Ketentuan Pembiayaan Murabahah Rukun Murabahah

Abdul Wahab : Analisis Perbandingan Prosedur Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank BNI Persero Tbk Cab. Medan, 2009. a. Pencairan 05-03-2009 sejumlah Rp. 100.000.000,- Tabel 2.7 Angsuran Pembiayaan No Tanggal Pokok Margin Keuntungan 1 05-04-2009 APPB No AMPB No 2 05-05-2009 APPB 2 AMPB No 3 05-06-2009 APPB 3 AMPB 3 12 05-04-2010 APPB 12 AMPB 12 Dimana angsuran k = 1 + MRJ 12 k-1 APPB k = Harga Pokok k = x PLFNx MRJ12 1 + MRJ 12 JWK-1 1 + MRJ 12 k-1 AMPB k = Margin Keuntungan k = -1xHargaPokokk 1 + MRJ 12 JWK-1 Misalnya kita ingin mengetahui angsuran 3 ketiga : Angsuran Harga Pokok

3. Ketentuan Pembiayaan Murabahah Rukun Murabahah

a. Penjual b. Pembeli c. Obyekbarang d. Harga e. Ijab qabul Syarat Murabahah a. Pembeli harus mengetahui harga pembelian barang yang akan dibeli Abdul Wahab : Analisis Perbandingan Prosedur Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank BNI Persero Tbk Cab. Medan, 2009. b. Jumlah keuntungan penjual harus diketahui oleh pembeli c. Barang yang dibeli harus jelas kriteria, jumlah, ukuran, dan sifat-sifatnya d. Barang yang dijual sudah dimiliki oleh penjual e. Penjual pembeli harus saling ridho f. Penjual pembeli mempunyai mempunyai kekuasaan cakap hukum dalam transakai jual beli g. Sistem pembayaran dan jangka waktunya disepakati bersama h. Harga jual tidak boleh berubah sejak aqad sampai dengan pembayaran i. Jika jual beli dilakukan dengan pembayaran tempo, dan saat jatuh tempo si pembeli tidak dapat melunasinya, maka harga jualnya tidak boleh ditambah. Objek Barang : a. Mengenai jenis, misalnya berupa mobil, pesawat b. Mengenai tipe, misalnya mobil kijang, rumah tipe RSS, dan lain-lain c. Mengenai kualitas d. Mengenai kuantitas Berapa jumlah unit atau berat dan lain-lain Harga : a. Harus mengetahui dan diketahui oleh kedua belah atau semua pihak b. Bisa dibayarkan pada waktu akad, secara cicilan, atau ditangguhkan pada waktu tertentu pada masa yang akan datang. Tujuan margin keuntungan : a. Untuk menarik nasabah atau investor sebanyak mungkin karena baik penentuan keuntungan, besarnya persentase, pembayaran jumlah pembayaran dan eksistensinya berbeda. Abdul Wahab : Analisis Perbandingan Prosedur Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank BNI Persero Tbk Cab. Medan, 2009. b. Untuk menjalankan syariat islam dengan baik dalam hal memperoleh keuntungan margin.

F. Analisis Perbandingan Kredit dan Pembiayaan Murabahah

Perbandingan kredit Bank konvensional dengan Bank syariah yang umum banyak berkembang di masyarakat Sudarsono, 2005 : 42. Pertama perlu di bahas tentang persamaannya, yakni ada persamaan dalam hal sisi teknis penerimaan uang, persamaan dalam hal mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan maupun dalam hal syarat-syarat umum untuk mendapat kredit dan pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan sebagainya. Dalam hal persamaan ini semua hal yang terjadi pada Bank Syariah itu sama persis dengan yang terjadi pada Bank Konvensional, nyaris tidak ada perbedaan. Selanjutnya, mengenai perbedaannya, antara lain meliputi aspek akad, legalitas, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Yang pertama tentang akad dan legalitas. Akad dan legalitas ini merupakan kunci utama yang membedakan antara bank syariah dan bank konvensional. Dalam hal ini bergantung dari aqadnya. Perbedaannya untuk aqad-aqad yang berlangsung pada bank syariah ini hanya aqad yang halal, seperti bagi hasil, jual beli atau sewa menyewa. Tidak ada unsur riba’ dalam bank syariah ini. Perbedaan selanjutnya yaitu dalam hal struktur organisasi bank. Dalam bank syariah ada keharusan untuk memiliki Dewan Pengawas Syariah DPS dalam struktur organisasinya. DPS ini bertugas untuk mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. DPS biasanya ditempatkan pada posisi setingkat dengan dewan komisaris. DPS ini ditetapkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham RUPS setiap tahunnya.