Firm Size) merupakan variabel penting yang menjelaskan luas pengungkapan dalam laporan tahunan, sedangkan untuk jenis industri ditemukan bahwa perusahaan yang melakukan pembayaran dividend kas berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan dibandingkan dengan jenis industri lain, pengaruh ukuran perusahaan pada risiko bisnis menemukan bahwa besar kecilnya perusahaan mempengaruhi risiko bisnis. Dari penelitiannya diperoleh bukti empiris bahwa perusahaan kecil memiliki risiko dan return yang lebih tinggi dibanding perusahaan besar.

Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Ketiga variabel ini


(24)

xxiv

digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat. Dari ketiga variabel ini, nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahan.

Debt to equity ratio merupakan perhitungan sederhana yang membandingkan total hutang perusahaan dari modal pemegang saham. Dengan analisis debt to equity ratio maka akan menambah informasi hutang perusahaan dan modal perusahaan yang akan menjadi tolak ukur bagi investor untuk menanamkan modalnya di suatu saham. Karena dengan melihat hutang dan modal dalam suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap return dari saham yang akan ditanamkan investor.

Suatu analisa perlu adanya dasar teori dan acuan yang tepat dalam melakukan penelitian, maka dalam penelitian ini terdapat teori-teori pendukung dan berdasarkan penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisa kembali dari penelitian terdahulu dengan sedikit perbedaan yang dapat menjadi analisa yang baru. Adapun perbedaan dari analisis kali ini dengan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :

Pada penelitian terdahulu menganalisa perusahaan yang berada pada ”Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek indonesia”, sedangkan pada penelitian


(25)

xxv

ini menganalisa perusahaan yang masuk katagori ”Perusahaan yang melakukan Pembayaran Dividen Kas”

Pengumuman pembagian deviden merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Dalam penelitian ini peneliti akan membatasi masalah dengan menganalisa “Pengaruh Dividend Payout Ratio, Volume Perdagangan Saham, Ukuran Perusahaan (Size Firm), Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Pembayaran Dividend Kas”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, maka dapat ditentukan pokok permasalahan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Dividen Payout Ratio, Volume Perdagangan, Ukuran Perusahaan (Firm Size), Debt to Equity Ratio, dan Price Earning Ratio terhadap Return Saham.

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Deviden Payout Ratio, Volume Perdagangan, Ukuran Perusahaan (Firm Size), Debt To Equity Ratio, dan Price Earning ratio terhadap Return Saham.

3. Variabel independent manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Return Saham.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan diatas maka diambil tujuan dari penelitian ini, yaitu ;


(26)

xxvi

1. Menganalisis pengaruh yang signifikan secara parsial antara Dividend Payout Ratio, Volume Perdagangan, Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio terhadap Return Saham.

2. Menganalisis pengaruh yang signifikan secara simultan antara Dividen Payout Ratio, Volume Perdagangan, Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio, Price Equity Ratio terhadap return saham.

3. Menganalisis variabel independen mana yang paling berpengaruh terhadap

Return Saham. D. Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui pemecahan permasalahan, maka akan diperoleh beberapa manfaat, antara lain ;

1. Bagi investor

Investor yang melakukan investasi dengan membeli saham dan tidak bersedia berspekulasi lebih mengharapkan keuntungan dari pembagian dividend, dapat menggunakan hasil penelitian ini dalam memprediksi pembayaran dividend

yang akan dibagikan dari emiten.

2. Bagi Peneliti

Bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan keadaan langsung di lapangan. Dan bagaimana menganalisa suatu masalah dengan berbagai metode yang telah dapatkan selama saya mengikuti.


(27)

xxvii

Bagi akademik dan pihak lain adalah sebagai literature dan dapat digunakan sebagai informasi dan sumber ilmu pengetahuan serta diharapkan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.


(28)

xxviii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan di setiap perusahaan merupakan salah satu bagian yang penting dan tidak dapat dianggap hal yang biasa. Tujuan utama dari manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan dan memaksimalkan laba dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Di dalam perusahaan manajemen keuangan digunakan untuk pengelolaan perusahaan berdasarkan modal yang ada. (Puji Astuti, 2004) menyatakan bahwa secara umum manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen untuk fungsi-fungsi keuangan oleh sebab itu manajemen keuangan disuatu perusahaan diangap penting dibandingkan aspek yang lainnya.

Perusahaan pada umumnya baik yang berskala besar maupun kecil memerlukan perhatian yang besar dibidang keuangan. Karena keberhasilan ataupun kegagalan usaha sebagian besar ditentukan oleh kualitas keputusan keuangan. Aktifitas perusahaan dalam menghasilkan output atau produk diperlukan bahan buku yang kemudian diperlukannya mesin dan sumber daya manusia untuk mengolahnya. Untuk menjalankan operasinya, perusahaan perlu mencari sumber dana untuk membiayai kebutuhan tersebut, untuk pengaturan kegiatan tersebut diperlukan manajemen keuangan.


(29)

xxix

Definisi manajemen keuangan menurut (Van Horne dan Wachowicz, 2001) adalah segala aktifitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.

Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.

Sedangkan menurut Kamus Lengkap Bisnis definisi Manajemen Keuangan adalah proses pendapatan dana untuk membiayai perusahaan dan pemberian nasehat dalam penggunaan dana tersebut yang meliputi analisis arus dana melalui perusahaan.

Dari berbagai pendapat para ahli, maka dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen keuangan merupakan suatu kegiatan dalam memperoleh dana yang dialokasikan untuk kepentingan perusahaan yang digunakan secara efisien dan efektif dan memerlukan suatu pengambilan keputusan oleh para manajer dengan tepat dan cepat.

Pada umumnya, setiap perusahaan manajemen keuanganya tidak sama tetapi pada prinsipnya terdapat fungsi utama seorang manajer keuangan, antara lain :

1. Keputusan alokasi dana (investasi), menentukan investasi apa saja yang baik bagi perusahaan untuk mencapai laba yang optimal


(30)

xxx

2. Pengambilan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi, bagaimana seorang manajer mengambil suatu keputusan tentang pembelanjaan kegiatan perusahaan yang optimal

3. Kebijakan deviden, pengambilan keputusan pembagian deviden kepada para pemegang saham, apa berupa kas dan pembelian kembali saham atau sebaiknya laba itu ditahan terlebih dahulu.

