Abdul Wahab : Analisis Perbandingan Prosedur Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank BNI Persero Tbk Cab. Medan, 2009.
H
n
= K 1 + i
n
S
n
P = 1 + i
n
1 K = Hn
1 + 1 n 1
AnP = 1 + 1 n
Hn Hn
1 + i n = atau SnP = x K
K Catatan :
H
n
= Jumlah Pokok Pinjaman + Bunga K = Jumlah Pokok Pinjaman
N = Periode Pinjaman S
n
O = Nilai akhir dari satuan modal yang diperbungakan dengan P selama n Periode
A
n
O = Nilai kontan dari satuan modal kerja pada n periode dengan compount interest p persentase
d. Single Disconto ; perhitungan bunga dengan cara ini kebalikan dari
perhitungan bunga tunggal dimuka. Dengan perhitungan cara ini, bunga dibayar dimuka dan langsung mengurangi jumlah saldo pinjaman yang
seharusnya diterima nasabah. Pada akhir masa pinjaman, nasabah membayar utang pokok kepada bank secara penuh sesuai nilai nominal pinjaman.
Rumusnya adalah sebagai berikut : P W
D = A x x 100 360
P W T = A x
Abdul Wahab : Analisis Perbandingan Prosedur Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank BNI Persero Tbk Cab. Medan, 2009.
100 360 T = A 1-N
Catatan : D : Diskonto
A : Nilai Nominal P : Persentase
W : Waktu T : Nilai Tunai
N : MasaWaktuPeriode i : Tingkat persentase suku bunga kredit yang berlaku untuk jangka waktu
tertentu Karena bunga diterima dimuka secara efektif, suku bunga diskonto harus lebih
besar dari suku bunga kredit tunggal.
e. Rente ; melalui perhitungan dengan cara ini, jumlah besarnya angsuran dan
bunga yang harus dibayar nasabah pada setiap periode jumlahnya sama. Cara ini hampir serupa dengan add on basis tetapi bunga adalah bunga majemuk.
Perhitungan bunga cara ini sesuai dengan kredit kepemilikan rumah KPR, kredit kenderaan bermotor KKB, dan kredit investasi lainnya. Cara
perhitungan ini ditujukan untuk kredit yang sekali tarik aflopend. Rumusnya adalah sebagai berikut :
1 – R + i n R = A
n
i i
R = A
n
x 1 – 1 + i n
Abdul Wahab : Analisis Perbandingan Prosedur Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank BNI Persero Tbk Cab. Medan, 2009.
Catatan : R = Besarnya angsuran dan bunga yang harus dibayar setiap tahun
A
n
= Besarnya pinjaman i = Suku Bunga
n = Jangka Waktu
f. Bunga Fixed Versus Floating. Suku bunga fixed artinya suku bunga itu
bersifat tetap selama periode tertentu atau bahkan selama masa kredit, sedangkan suku bunga floating, artinya bunga dapat berubah sewaktu-waktu
tergantung kondisi pasar. Jadi jika membandingkan maka flat efektif dan fixed floating. Biasanya terdapat kombinasi, yaitu flat-fixed, artinya
bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan effective-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga
bisa berubah tergantung kondisi pasar finansial. Perhitungan suku bunga diatas didasarkan pada perhitungan suku bunga kredit yang tetap tarifnya,
hingga kredit tersebut dilunasi oleh nasabah. Akan tetapi, bila kondisi moneter dan perekonomian tidak stabil berfluktuasi sehingga suku bunga kredit
didasarkan pada SIBOR atau LIBOR ditambah dengan persentase tertentu sebagai margin bank. Dengan demikian suku bunga kredit akan berubah dari
waktu-kewaktu sesuai dengan perkembangan pasar keuangan dan bank akan tetap mendapatkan margin yang sama, meskipun SIBOR atau LIBOR
berubah. Secara bisnis cara ini dirasakan cukup adil, baik dari sisi bank maupun dari sisi nasabah, terutama bank akan memperoleh laba yang relatif
tetap
Abdul Wahab : Analisis Perbandingan Prosedur Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank BNI Persero Tbk Cab. Medan, 2009.
Contoh perhitungan kredit metode flat rate dan sliding rate : Tuan Abdul Wahab mendapat persetujuan kredit investasi senilai Rp.
12.000.000,- untuk jangka waktu 6 bulan. Bunga yang dibebankan sebesar 15 pa.
Pinjaman Pokok Rp. 12.000.000,-
Cicilan Pokok = =
= Rp. 2.000.000,- Bulan Selama Pinjam
6
Metode Flat Rate :
Rp. 12.000.000,- x 15 Bunga =
= Rp. 150.000,- 12
Total cicilan perbulan dengan metode flat rate adalah : Rp. 2.000.000,- + Rp. 150.000,- = Rp. 2.150.000,-
Metode Sliding Rate :
Cicilan Bunga Bulan Pertama
Rp. 12.000.000,- x 15 Bunga =
= Rp. 150.000,- 12
Total cicilan bulan pertama adalah : Rp. 2.000.000,- + Rp. 150.000,- = Rp. 2.150.000,-
Cicilan Bunga Bulan Kedua : Karena bulan pertama sudah membayar Rp. 2.
000.000,- maka pokok pinjaman menjadi sisa Rp. 10.000.000,-
Rp. 10.000.000,- x 15 Bunga =
= Rp. 125.000,- 12
Total cicilan bulan kedua adalah : Rp. 2.000.000,- + Rp. 125.000,- = Rp. 2.125.000,-
Cicilan Bunga Bulan Ketiga
Abdul Wahab : Analisis Perbandingan Prosedur Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank BNI Persero Tbk Cab. Medan, 2009.
Rp. 8.000.000,- x 15 Bunga =
= Rp. 100.000,- 12
Total cicilan bulan ketiga hádala : Rp. 2.000.000,- + Rp. 100.000,- = Rp. 2.100.000,-
Dan seterusnya sampai bulan keenam
Tabel 2.1. Perhitungan Cicilan Kredit Bln
Sisa Pinjaman
Cicilan Pokok
Flat Rate Sliding Rate
Bunga Total
Cicilan Bunga
Total Cicilan
12.000.000 1
10.000.000 2.000.000
150.000 2.150.000
150.000 2.150.000
2 8.000.000
2.000.000 150.000
2.150.000 125.000
2.125.000 3
6.000.000 2.000.000
150.000 2.150.000
100.000 2.100.000
4 4.000.000
2.000.000 150.000
2.150.000 75.000
2.075000 5
2.000.000 2.000.000
150.000 2.150.000
50.000 2.050.000
6 2.000.000
150.000 2.150.000
25.000 2.025.000
Total 900.000
12.900.000 525.000
12.525.000
Flat Rate Sliding Rate
Jadi terdapat perbedaan yang cukup besar, untuk perhitungan dengan metode flat rate dan sliding rate. Selisih tersebut adalah 12.900.000 dan 12.525.000
g. Bunga Efektif Sliding Rate adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu