Jihan Azizah Zein : Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Yasa Mitra Perdana Medan, 2010.
dan administrasi, dan lain-lain, atau dengan kata lain anggaran lain tidak dapat disusun sebelum anggaran penjualan disusun.
Pada umumnya setelah anggaran penjualan selesai disusun, maka akan diadakan review atau pemeriksaan ulang anggaran. Review ini akan dilakukan
oleh komite anggaran. Sebagai dewan evaluasi, komite anggaran bertugas untuk menyesuaikan perbedaan-perbedaan yang terjadi, melakukan modifikasi antara
anggaran penjualan yang disusun dengan perbedaan yang ada jika dianggap perlu, dan melakukan rekonsiliasi antara anggaran yang diajukan dengan perbedaan
yang telah ditelaah. Pada tahapan akhir, komite anggaran akan menyusun ulang anggaran penjualan yang telah direkonsiliasi. Anggaran akhir ini, akan diserahkan
kepada direktur utama atau dewan direksi untuk persetujuan.
5. Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan
Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan prilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan prilaku yang tidak semestinya dirugikan
melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan. Menurut Rudianto 2006:293, “Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik
efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.”
Prestasi manajer pusat pendapatan diukur atas dasar pendapatan yang dicapai oleh unit organisasi yang dipimpinnya. Penilaian prestasi manajer tersebut
dilakukan dengan cara membandingkan anggaran pendapatan dengan realisasinya. Selisih antara anggaran dengan realisasinya dapat dibagi kedalam selisih yang
Jihan Azizah Zein : Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Yasa Mitra Perdana Medan, 2010.
menguntungkan atau favorable variance dan selisih tidak menguntungkan atau unfavorable variance. Selisih antara anggaran dengan realisasinya dianalisis untuk
mengetahui penyebab timbulnya selisih tersebut. Selisih tersebut dapat dianalisis penyebabnya kedalam:
1. Selisih harga jual
Selisih harga jual menunjukkan dampak perubahan harga jual terhadap pendapatan pada volume penjualan sesungguhnya. Selisih harga jual ini
dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Harga
Harga jual Volume Selisih harga jual = jual
- yang x penjualan
sesungguhnya dianggarkan sesungguhnya
2. Selisih volume penjualan.
Selisih volume penjualan menunjukkan dampak perubahan volume penjualan terhadap pendapatan, dengan anggapan tidak terjadi perubahan harga jual.
Selisih volume penjualan ini dihitung dengan rumus: Selisih
Volume Volume
Harga jual volume
= penjualan
- penjualan x yang
penjualan sesungguhnya dianggarkan
dianggarkan
Bagaimanapun juga, selisih-selisih tersebut merupakan pertanda bahwa hasil sesungguhnya tidak sesuai dengan rencana. Selisih-selisih tersebut
membantu manajer mengidentifikasi persoalan-persoalan pokok dan kesempatan- kesempatan yang penting. Analisis lebih lanjut terhadap sebab-sebab timbulnya
selisih, bahkan dapat menunjukkan bahwa seorang manajer yang selisih pendapatannya menguntungkan ternyata melakukan pekerjaan yang tidak baik.
Jihan Azizah Zein : Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Yasa Mitra Perdana Medan, 2010.
Sebaliknya, prestasi manajer yang selisihnya tidak menguntungkan justru melakukan pekerjaan yang baik.
Penilaian kinerja ini juga dilakukan untuk menyediakan umpan balik bagi karyawan dengan memberikan penghargaan khusus reward terhadap hasil kerja
yang baik, dan memberikan hukuman punishment bagi yang lalai. Penghargaan tersebut dapat berupa kenaikan gaji, pemberian bonus, insentif, atau fasilitas
lainnya yang dapat memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka. Hukuman yang diberikan bagi karyawan yang lalai dapat berupa pemotongan gaji,
mutasi, dan hal lainnya yang dapat membuat karyawan tidak kan mengulangi kesalahan yang sama.
6. Pelaporan Kinerja Pusat Pendapatan