Fungsi Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan satu tujuan perusahaan. Dalam memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, seorang manajer keuangan akan menghadapi keputusan bidang keuangan ini, oleh karena itu, fungsi pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga area utama; keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen aktiva

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan terpenting yang dibuat dalam perusahaan. Langkah awal adalah menentukan jumlah keseluruhan aktiva yang dibutuhkan perusahaan.

2. Keputusan Pendanaan

Keputusan utama yang kedua adalah keputusan pendanaan seorang manajer keuangan harus menentukan sebaik apakah usaha untuk memperoleh dana yang dibutuhkan investasi macam apa yang paling baik bagi perusahaan. Lebih lanjut, kebijakan dividen harus dianggap sebagai bagian terpadu dari keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran deviden menentukan jumlah laba yang ditahan. Semakin besar laba di


(31)

xxxi

tahan berarti semakin sedikit uang yang tersedia untuk pembayaran deviden.

3. Keputusan Manager Aktiva

Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap bermacam-macam tingkatan dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap aktiva-aktiva yang ada. Tanggung jawab ini menurut manajer keuangan untuk lebih memperhatikan manajemen aktiva lancer dari pada aktiva tetap.

Tujuan manajemen keuangan untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu tujuan tersebut secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan.

Menurut Agus Sartono, tujuan yang harus dicapai oleh manajer keuangan adalah bukan memaksimumkan profit melainkan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau maximization wealth of stockholders

melalui maksimilisasi nilai perusahaan. 2. Definisi Dan Tujuan Investasi

Definisi mengenai investasi cukup banyak dari para ahli, di mana pada dasarnya tiap para ahli mendefinisikan mengenai saham adalah suatu tabungan yang akan meningkat di masa datang. Menurut sumber buku yang dikarang oleh (“Dr.Eduardus Tandelilin, M.B.A”) seorang dosen “Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta” dalam bukunya yang berjudul “Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio” beliau mengatakan


(32)

xxxii

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor memiliki suatu saham saat ini memiliki harapan memperoleh suatu keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun deviden yang akan meningkat di masa depan.

Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut dengan “investor”. Investor pada umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Investor Individual (Individual/retail investor), individu-individu yang langsung melakukan aktivitas investasi

2. Investor Institusional (Instittutional investor), terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan-pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.

Investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor, kesejahteraan dalam konteks ini adalah kesejahteraan yang bersifat moneter, yang dilihat berdasarkan jumlah pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini pendapatan di masa datang.

Tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang, tujuan tersebut merupakan salah satunya. Tetapi tujuan yang paling luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang.


(33)

xxxiii

Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain adalah :

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa datang

Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatanya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

2. Mengurangi tekanan inflasi

Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.

3. Dorongan untuk menghemat pajak

Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

Dividend

1. Pengertian Dividend

Bagi pemegang saham, pemberian dividend merupakan hal yang penting selain pertumbuhan perusahaan. Pemegang saham ingin mengetahui berapa laba bersih yang diperoleh perusahaan karena mereka telah menginvestasikan dana untuk perusahaan tersebut dan berapa yang akan dibagikan sebagai dividend kepada mereka.


(34)

xxxiv

Perusahaan akan bertumbuh dan berkembang, kemudian pada waktunya akan memperoleh keuntungan atau laba. Laba ini terdiri dari laba yang ditahan dan laba yang dibagikan. Pada tahun selanjutnya laba yang ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk pembiayaan pertumbuhan perusahaan. Makin besar pembiayaan perusahaan yang berasal dari laba yang ditahan dan penyusutan aktiva tetap maka makin kuat posisi financial perusahaan tersebut. Dari seluruh laba yang diperoleh perusahaan sebagian dibagikan kepada pemegang saham berupa dividen. Mengenai penentuan besarnya dividend yang akan dibagikan itulah yang merupakan kebijakan dividend dari pimpinan perusahaan (Prof.Dr.Dermawan Sjahrial,MM,2009).

Dividend adalah bagian dari laba yang diberikan untuk para pemegang saham perusahaan, yang dapat berupa dividend, andaikata perusahaan ternyata tidak mampu memperoleh laba (Sudarsono,2001;56).

Dividend adalah sumber dari aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan yang menjadi hak pemegang saham dan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan yang akan datang (Sundjaja dan Barlin,2003;380).

Dapat dikatakan bahwa dividend sebagai pembiayaan kepada para pemegang saham oleh pihak perusahaan atas keuntungan yang diperolehnya. Keuntungan yang didapat adalah dari kegagalan usaha pada periode tertentu, hal ini terjadi jika pada suatu periode tertentu perusahaan tersebut mendapat keuntungan dari kegiatan usahanya dan berdasarkan kesepakatan bersama,


(35)

xxxv

karena besarnya dividend tergantung besarnya keuntungan dan jumlah saham yang beredar.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend Suatu Perusahaan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain (Prof.Dr. Dermawan Sjahrial,MM,2009).

a. Posisi likuiditas perusahaan

Makin kuat posisi likuiditas perusahaan makin besar dividend yang dibayarkan.

b. Kebutuhan dana untuk membayar utang

Apabila sebagian besar laba yang digunakan untuk membayar utang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividend makin kecil. c. Rencana Perluasan usaha

Makin besar perluasan usaha perusahaan, makin berkurang dana yang akan dibayarkan untuk dividend.

d. Pengawasan terhadap perusahaan

Kebijakan pembiayaan; untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari pihak intern antara lain; laba.

Apabila dibiayai dengan penjualan saham baru ini akan melemahkan kontrol dari kelompok pemegang saham dominant. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang.


(36)

xxxvi

Kebijakan dividend merupakan masalah yang mengundang perdebatan. Berbagai pendapat tentang dividend bisa dikelompokkan menjadi tiga pandangan dasar, yaitu (Prof.Dr.Dermawan Sjahrial,MM,2009).

a. Kelompok Satu yang biasa disebut Kelompok kanan yang mengatakan bahwa perusahaan seharusnya membagikan dividend sebesar-besarnya. b. Kelompok kedua yang biasa disebut Kelompok tengah (Middle of

Roaders, Brealey and Myers) yang mengatakan bahwa kebijakan dividen adalah tidak relevan. Artinya apakah perusahaan akan membagikan dividen yang besar atau yang kecil., akibatnya bagi kemakmuran pemilik perusahaan (pemegang saham) sama saja.

c. Kelompok ketiga yang biasa disebut kelompok kiri yang mengatakan bahwa perusahaan seharusnya membagikan dividen sekecil-kecilnya. Kalau perlu tidak usah membagikan dividen.

