Laporan Keuangan Perusahaan Penilaian Kinerja Keuangan

f. Kepala Layanan Operasi

Kepala Layanan Operasi mempunyai tugaskegiatan utama, yaitu melaksanakan kegiatan pengelolaan terhadap jasa penunjang operasional perusahaan, berupa : 1. Jasa Teknik Sipil dan Survey Pemetaan 2. Jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi 3. Utilities dan Instrumentasi 4. Inventory

3. Laporan Keuangan Perusahaan

Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba-rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba-rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca. Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menngunakan laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan laba-rugi saja karena rasio Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 keuangan yang digunakan dalam skripsi ini berasal dari neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan untuk dua periode, yaitu periode 2003 dan 2004. Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009

4. Analisis Laporan Keuangan Perusahaan

Rasio keuangan dihitung berdasarkan kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah melalui menteri BUMN dengan Surat Keputusan Nomor : Kep–100M-BUMN2002. Rasio yang digunakan sesuai dengan SK Menteri BUMN tersebut, yaitu dengan menggunakan delapan rasio keuangan yang dianggap rasio dominasi yang dapat mewakili rasio-rasio keuangan lainnya. Kedelapan rasio tersebut adalah Return on Equity, Return on Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Period, Inventory Turn Over, Total Asset Turn Over, dan Total Equity to total Asset. Perhitungan rasio-rasio tersebut selama dua tahun, yaitu tahun 2003 dan 2004 adalah sebagai berikut :

a. Return on Equity ROE

Rumus : Laba Bersih Setelah Pajak ROE = x 100 Total Ekuitas Rasio ini memperlihatkan kemampuan menghasilkan laba pada nilai buku investasi pemegang saham. Pengembalian ekuitas yang tinggi mengisyaratkan penerimaan perusahaan atas kesempatan investasi yang kuat dan manajemen biaya yang efektif. Dalam menghitung ROE dengan menggunakan rumus di atas perlu diketahui keterangan bahwa laba setelah pajak adalah laba setelah pajak dikurangi dengan laba hasil penjualan dari : aktiva tetap, aktiva lain-lain dan saham penyertaan langsung. Modal sendiri Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 adalah seluruh komponen modal sendiri dalam neraca perusahaan pada posisi akhir tahun buku dikurangi dengan komponen modal sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva tetap dalam pelaksanaan. Adapun besarnya rasio return on equity perusahaan selama tahun 2003 dan 2004 adalah sebagai berikut : 207.056.055.264 • Tahun 2003 = x 100 = 54,77 378.048.451.200 234.243.143.254 • Tahun 2004 = x 100 = 162,18 144.434.385.600

b. Return on Investment ROI

Indikator ini menunjukkan kemampuan dasar perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum dikurangi dengan pajak, beban bunga, dan penyusutan yang dihitung dengan menngunakan rumus : Laba Sebelum Pajak + Penyusutan ROI = x 100 Capital Employed Dalam hal ini, capital employed dihitung berdasarkan posisi akhir tahun buku aktiva tetap dikurangi dengan aktiva tatap dalam proses penyelesaian. Besarnya rasio Return on Investment selama tahun 2003 dan 2004 adalah sebagai berikut : 215.447.095.500 • Tahun 2003 = x 100 = 14,98 1.438.095.703.000 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 289.662.072.800 • Tahun 2004 = x 100 = 18,70 1.548.545.958.000

c. Rasio Kas Cash Ratio

Cash ratio atau rasio kas merupakan salah satu rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio kas dihitung dengan menjumlahkan kas, bank dan surat berharga jangka pendek dibagi dengan kewajiban lancar dengan rumus : Kas dan Setara Kas Cash Ratio = x 100 Hutang Lancar Rasio kas memberikan likuiditas yang lebih jelas dari rasio lancar, karena berkenaan pada aktiva lancar yang paling likuid yaitu kas, bank, dan surat berharga jangka pendek, yang dalam waktu singkat dapat dicairkan menjadi uang kas. Besar rasio kas perusahaan selama tahun 2003 dan 2004 adalah sebagai berikut : 6.351.622.427 • Tahun 2003 = x 100 = 3,61 176.139.787.478 17.951.384.994 • Tahun 2004 = x 100 = 10,43 172.136.735.300 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009

d. Rasio Lancar Current Ratio

Current ratio atau rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar atau dengan rumus : Aktiva Lancar Current Ratio = x 100 Hutang Lancar Besarnya rasio lancar perusahaan selama tahun 2003 dan 2004 adalah sebagai berikut : 554.188.238.612 • Tahun 2003 = x 100 = 314,63 176.139.787.478 316.571.120.958 • Tahun 2004 = x 100 = 183,91 172.136.735.300

e. Collection Period

Collection period atau rasio jangka waktu penagihan digunakan untuk menaksir berapa hasil penjualan tertanam dalam bentuk piutang usaha yang dihitung dengan rumus : Total Piutang Usaha Collection Period = x 365 hari Total Pendapatan Usaha Besarnya rasio ini dalam perusahaan selama tahun 2003 dan 2004 adalah sebagai berikut : 366.084218.309 • Tahun 2003 = x 365 hari = 299,66 hari 445.913.619.394 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 164.643.604.300 • Tahun 2004 = x 365 hari = 46,52 hari 1.291.800.917.811

f. Inventory Turn Over

Inventory turn over atau perputaran persediaan dihitung dengan rumus : Harga Pokok Penjualan Inventory Turn Over = x 365 Hari Persediaan Rata-rata Total persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan untuk proses produksi pada akhir tahun buku. Besarnya rasio perputaran persediaan perusahaan selama tahun 2003 dan 2004 adalah sebagai berikut : 151.786.801.715 • Tahun 2003 = x 365 hari = 124,24 hari 445.913.619.394 151.426.042.937 • Tahun 2004 = x 365 hari = 42,79 hari 1.291.800.917.81

g. Total Asset Turn Over

Total Asset Turn Over atau rasio perputaran terhadap total aktiva digunakan untuk mengukur perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan yang dihitung dengan rumus : Total Pendapatan Total asset turn Over = x 1 Kali Capital employed Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 Total pendapatan adalah total pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, namun tidak termasuk hasil penjualan aktiva tetap. Sedangkan capital employed adalah total aktiva pada akhir tahun buku dikurangi dengan aktiva tetap dalam proses penyelesaian. Besarnya total asset turn over perusahaan selama tahun 2003 dan 2004 adalah sebagai berikut : 445.913.619.394 • Tahun 2003 = x 100 = 31,01 1.438.095.703.000 1.291.800.917.811 • Tahun 2004 = x 100 = 83,42 1.548.545.958.000

h. Total equity to Total asset

Rasio ini digunakan untuk menghitung persentase total dana yang disediakan oleh pemilik perusahaan yang dihitung dengan rumus : Total Modal Sendiri Total Asset Turn Over = x 100 Total Asset Dengan mengetahui rasio ini berarti sekaligus dapat diketahui total dana yang disediakan oleh kreditur, yaitu selisih total asset setelah dikurangi dengan pendanaan modal sendiri. Total equity to total asset perusahaan selama tahin 2003 dan dan 2004 adalah sebagai berikut : 378.048.451.200 • Tahun 2003 = x 100 = 20,02 1.888.207.902.875 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 144.434.385.600 • Tahun 2004 = x 100= 8,32 1.736.637.954.020

