4. Working Capital Turn Over
5. Fixed Asset turn over
6. Asset Turn Over
d. Rasio Profitabilitas
Profitability Ratio Rasio profitabilitas terdiri dari :
1. Profit Margin 2. Return on Investment ROI
3. Return on Equity ROE 4. Gross Profit Margin
5. Operating Ratio 6. Return on Asset ROA
3. Keterbatasan Rasio Keuangan
Meskipun analisis rasio keuangan dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan operasi dan keadaan keuangan perusahaan,
namun di dalamnya terdapat Masalah dan keterbatasan yang memerlukan kehati- hatian dan pertimbangan. Analisis rasio keuangan Menurut Martin dan Keown
1999 : 511 memiliki keterbatasan sebagai berikut : 1
Kadang-kadang sulit untuk menggolongkan sektor industri sebuah perusahaan bergerak di berbagai macam sektor industri atau usaha.
2 Angka rata-rata industri hanya merupakan taksiran kasar dan sangat umum
sifatnya sehingga belum tentu cocok dijadikan bahan perbandingan secara spesifik.
Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009
Dari keterbatasan analisis rasio keuangan di atas dapat kita uraikan sebagai berikut :
1. Banyak perusahaan besar yang mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda
pada industri yang berbeda pula dan dalam keadaan seperti ini sulit untuk mendapatkan rata-rata industri yang bisa digunakan sebagai bahan
pembanding yang tepat. Hal ini cenderung membuat analisis rasio lebih berguna bagi perusahaan kecil dengan bidang usaha yang lebih sempit
daripada perusahaan besar dengan banyak divisi yang berbeda-beda. 2.
Hampir semua perusahaan ingin berprestasi di atas rata-rata walaupun pada kenyataannya setengah akan berada di bawah dan setengahnya lagi di atas
rata-rata, sehingga pencapaian prestasi rata-rata semata belumlah dapat dinyatakan baik. Bagi yang menargetkan prestasi tinggi patokan terbaik
adalah perusahaan dengan rasio yang sangat baik. 3.
Inflasi menyebabkan distorsi besar pada neraca. Nilai yang tercatat di neraca sering kali sangat berbeda dengan nilai sebenarnya. Lebih jauh lagi karena
inflasi mempengaruhi baik beban penyusutan maupun biaya persediaan, maka laba juga tentu dipengaruhi. Karena itu analisis rasio bagi perusahaan dari
tahun ke tahun atau analisis komparatif atas perusahaan-perusahaan pada usia yang berbeda harus diinterpretasikan secara cermat dan penuh pertimbangan.
4. Faktor-faktor musiman juga menyebabkan ketimpangan pada analisis rasio,
misalnya rasio perputaran persediaan bagi pabrik pengolah makanan akan sangat berbeda apabila angka persediaan yang digunakan adalah angka
Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009
persediaan persis setelah proses pengalengan selesai. Masalah ini dapat diperkecil dengan menggunakan persediaan bulanan rata-rata dalam
menghitung persediaan rata-rata. 5.
Perusahaan dapat menggunakan teknik “window dressing” agar laporan keuangannya kelihatan lebih baik bagi analisis kredit.
6. Perbedaan praktik operasi dan akuntansi menyebabkan distorsi dalam
perbandingan. Seperti metode penilaian persediaan dan penyusutan dapat mempengaruhi laporan keuangan dan karena itu mendistorsikan perbandingan
diantara perusahaan. Jika sebagian besar aktiva perusahaan adalah aktiva lease, maka jumlah aktivanya jika dibandingkan dengan penjualan akan
terlihat kecil karena aktiva lease besarnya tidak tersaji di neraca. Bersamaan dengan itu kewajiban lease mungkin tidak disajikan di dalam hutang, karena
itu leasing bisa saja memperbagus rasio perputaran dan rasio hutang. 7.
Sebenarnya sukar untuk menetapkan secara pasti apakah suatu rasio baik atau buruk. Misalnya, rasio lancar yang tinggi mungkin menunjukkan posisi
likuiditas yang kuat, tetapi bisa juga menandakan adanya kas berlebih yang tentunya tidak baik yang menyebabkan terjadinya “iddle money”.
8. Suatu perusahaan bisa mempunyai sejumlah rasio yang kelihatan baik
sedangkan rasio lainnya jelek, sehingga sulit untuk mengatakan apakah keseluruhan perusahaan ini baik atau buruk. Akan tetapi prosedur statistik
dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh bersih dari serangkaian rasio.
Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009
C. Penilaian Kinerja