4. Macam-Macam Dividen

Dividen yang diberikan kepada para pemegang saham menurut Bambang Suripto, dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian :

1. Dividen Tunai (Cash Dividend)

Dividen tunai adalah jenis dividen paling umum yang sering dibagikan oleh perusahaan-perusahaan. Untuk mengumumkan dividen, harus dipertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ditentukan oleh posisi keuangan dari saldo uang tunai perusahaan. Dividen tunai dapat dibayarkan dalam bentuk tunai dengan aktiva bukan kas lain atau dengan saham.


(37)

xxxvii 2. Dividen Harta (Property Dividend)

Apabila perusahaan tidak mempunyai kas yang cukup, atau mempunyai kas cukup tetapi untuk tujuan lain, perusahaan dapat membagikan dividen dengan pembayaran aktiva selain kas, seperti rumah, kendaraan, tanah dan lain-lain sesuai dengan jumlah nominal dividen yang telah ditentukan.

3. Dividend Saham (Stock Dividend)

Dividen dapat juga dibayarkan dengan saham perusahaan. Dengan adanya dividen saham berarti perusahaan membagikan tambahan saham perusahaan itu sendiri kepada pemegang sahamnya tanpa melakukan setoran apapun. Dividen ini memungkinkan perusahaan untuk tetap menggunakan aktiva bersih yang dihasilkan dari laba bersih dan di lain pihak menawarkan tambahan saham pemilikan kepada pemegang saham. Saham yang dikeluarkan untuk dividen dinilai dengan harga pasar pada saat dividen diumumkan.

4. Dividend Script (Script Dividend)

Jika perusahaan kekurangan kas tetapi menginginkan pembagian dividen, perusahaan dapat menerbitkan dividen script. Yaitu pembagian dividen dalam bentuk tertulis untuk membayar secara tunai dimasa yang akan datang. Janji itu merupakan salah satu bentuk hutang wesel. Dividen script ini dapat berbunga dan dapat diperjualbelikan antar pemegang saham atau pemegang script.


(38)

xxxviii

Dividen yang tidak didasarkan pada laba yang ditahan. Dividen ini menunjukkan pengembalian atas investasi (Return on Investment) dan bukan merupakan distribusi laba. Dividen ini didasarkan pada modal yang timbul dari donasi pihak luar atau pemegang saham, namun pada umumnya dividen ini diperlakukan sebagai pengurangan rasio saham dan bukan laba ditahan (Retained Earnings).

Dividend Payout Ratio

1. Pengertian Dividend Payout Ratio

Dividen Payout Ratio adalah jumlah dividend per lembar saham dibagi jumlah pendapatan per lembar saham per tahun. Dividend Payout Ratio memberikan gambaran seberapa besar kontribusi perusahaan terhadap pembayaran dividend. Semakin besar rasio dividend maka semakin besar pula alokasi keuntungan perusahaan untuk pemegang saham (Rodoni,2005;83).

Dividend Payout Ratio adalah persentase tertentu dari laba perusahaan yang dibayarkan sebagai dividend kas kepada pemegang saham (Darmadji dan Fakhruddin,2001:142).

Dividend Payout Ratio adalah persentase dari pendapatan yang akan dibayar kepada para pemegang saham sebagai dividend. Jika makin tinggi tingkat dividend yang dibayarkan berarti semakin sedikit laba yang ditahan dan sebagai akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan dalam mendapatkan pendapatan dan harga sahamnya (Riyanto,2001;266)

Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) yaitu dividen kas tahunan dibagi laba tahunan; atau dividend per lembar saham dibagi laba per


(39)

xxxix

lembar saham. Rasio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk kas.

Dari pengertian diatas Dividend Payout Ratio merupakan hasil dari kebijakan dividend perusahaan dalam menghitung persentase pembagian hasil keuntungan kepada pemegang saham. Rasio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk kas. Semakin tinggi tingkat dividend payout ratio yang ditetapkan perusahaan berarti semaikn kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan dalam perusahaan.

Dalam menentukan dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan, pihak manajemen perusahaan perlu menganalisa dengan baik dan membicarakannya dengan para investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Apakah laba akan dibagikan senagai dividen dalam bentuk kas (cash dividend) atau saham (stock dividend), berapa kali pembagian dividen dalam setahun, kapan akan dibagikan dan kapan akan ditahan. Permasalahan mengenai kebijakan dividen ini kadang kala nampak rumit. Dengan keuntungan yang dihasilkan perusahaan, dan adanya alternative investasi yang menguntungkan, perusahaan juga perlu menginvestasikan kembali keuntungan yang diperoleh untuk pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Namun di sisi lain perusahaan juga mempunyai kewajiban memakmurkan pemegang saham sebagai imbalan atas saham yang mereka miliki.


(40)

xl

Pola pembayaran Dividend Payout Ratio yang dilakukan perusahaan (Riyanto,1995;269)

1. Kebijakan Deviden Stabil

Jumlah dividend per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya relative tetap selama jangka waktu tertentu.

2. Penetapan Jumlah Dividen Minimal Plus Ekstra

Jumlah rupiah minimal per lembar saham setiap tahunnya ditetapkan terlebih dahulu. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik perusahaan akan ada dividend ekstra diatas jumlah minimal tersebut.

3. Penetapan Rasio Pembayaran Yang Konstan

Jumlah dividend per lembar saham yang akan dibayarkan setiap tahunnya berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang diperoleh setiap tahunnya.

4. Penetapan rasio pembayaran yang fleksibel

Jumlah deviden setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi financial dari perusahaan yang bersangkutan.

Dari keempat macam pola pembayaran diatas, dividen stabil merupakan kebijakan yang paling banyak digunakan perusahaan karena dapat memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dan juga dengan jumlah deviden yang pasti akan menunjukkan kinerja perusahaan cukup baik.

