Jihan Azizah Zein : Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Yasa Mitra Perdana Medan, 2010.
dikonsumsi sebagai masukan. Proses atau pengolahan atau pengerjaan masukan yang memerlukan modal atau investasi yang ditanamkan ke dalam aktiva lancar
dan aktiva tetap. Dari pengolahan tersebut, pusat pertanggungjawaban menghasilkan suatu keluaran output yang digolongkan ke dalam; barang dan
jasa. Keluaran atau pusat pertanggungjawaban menghasilkan suatu pusat pertanggungjawaban lainnya. Menurut Supriyono 2001:24, “Penentuan prestasi
suatu pusat pertanggungjawaban biasanya digunakan dua kriteria yaitu efisiensi dan efektivitas.”
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pusat pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang bertanggungjawab atas
serangkaian kegiatan tertentu yang menyebabkan terjadinya biaya, perolehan pendapatan atau investasi. Suatu pusat pertanggungjawaban dibentuk untuk
mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan dengan mengelompokkan organisasi ke dalam pusat-pusat pertanggungjawaban, wewenang dan
tanggungjawab setiap personil perusahaan dari jenjang teratas sampai jenjang terendah.
b. Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban
Dalam akuntansi pertanggungjawaban, laporan prestasi disiapkan unutk setiap segmen. Segmen dapat berupa departemen, bagian-bagian yang lebih kecil
daripada departemen, atau sekelompok departemen yang beroperasi di bawah kendali dan wewenang seorang manajer yang bertanggungjawab. Menurut Sugiri
dan Sulistianingsih 2004:135, “Untuk tujuan evaluasi prestasi keuangan, pusat-
Jihan Azizah Zein : Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Yasa Mitra Perdana Medan, 2010.
pusat pertanggungjawaban diklasifikasikan menjadi pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.”
1. Pusat biaya
Menurut Rudianto 2006:294, “Pusat biaya cost center adalah bagian terkecil dari kegiatan atau bidang tanggung jawab untuk mana biaya diakumulasikan.”
Biasanya pusat biaya berbentuk suatu depertemen tersendiri. Tetapi, tidak menutup kemungkinan, suatu pusat departemen terdiri dari beberapa pusat biaya.
Misalnya, sebuah perusahaan produsen elektronik, memiliki departemen penelitian dan pengembangan. Jika departemen semacam ini tidak diberikan
wewenang untuk menjual hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukannya maka departemen ini hanya akan mengeluarkan biaya untuk berbagai keperluan
penelitian dan pengembangan yang dilakukannya. Departemen semacam inilah yang disebut pusat biaya.
2. Pusat pendapatan
Menurut Sugiri dan Sulistianingsih 2004:135, “Pusat pendapatan bertanggungjawab atas timbulnya pendapatan, baik dari penjualan barang
dagangan , dari barang jadi, maupun dari jasa.” Pada prestasi pusat pendapatan, laporan prestasi pusat pendapatan lebih menekankan pada penjualan, pusat-pusat
pendapatan dapat pula dibebani tanggung jawab terhadap kos terkendali yang terjadi untuk memperoleh pendapatan tersebut.
3. Pusat laba
Menurut Supriyono 2001: 68, “Unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap laba disebut pusat laba.” Pusat laba
Jihan Azizah Zein : Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Yasa Mitra Perdana Medan, 2010.
profit center adalah salah satu bagian dari suatu perusahaan yang seringkali disebut sebagai suatu divisi, yang bertanggungjawab atas laba yaitu selisih antara
pendapatan dan biaya. 4.
Pusat investasi Menurut Rudianto 2006:295, “Pusat investasi investment center adalah salah
satu bagian dari organisasi perusahaan yang bertanggungjawab atas pendapatan dan biaya sekaligus dihubungkan dengan modal yang digunakan oleh bagian
tersebut.” Pusat investasi bertanggung jawab terhadap hubungan antara laba dan seluruh investasi. Manajer pusat investasi dinilai berdasarkan pada
kemampuannya dalam menggunakan seluruh sumber daya yang dipercayakan kepada pusat tersebut untuk memperoleh laba.
c. Hubungan Struktur Organisasi dengan Pusat Pertanggungjawaban