5. Penilaian Kinerja Keuangan

PT. PERTAMINA EP. Area Rantau - Aceh Tamiang setiap tahunnya harus melaporkan kinerja perusahaan kepada pemerintah melalui Menteri BUMN selaku pemilik saham. Laporan kinerja tersebut terdiri atas tiga aspek yaitu : aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Penilaian kinerja ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : Kep-100MBU2002 tentang Penilaian Kinerja Perusahaan BUMN. Dalam skripsi ini penulis hanya membahas mengenai penilaian kinerja perusahaan pada aspek keuangan. Tata cara penilaian kinerja keuangan untuk PT. PERTAMINA EP. Area Rantau-Aceh Tamiang adalah sebagai berikut : a. Total bobot untuk penilaian kinerja keuangan adalah 70 b. Indikator yang dinilai dan masing-masing bobotnya adalah sebagai berikut : Indikator Bobot 1. Imbalan kepada pemegang saham ROE 20 2. Imbalan Investasi ROI 15 3. Rasio Kas 5 4. Rasio Lancar 5 5. Collection Periods 5 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 6. Perputaran persediaan 5 7. Perputaran total asset 5 8. Rasio modal sendiri terhadap total aktiva 10 Total Bobot 70 c. Metode Penilaian 1. Return on Equity ROE ROE Skor 15 ROE 20 13 ROE = 15 18 11 ROE = 13 16 9 ROE = 11 14 7,9 ROE = 9 12 6,6 ROE = 7,9 10 5,3 ROE = 6,6 8,5 4 ROE = 5,3 7 2,5 ROE = 4 5,5 1 ROE = 2,5 4 0 ROE = 1 2 ROE 0 2. Return on Investment ROI ROI Skor 18 ROI 15 15 ROI = 18 13,5 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 13 ROI = 15 12 12 ROI = 13 10,5 10,5 ROI = 12 9 9 ROI = 10,5 7,5 7 ROI = 9 6 5 ROI = 7 5 3 ROI = 5 4 1 ROI = 3 3 0 ROI = 1 2 ROI 0 1 3. Rasio Kas Cash Ratio Cash Ratio = x Skor x = 35 5 25 = x 35 4 15 = x 25 3 10 = x 15 2 5 = x 10 1 0 = x = 5 4. Rasio Lancar Current Ratio Current Ratio = x Skor 125 = x 5 110 = x 125 4 100 = x 110 3 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 95 = x 100 2 90 = x 95 1 x 90 5. Collection Periods CP CP = x hari Perbaikan = x hari Skor x = 60 x35 5 60 x = 90 30 x = 35 4,5 90 x = 120 25 x = 30 4 120 x = 150 20 x = 25 3,5 150 x = 180 15 x = 20 3 180 x = 210 10 x = 15 2,4 210 x = 240 6 x = 10 1,8 240 x = 270 3 x = 6 1,2 270 x = 300 1 x = 3 0,6 300 x 0 x = 1 Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor di atas 6. Perputaran Persediaan PP PP = x hari Perbaikan hari Skor x = 60 35x 5 60 x = 90 30 x = 35 4,5 90 x = 120 25 x = 30 4 120 x = 150 20 x = 25 3,5 150 x = 180 15 x = 20 3 180 x = 210 10 x = 15 2,4 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 210 x = 240 6 x = 10 1,8 240 x = 270 3 x = 6 1,2 270 x = 300 1 x = 3 0,6 300 x 0 x = 1 Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor di atas 7. Total Asset Turn Over TATO TATO = X Perbaikan = x Skor 120 x 20 x 5 105 x = 120 15 x = 20 4,5 90 x = 105 10 x = 15 4 75 x = 90 5 x = 10 3,5 60 x = 75 0 x = 5 3 40 x = 60 x = 0 2,5 20 x = 40 x 0 2 x = 20 x 0 1,5 Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor di atas 8. Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Asset TMS terhadap TA TMS thdp TA = x Skor x 0 0 = x 10 4 10 = x 20 6 20 = x 30 7,25 30 = x 40 10 40 = x 50 9 Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 50 = x 60 8,5 60 = x 70 8 70 = x 80 7,5 80 = x 90 7 90 = x 100 6,5

B. Hasil Penelitian

1. Analisis dan Evaluasi Laporan Keuangan

NERACA PT. PERTAMINA EP. Area Rantau-Aceh Tamiang mengelompokkan aktivanya atas aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain, sedangkan pasiva terdiri dari hutang hutang lancar dan hutang jangka panjang, modal dan cadangan. Aktiva PT. PERTAMINA EP. Area Rantau-Aceh Tamiang dikelompokkandiklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi perusahaan yang terdiri dari : a. Kas dan Bank Perkiraan kas dan setara kas pada perusahaan merupakan saldo uang perusahaan yang dapat dipergunakan dalam kegiatan umum perusahaan, baik yang terdapat di kantor perusahaan maupun di bank tempat penyimpanan rekening perusahaan b. Investasi jangka pendek Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009