3. Prosedur Umum yang Dilakukan Perusahaan dalam Pembagian


(41)

xli

Dalam penelitian Buddi dan Adler (2004;01) prosedur umum yang dilakukan perusahaan dalam pembagian dividen adalah;

1. Tanggal pengumuman (declaration date) adalah tanggal pada saat direksi mengumumkan deviden. Pada tanggal tersebut deviden menjadi kewajiban perusahaan dan dicatat pada buku perusahaan. Tanggal pengumuman ini biasanya beberapa minggu sebelum tanggal pembayaran dividen.

2. Cum Dividen adalah tanggal dimana seluruh pemegang saham perusahaan sampai batas tanggal tersebut berhak mendapatkan deviden.

3. Tanggal pencatatan (date of record) merupakan tanggal yang dipilih oleh dewan direksi untuk mendaftar para pemegang saham yang berhak menerima dividen. Karena waktu yang tersita untuk menyusun daftar para pemegang saham, maka tanggal pencatatan biasanya dua atau tiga minggu setelah pengumuman dividen, namun sebelum tanggal pembayaran dividen.

4. Ex-dividend yaitu tanggal dimana pemegang saham tidak lagi berhak mendapatkan deviden.

5. Tanggal pembayaran (date of payment) adalah tanggal deviden benar-benar dibayarkan. Pembayaran biasanya berlangsung beberapa minggu setelah tanggal pengumuman deviden.

Dalam hal pembagian deviden, dikenal istilah deviden interm dan

deviden final. Dividend interim adalah deviden yang sifatnya sementara sehingga dimungkinkan adanya pemberian deviden lanjutan hingga


(42)

xlii

terciptanya nilai deviden yang sifatnya final untuk tahun buku tertentu. Setelah dikeluarkannya dividen final maka tidak ada tambahan deviden untuk tahun buku tersebut. Dividen final diputuskan pada RUPS tahunan.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio

Pada uraian sebelumnya telah dibahas aspek teoritis dari dividen. Dibawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi Devidend Payout Ratio

yaitu:

1. Posisi likuiditas perusahaan (Cash Position)

Posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam keputusan dividen. Dividen merupakan arus kas keluar. Maka dapatlah dikatakan bahwa makin kuat posisi likuiditas suatu perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu-waktu mendatang, makin tinggi Devidend Payout Rationya.

2. Laju pertumbuhan perusahaan (Growth Potential)

Bisnis yang tumbuh cepat, juga menghasilkan laba, mungkin harus membatasi dividen supaya dapat menyimpan dana dalam perusahaan untuk investasi pertumbuhan. Oleh karenanya laju pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan dividen. Sebagai indikator dari atribut pertumbuhan, digunakan tingkat pertumbuhan campuran yang diatur pada setiap tahun dalam total assets


(43)

xliii 3. Profitabilitas

Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Oleh karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya Devidend Payout Ratio. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi yang lebih besar sebagai dividen.

4. Umur dan Besaran (Firm Size)

Umur dan besaran perusahaan tergantung dari kemudahan aksesnya ke pasar-pasar modal. Perusahaan besar dan dewasa lazimnya dianggap lebih aman dari pada perusahaan yang masih muda usia. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih tinggi dari pada perusahaan kecil.

5. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditujukan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Oleh karena itu semakin rendah Debt to Equity Ratio akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Jika beban hutang semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen


(44)

xliv

akan semakin rendah, sehingga Debt to Equity Ratio mempunyai hubungan negatife dengan Devidend Payout Ratio.

6. Perjanjian yang membatasi

Kadang-kadang ada pembatasan dalam perjanjian kredit yang membatasi dividen yang boleh dibayarkan.

7. Kemantapan laba

Perusahaan dengan laba mantap lebih berkemungkinan mendistribusikan persentase yang lebih tinggi dari laba daripada perusahaan yang tidak mantap labanya.

8. Mempertahankan kendali

Manajer keuangan yang enggan menerbitkan saham biasa tambahan karena khawatir akan mencairkan kendali atas bisnis, akan menahan persentase lebih tinggi dari laba. Pendanaan internal memberi kemampuan kepada perusahaan untuk mempertahankan kendali.

9. Kemampuan mendanai secara eksternal

Perusahaan yang mampu masuk ke pasar-pasar modal dengan mudah dapat menerima beban rasio pembayaran dividen lebih tinggi. Bila akses ke sumber-sumber pendanaan eksternal terbatas, maka perusahaan akan lebih banyak menahan laba supaya dapat memenuhi kebutuhan keuangan yang direncanakan.


(45)

xlv

Pembayaran dividen mengurangi ketidakpastian dalam benak pemegang saham tentang kesehatan keuangan perusahaan.

11. Denda pajak

Keinginan untuk menghindari kemungkinan terkena denda pajak atas akumulasi lebih dari laba ditahan, dapat menghasilkan pembayaran dividen tinggi.

12. Kedudukan pajak investor

Di bawah undang-undang perpajakan yang berlaku, investor dikenakan pajak penuh atas dividen, tetapi perolehan modal jangka-panjang dibatasi pada 28 persen.

5. Cara Menghitung 1. Dividend Payout Ratio

Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2003;391) Dividend Payout Ratio diperoleh dengan cara;

Dividend per share adalah jumlah dividen per saham sedangkan

Earning per share adalah jumlah laba per saham. 2. Volume Perdagangan

Volume perdagangan saham dihitung dengan menggunakan rumus; Menurut Arif dan Zaki (1999;101) aktivitas volume perdagangan saham dilihat dengan menggunakan indicator Trading Volume Activity (TVA).

Dividend per Share

Dividend Payout Ratio = x 100% Earning Per Share


(46)

xlvi

saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t TVAit =

saham perusahaan i yang beredar (listing) pada waktu t

3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Ukuran Perusahaan ditentukan oleh Log Natural dari Total Asset (Ln TA) tiap tahunnya (Alli et al,1993 dalam Sutrisno,2001;5).

