Jenis-jenis Laporan Keuangan Laporan Keuangan

3. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya menjelaskan mengenai neraca dan laporan laba rugi karena dalam skripsi ini rasio keuangan yang digunakan berasal dari neraca dan laporan keuangan. a. Neraca Balance Sheet Dalam literatur akuntansi, neraca diturunkan dari istilah balance sheet, statement of financial position, statement of financial condition atau statement of resources and liabilities. Djarwanto 2001 : 15 mendefinisikan neraca adalah “suatu laporan yang sistematis tentang aktiva assets, hutang liabilities dan modal sendiri owner’s equity dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada saat tutup buku yakni akhir bulan, akhir triwulan atau akhir tahun. Menurut Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 2004 : 1.12 , informasi yang disajikan dalam neraca adalah sebagai berikut : Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Neraca minimal mencakup pos-pos berikut : a. Aktiva berwujud. b. Aktiva tidak berwujud. Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 c. Aktiva keuangan. d. Investasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas. e. Persediaan. f. Kas dan setara kas. g. Hutang usaha dan hutang lainnya. h. Kewajiban yang diestimasi. i. Kewajiban berbunga jangka panjang. j. Hak minoritas. k. Modal saham dan pos ekuitas lainnya. b. Laporan Laba Rugi Income Statement Laporan laba rugi adalah suatu daftar akhtisar hasil dan biaya suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Dengan menbandingkan penghasilan selama jangka waktu tertentu dengan biaya selama jangka waktu itu maka akan diketahui besarnya laba atau rugi yang disebut sebagai hasil usaha. Tujuan penyusunan laporan laba rugi ini untuk mengukur kemampuan atau pengembangan perusahaan dalam menjalankan tugasnya sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan. Pertambahan aktiva sebagai akibat operasi perusahaan disebut hasil, sedangkan pengurangan aktiva sehubungan dengan operasi perusahaan dalam pembentukan hasil disebut biaya. Saldo dari hasil dikurangi dengan biaya pada akhir suatu periode dan akan dipindahkan ke perkiraan modal yang dinyatakan sebagai laba atau rugi bersih untuk periode tersebut. Menurut Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 2004 : 1.14 , informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut : Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.” Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut : a. Pendapatan. b. Laba rugi usaha. Silvani Inanda : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Pertamina…, 2007 USU Repository © 2009 c. Beban pinjaman. d. Bagian dari laba rugi perusahaan dan asosiasi yang diperlakukan dengan menggunakan metode ekuitas. e. Beban pajak. f. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan. g. Pos luar biasa. h. Hak minoritas i. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan

B. Analisis Laporan Keuangan