4. Debt Equity Ratio (DER)

Membandingkan total hutang perusahaan dari modal pemegang saham. Hal tesebut sesuai dengan pendapat Ross et.al,2003. Adapun perhitungan dari Debt Equity Ratio adalah :

5. Price Earning Rasio (PER)

Menunjukan perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan laba bersih per lembar saham. (Joel dan Jae, 2000).

Harga pasar per saham

Price Earning Ratio =

Laba bersih perusahaan per saham

Pengertian Volume Perdagangan Saham

Volume perdagangan saham merupakan bagian yang diterima dalam analisis teknikal dipenilaian harga saham. Kegiatan perdagangan saham dan


(47)

xlvii

volume yang tinggi disuatu bursa akan ditafsirkan sebagai tanda pasar akan membaik (bullish). Peningkatan volume perdagangan dibarengi dengan peningkatan harga merupakan gejala yang makin kuat atau kondisi yang membaik (bullish) (Suad Husnan, 2002;354).

(Magdalena, 2004) menjelaskan volume perdagangan saham sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan secara harian. Sedangkan (Abdul Halim dan Nasuhi Hidayat, 2000) mendefinisikan bahwa volume perdagangan (Vt) sebagai lembar saham yang diperdagangkan pada hari t.

Volume perdagangan saham yang besar mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan. Apabila suatu saham aktif diperdagangkan maka dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. (Magdalena, 2004;25).

Pengertian Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Firm Size adalah ukuran besarnya perusahaan. Umur dan besaran perusahaan tergantung dari kemudahan aksesnya ke pasar-pasar modal. Perusahaan besar yang sudah eksis akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, karena kemudahan tersebut fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar dianggap lebih aman dari pada perusahaan yang masih baru sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi dari pada perusahaan kecil. Ukuran perusahaan diwakili oleh Log natural dan Total Asset. (Alli et al.,1993, dalam Sutrisno, 2001:03).


(48)

xlviii

Perusahaan yang besar dianggap mempunyai resiko lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Alasannya, karena perusahaan yang besar bisa dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal, dan variabel ini diprediksi mempunyai huibungan yang negative dengan resiko.

Berdasarkan penelitian tersebut penelitian ini menggunakan total aktiva sebagai indicator pengukuran besar atau kecilnya perusahaan, Semakin besar suatu perusahaan berarti semakin banyak dana yang digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan, dengan demikian perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar pula.

Jumlah asset dapat dikatakan sebagai salah satu alat ukuran perusahaan. Asset perusahaan ada pada posisi neraca dimana mencerminkan kekayaan yang merupakan hasil penggunaan dalam berbagai bentuk. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan yang dinilai dari jumlah assets yang dimiliki perusahaan tersebut bear atau kecil, maka hal ini dapat mempengaruhi laba yang akan diperoleh perusahaan.

Pengertian Price Earning Ratio (PER)

Menurut Jogianto, Price Earning Ratio (PER) menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earning. Jadi rasio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earning.


(49)

xlix

Sedangkan Sutrisno (2000;268) menjelaskan bahwa Price Earning Ratio

yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang akan diperoleh para pemegang saham.

Mohammad Usman (2001;83) menyatakan bahwa sebagai alternatif lain selain menggunakan arus kas atau arus dividen dalam menghitung nilai fundamental atau nilai intrinsik saham adalah dengan menggunakan nilai laba perusahaan (earning). Salah satu pendekatan yang populer untuk mengestimasi nilai intrinsik adalah pendekatan Price Earning Ratio (PER).

Menurut gruber, Pendekatan Price Earning Ratio (PER) merupakan model penilaian saham yang paling praktis sehingga banyak dipergunakan oleh para pemodal dan analisis saham. Pendekatan ini juga paling sering digunakan oleh penjamin emiten (underwriter) untuk menentukan harga saham perdana (Suad Husnan). Selain itu Price Earning Ratio (PER) mempunyai arti yang cukup penting dalam penilaian saham, karena mencerminkan salah satu indokator perusahaan tentang pada masa mandatang, pada perusahaan yang mempunyai Price Earning Ratio tinggi resiko yang rendah serta pertumbuhan yang tinggi, sehingga pemodal bersedia membeli saham perusahaan dengan harga tinggi dan berharap akan mendapatkan aliran kas mendatang lebih tinggi.

Selanjutnya Abdul Halim menjelaskan bahwa dalam beberapa hal, rasio ini lebih menarik dibandingkan model dividen. Pertama, Price Earning Ratio

memberikan sesuatu standar yang tepat untuk membandingkan dengan harga dari saham-saham yang memiliki tingkat pendapatan per lembar saham yang berbeda. Kedua, model ini lebih mudah digunakan dari pada model dividen terutama bagi


(50)

l

saham dari perusahaan-perusahaan yang tidak membagi dividen sekarang ini. Ketiga, estimasi input ini digunakan pada model Price Earning Ratio lebih mudah dilakukan dari pada estimasi input pada model.

Suad Husnan juga menjelaskan bahwa perusahaan yang berada dalam industri yang masih dalam tahap pertumbuhan akan mempengaruhi Price Earning Ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang berada pada industri yang sudah mapan.

Berdasarkan pengertian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa

Price Earning Ratio adalah perbandingan antara harga saham (P = Price) dan Laba per saham (E = earning), Price/earning = R (ratio). Price Earning ratio

terdiri dari tiga variabel dalam kaitan pembentukan harga saham, variabel P (price) tergantung pada variabel E (earning) dan R (ratio), Jika E dan R diketahui maka P (price) dapat dihitung.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning ratio (PER)

Sesuai dengan model tersebut maka dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio, adalah :

1. Dividen Payout Ratio, apabila faktor-faktor lain dipegang konstan, maka meningkatnya payout ratio akan meningkatkan Price Earning Ratio

2. Tingkat keuntungan yang dipandang layak (discount rate). Apabila faktor-faktor lain dipegang konstan, maka meningkatnya discount rate akan menurunkan Price Earning Ratio


(51)

li

3. Pertumbuhan Dividen. Apabila faktor-faktor lain dipegang konstan, maka meningkatnya pertumbuhan dividen akan meningkatkan Price Earning Ratio

(Suad Husnan,2001;342). Pengertian Debt to Equity Ratio

Debt To Equity Ratio merupakan perhitungan sederhana yang membandingkan total hutang perusahaan dari modal pemegang saham. Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Ross et al : 2003) yang menyatakan bahwa

“debt to equity ratio is dividing total debt with total equity”. Menurut Horne dan Wachoviz (1998:145) “Debt to equity is computed by simply dividing the total debt of the firm (lincluding current liabilities) by its shareholders equity”. Debt to equity ratio merupakan perhitungan sederhana yang membandingkan total hutang perusahaan dari modal pemegang saham.

Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat Brealey et al. (2001:490)

“Debt to equity is long term debt of the firmdividing equity“. Dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio merupakan rasio yang membandingkan total hutang dengan total ekuitas dari pemegang saham. Dengan demikian, debt to equity ratio juga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak terbayarkan suatu hutang.

H. Pengertian Return Saham

Return atau tingkat keuntungan merupakan persentase dari kekayaan pemegang saham untuk sesuatu jangka waktu. Peningkatan dalam rupiah adalah


(52)

lii

sama dengan deviden tunai yang diterima dalam satu jangka waktu ditambah dengan perubahan dalam nilai saham yang berlaku dalam jangka waktu tersebut. (Ahmad Rodoni dan Othman Yong, 2002;1).

Tingkat keuntungan (return) adalah konsep penting dalam setiap keputusan investasi karena merupakan tolak ukur investasi. Suatu investasi dinyatakan berhasil apabila kekayaan investor itu meningkat, sebaliknya investasi itu rugi apabila kekayaan investor itu menurun. Tingkat keuntungan suatu saham adalah seluruh pendapatan bersih yang diterima pemegang saham pada suatu akhir periode tertentu. Yaitu deviden ditambah dengan capital gain

atau capital loss dibagi dengan saham awal periode.

Saham menurut Dahlan Siamat adalah suatu bukti kepemilikan gabungan suatu modal pada suatu perseroan terbatas.

Vonny Dwiyanti, saham adalah surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham. Para pemegang saham perusahaan berhak untuk memilih direksi perusahaan yang umum berlaku adalah one share one vote artinya satu saham satu suara, pemegang saham biasanya memberikan suara pada RUPS.

Secara umum hak pemegang saham biasa adalah sebagai berikut; a. Berhak atas pendapatan perusahaan

b. Berhak atas harta perusahaan

c. Berhak mengeluarkan suara (UU PT Pasar Modal 45,46) d. Tanggung jawab terbatas (UU perseroan Terbatas pasal 3) e. Hak memesan efek terlebih dahulu.


(53)

liii

Ada beberapa faktor yang harus disadari oleh setiap investor. Faktor tersebutlah yang menjadu salah satu daya yang memicu berfluktuasi harga saham. Menurut Ali Arifin (2002,117) faktor yang dapat mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut;

a. Kondisi Fundamental

b. Hukum permintaan dan penawaran c. Tingkat suku bunga

d. Valuta asing

e. Dana asing di Bursa f. IHSG

Keuntungan (return) yang akan diperoleh para investor dari investasi saham di pasar modal dapat berupa:

a. Capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai beli saham

b. Deviden, yaitu keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

Biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang diinvestasikan kembali. Besarnya deviden yang dibagikan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan tersebut.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengembalian keuntungan yang berasal dari investasi selama beberapa periode


(54)

liv

adalah perubahan harga pasar ditambah dengan kas yang diterima karena hak kepemilikan, dibagi dengan harga pasar awal investasi.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Return Saham

Perkembangan saham yang semakin meningkat, maka semakin banyak investor yang ingin menginvestasikan dananya di pasar modal. Sebagai seorang Investor dalam menginvestasikan saham harus dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi return saham. Banyak faktor yang mempengaruhi return saham. Bagi seorang pemodal informasi mengenai naik turunya harga saham sangat dibutuhkan, karena seorang pemodal dapat mengetahui bagaimana menghitung tingkat keuntungan (return) yang akan diterima. Seorang pemodal juga harus mengetahui seberapa besar atau resiko yang akan muncul ketika akan melakukan investasi. Resiko dan return saham dapat diukur dengan metode CAPM dan SIM. Tetapi dalam menghitung return

dan resiko harus memiliki informasi yang cukup akurat dan cepat, sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang tepat untuk menentukan investasi.

Menurut Maorish Kandel dalam teorinya menyatakan bahwa harga saham bersifat uncretable (tidak dapat di prediksi) atau biasa disebut random walk

(acak/tidak beraturan), maka harga saham hanya dapat diperkirakan saja berdasarkan berdasarkan harga saham masa lalu, dan hanya dapat dilihat berdasarkan naik turunya harga saham berdasarkan kekuatanya. Dan dapat dihitung dengan menggunakan metode regresi linier sederhana yang dapat menghitung saham di masa lalu. Return saham tidak hanya dipengaruhi oleh


(55)

lv

tingkat resiko ( ) tetapi terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi dan menjadi acuan dalam penentuan return suatu perusahaan.

Penelitian Terdahulu

Menurut Fama dan French, 2001 menyatakan bahwa perusahaan besar menyukai untuk membayar dividen, sehingga perusahaan yang memiliki asset yang besar akan lebih mampu untuk memperbesar payout ratio mereka.

Penelitian lain dilakukan oleh Aivazian et.al, 2003 menemukan hasil yang mixed berkenaan dengan hubungan antara firm size dan kebijakan dividen

untuk beberapa pasar modal yang berkembang.

Penelitian lain dilakukan oleh Hartono,2000 dan Wuryatiningsih, 2002 menemukan bahwa perusahaan besar cenderung memiliki dividend payout yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan perusahaan kecil, perusahaan besar memiliki akses kepada pasar modal sehingga tidak tergantung pada dana internal perusahaan. Sehingga dividend payout ratio memiliki hubungan yang positif dengan ukuran perusahaan (firm size).

Penelitian lain dilakukan oleh Fama dan French,2001 melaporkan bahwa kecenderungan untuk membayar dividen berhubungan dengan secara positif terhadap ukuran (size) dan keuntungan perusahaan, dan berhubungan secara negative terhadap kesempatan pertumbuhan perusahaan. Pembatasan untuk karakteristik tersebut, Fama dan French melaporkan bahwa proporsi pembayaran dividen dalam perusahaan Go Public Amerika, non keuangan, non utilitas telah menurun secara substansial pada dua decade terakhir.


(56)

lvi

Penelitian lain dilakukan oleh Bandi dan Hartono,2000:205, Perubahan harga merefleksikan perubahan kepercayaan rata-rata pasar secara agregat, sebaliknya volume perdagangan harga saham merupakan jumlah tindakan atau perdagangan investor individual. Reaksi harga atas informasi publik merefleksikan revisi kepercayaan dalam pasar agregat yang merupakan akibat dari adanya informasi tersebut.

Menurut Bandi dan Jogianto,2000:205 mengamati makin besar ukuran perusahaan dalam kondisi “economic of scale” akan lebih efisien dalam menjalankan operasinya. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari besarnya total aktiva. Salah satu cara untuk memperbesar ukuran perusahaan adalah melalui pemanfaatan hutang disamping akuitas.

Menurut Chang dan Rhee,2000 Deviden merupakan sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karenanya deviden akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Oleh karena deviden diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya deviden payout ratio.

Penelitian tentang Price Earning Ratio pertama kali dipopulerkan oleh Volkert S. Whitbeck dan Manown Kisor Jr,2002 dengan menggunakan variable eksplantori yaitu Pertumbuhan laba, Dividen Payout Ratio, dan standar deviasi pertumbuhan laba terhadap Price Earning Ratio. Faktor pertumbuhan laba dan

Dividen Payout Ratio mempunyai hubungan Positif terhadap Price Earning Ratio, sedangkan faktor standar deviasi pertumbuhan laba mempunyai hubungan yang negative terhadap Price Earning Ratio.


(57)

lvii

Menurut Jones,2000 menyatakan Price Earning Ratio sebagai salah satu aspek keuangan yang penting bagi manajer dan para analis. Menurutnya, Model

Price Earning Ratio konsisten dengan nilai sekarang karena mempertimbangkan nilai intrinsik suatu saham atau bursa saham agregat dan menggambarkan seberapa besar para investor bersedia dibayar untuk setiap keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Penelitian tentang Price Earning Ratio sebelumnya dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain Rosemarie S.N, 2003 tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio emiten di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian tanpa pengelompokkan menunjukkan bahwa secara serempak faktor-faktor Fundamental seperti Fixed Asset, Dividen Payout Ratio, Total Asset, Firm Size, berpengaruh signifikan terhadap Price Earning ratio dan pengujian secara sendiri-sendiri faktor-faktor Fundamental yang berpengaruh terhadap Price Earning Ratio adalah Dividen Payout ratio dan Earning growth.

Menurut Mohammad Usman 2001;83 dalam penelitiannya mengenai pengaruh dividend payout ratio, return on equity, dan earning growth terhadap

price earning ratio, menghasilkan pengujian secara serempak ke tiga variabel yaitu; dividend payout ratio, return on equity, dan earning growth berpengaruh signifikan terhadap price earning ratio dan pengujian secara sendiri-sendiri ketiga variable tersebut juga berpengaruh signifikan terhadap price earning ratio, namun variabel yang paling dominan mempengaruhi Price Earning Ratio adalah


(58)

lviii

Dengan pertimbangan berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka peneliti mencoba menganalisa kembali dengan variabel bebas yang sama, tetapi dengan tambahan satu variabel bebas yaitu debt to equity ratio. Dalam sumber yang peneliti baca, debt to equity ratio adalah salah satu variabel yang mempengaruhi return. Dengan pertimbangan itu maka peneliti mencoba menganalisa kembali dan akan menganalisa sesuai tahun penelitian selama lima tahun dengan sektor yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Mudah-mudahan dengan penelitian yang akan diteliti akan menghasilkan hasil yang yang sesuai demgan teori dan dapat bermanfaat bagi para investor dalam menganalisa keadaan return saham dengan tujuan menghasilkan keuntungan yang lebih baik lagi.

Kerangka Pemikiran


(59)

lix

Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolonieritas

Uji Autokolerasi Uji Heterokedastitas Uji Model Regesi

DPR, Volume Perdagangan, Ukuran Perusahaan, DER,PER

Bursa Efek Indonesia Return Saham

Uji T

Uji F Uji R2


(60)

lx

1. H0 : b1, b2, b3, b4, b5 = 0 Deviden Payout Ratio, Volume Perdagangan Saham,

Ukuran Perusahaan (firm size), Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio

tidak berpengaruh secara signifikan simultan terhadap Return Saham.

H1 : b1, b2, b3, b4, b5, 0 Deviden Payout Ratio, Volume Perdagangan

Saham, Ukuran Perusahaan (Firm Size), Debt To Equity, Price Earning Ratio

berpengaruh secara signifikan simultan terhadap Return Saham.

2. H0 : b1, b2, b3, b4, b5 = 0 Deviden Payout Ratio, Volume Perdagangan Saham,

Ukuran Perusahaan (firm size), Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio

tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham.

H1 : b1, b2, b3, b4, b5, 0 Deviden Payout Ratio, Volume Perdagangan

Saham, Ukuran Perusahaan (Firm Size), Debt To Equity, Price Earning Ratio

berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham.

BAB III


(61)

lxi A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian pada perusahaan yang melakukan Pembayaran Dividen Kas yang telah tercatat sejak periode 2004-2007 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data-data yang digunakan untuk keperluan analisis adalah data sekunder yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2004-2007.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun sampel ditentukan berdasarkan data Perusahaan yang melakukan Pembayaran Dividen Tunai atau Dividen Kas.

Perusahaan yang melakukan Pembayaran Dividen Kas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2004 sampai 2007.

1. Perusahaan yang Melakukan Pembayaran Deviden Kas pada tahun 2004 sampai tahun 2007

2. Selama periode pengamatan perusahaan memiliki data yang lengkap untuk digunakan dalam penelitian ini.

C. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan berasal dari;


(1)

lagi. Dan Dividend Payout Ratio Dan Firm Size menjadi suatu alat analisis dalam mencapai Return yang baik pada saat ini.

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengujian secara simultan (Uji F) menjelaskan bahwa variabel Independen (Dividend Payout Ratio, Ukuran Perusahaan, Volume Perdagangan, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Return saham.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang berpengaruh signifikan terhadap Return saham adalah Dividend Payout Ratio dan Ukuran Perusahaan (Firm Size), sedangkan Volume Perdagangan, Debt to Equity Ration, dan Price Earning Ratio, tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham.

3. Nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan (adjusted R Square) sebesar 0,143. Hal ini berarti 14,3 % dari return saham dapat dijelaskan oleh variabel (Dividend Payout Ratio dan Ukuran Perusahaan, Volume


(2)

Perdagangan, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio). Sedangkan sisanya yaitu 85,7 % dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis model regresi penelitian.

4. Berdasarkan koefisien regresi pada setiap variabel, dapat dijelaskan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap Return saham adalah yaitu Dividend Payout Ratio, atau yang memiliki nilai koefisien regresi lebih besar dibandingkan dengan variabel bebas lainnya.

B. Saran Dan Implikasi

Berdasarkan hasil dan analisa yang telah dilakukan peneliti, penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih banyak yang perlu diperbaiki dan diperhatikan lagi untuk penelitian-penelitian berikutnya, beberapa saran perlu ditambahkan guna penelitian yang lebih baik lagi, adapun saranya sebagai berikut :

1. Menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian sehingga dapat mencerminkan keadaan pasar yang sesungguhnya yang terjadi di Bursa Efek Indonesia.

2. Memperpanjang periode (waktu) Penelitian agar menambah jumlah data. 3. Menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi return sehingga dapat

menjadi luas penelitian

4. Mencari teori yang relevan dengan keadaan sekarang. Implikasi :

Laporan keuangan merupakan acuan atau patokan bagi para investor, karena laporan keuangan menggambarkan kondisi ekonomi suatu perusahaan,


(3)

sehingga para investor tidak salah dalam melakukan investasi di suatu perusahaan, yang akan meningkatkan keuntungan bagi investor. Maka perlu adanya penelitian-penelitian yang lainnya yang dapat meningkatkan keakuratan dalam melakukan investasi

Adapun penelitian ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu yang dimanfaatkan sesuai dengan tujuanya, yaitu:

1. Implikasi Bagi Investor

Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Karena investor menghadapi kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan investasi tidak dapat hanya mengandalkan hanya pada tingkat keuntungan saja tetapi investor harus bersedia menanggung risiko atas investasinya. Oleh karena itu dalam melakukan investasi, investor seharusnya mempertimbangkan secara matang mengenai beberapa hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya, sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih baik lagi dan untuk mengetahui perubahan-perubahan sehingga tidak salah dalam melakukan investasi.

2. Implikasi Bagi Perusahaan

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan yang berhubungan dengan investasi.


(4)

Penilaian analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio, Volume Perdagangan, Firm Size, Debt to Equity Ratio, dan Price Earning Ratio yang mempengaruhi return saham dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi penelitian selanjutnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arif dan Maulani Zaki. “Dividen Saham Bonus, EPS dan PBV”, Detik finance; konsultasi saham : 2, 2002.

Astuti, Puji, “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan Properti Yang Go Publik Di Bursa Efek”, Jakarta, 2004

Bandi dan H. M. Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 1, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta, 2002.

Bursa Efek Jakarta (2004), Indonesian Capital Market Directory, Institute for Economic and Financial Research.

Charles P.Jones, Investment Analisis and Management 9 th edisi, New York:John Wiley and Sons,2004.

Charles P.Jones, Investments”, Wiley, United State Of America, 2007. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Edisi III, Jakarta, 2005.

Halim, Abdul dan Nasuhi Hidayat,”Studi Empiris tentang Pengaruh Volume Perdagangan dan Return terhadap Bid Ask Spread di Bursa Efek, Vol 3,1 Jan 2000,hal 69-85,UGM,Yogyakarta.

Hamid, Abdul, “Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan 1, FEIS UIN Press, Jakarta, 2005.

Husnan, Suad. “ Dasar-dasar teori Portofilio dan Analisis Sekuritas”. Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2003.

Joel, G.S dan Jae K. Shim. “Kamus Istilah Akuntansi”. Cetakan 4, Agustus 2000. M. Fakhruddin dan M. Sopian Hadianto (2001), Perangkat Dan Model Analisis

Investasi Di Pasar Modal, Buku 1, Elex Media Komputindo.

Nany, Magdalena, ”Analisis Pengaruh Harga Saham, Return Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Laporan Keuangan”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 9(1): 23-21,2004.

Riyanto, Bambang, ” Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi ke Empat, Cetakan Pertama,Penerbit Erlangga:Jakarta,2000


(6)

Rodoni, Ahmad dan Othman Yong, ”Analisis Investasi dan Teori Portofolio”. PT. Raja Grafindo Persada,2002.

Ross, Westerfield, Jordan, Fundamental Of Corporation Finance”, McGraw-Hill Irwin, Boston, 2008.

Santoso, Purbayu dan Ashari. ”Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS” Andi,Yogyakarta,2005.

Sudarsono,et.all. ” Kamus Ekonomi Uang dan Bank”, Rineka Cipta,Jakarta,2001. Sundjaja, Ridwan S dan Barlian, Inge. ”Manajemen Keuangan”, Edisi 4, Literata

Lintas Media, Jakarta,2001 dan 2003.

Sjahrial, Dermawan, ”Manajemen Keuangan”, Edisi 3, Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media,2009.

S.N.Rosemarie,”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio”. Jurnal Ekonomi, FE UNTAR,2000

Sutrisno, Dasar-dasar manajemen Keuangan. Ekonisia FE UII, Yogyakarta,2003. Tandelilin, Eduardus, ”Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio”, PT.BPFE, Yoogyakarta, 2001

Tjiptono Darmadji dan H. M. Fakhruddin (2001), Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Penerbit Salemba 4.

Usman, Mohammad, ” Pengaruh Dividend Payout Ratio, Return on Equity dan Earning Growth terhadap Price Earning Ratio”, Ekoma,2001.


Dokumen yang terkait

Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

1 65 83

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Return On Equity terhadap Price Earning Ratio pada Saham Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 (Studi Saham-Saham Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia

0 9 69

ANALISIS PENGARUH FIRM SIZE, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO, PRICE EARNING RATIO DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang termasuk Saham Syariah di Bursa Efek Indone

0 10 86

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan

0 3 131