Jamal Ma’mur Asmani dalam bukunya Jurus-jurus Belajar Efektif untuk SMP dan SMA merumuskan bahwa belajar adalah proses kontinu yang tidak
pernah berhenti pada tanggungjawab intelektual dengan semangat menguasai dan mengembangkan ilmu, ada tanggungjawab moral dalam rangka
mengamalkan ilmu yang dikuasai, dan ada tanggungjawab sosial dalam arti memberikan keteladanan yang baik kepada masyarakat
3
. Menurut al-Ghazali, proses belajar yang dilakukan seseorang adalah usaha
orang tersebut untuk mencari ilmu, karena itu belajar itu sendiri tidak lepas dari ilmu yang akan dipelajarinya
4
. Dalam pengertian lain, belajar adalah membentuk hubungan-hubungan
dalam susunan urat syaraf sebagai hasil dari sambutan-sambutan yang diberikan terhadap perangsang-perangsang
5
. Pernyataan di atas pada dasarnya mementingkan aspek psikologis si pelaku, meskipun hal itu dilakukan dengan
samar-samar tetapi belajar merupakan perbuatan yang menyertakan berbagai bagian organisme si pelaku.
B. Ciri-ciri Belajar
Dalam kegiatan belajar, tentunya ada perubahan yang terjadi kepada orang yang belajar, apakah perubahan itu sifatnya sementara ataupun
permanen. Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku yang terjadi dalam belajar sebagai berikut Slameto : 2003:
1. Perubahan terjadi secara sadar, yaitu bahwa orang yang belajar benar-
benar menyadari dan merasakan perubahan yang terjadi dalam dirinya. 2.
Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, artinya perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berla ngsung secara
berkesinambungan, dan selalu berhubungan dnegan perubahan- perubahan selanjutnya.
3
Jamal Ma’mur Asmani, Jurus-jurus Belajar Efektif untuk SMP dan SMA, 2009, Diva Press, hal 20-21
4
H. Baharuddin.dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran 2009 hal 42
5
H.C. Witherington dkk, Teknik-teknik Belajar dan Mengajar, Penerbit Jemmars Bandung 1986, hal 9.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif – aktif, yaitu perubahan yang
terjadi bermanfaat, sesuai dengan harapan, adapun perubahan aktif artinya tidak datang dengan sendirinya, melainkan dengan proses yang
dilakukan oleh orang yang belajar
6
. 4.
Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Dalam kegiatan belajar, perubahan yang terjadi bersifat menetap atau permanen bahkan
akan berkembang kalau hal itu dipergunakan dan dilatih
7
. 5.
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Yaitu capaian yang diinginkan memang sudah ditetapkan sebelum belajar. Dengan
demikian perbuatan belajar sengaja diarahkan untuk mencapai apa yang sudah ditetapkan.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Seluruh dari tahapan
tingkah laku akan dialami oleh seseorang setelah proses belajar.
C. Prinsip-prinsip Belajar
Soekamto dan Winataputra, 1997 yang dikutip oleh Drs. H. Bahatuddin, M.Pd.I dan Esa Nur Wahyuni, M.Pd menerangkan bahwa dalam proses belajar
mengajar seorang guru perlu memperhatikan prinsip belajar berikut
8
. a.
Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar dan bukan orang lain.
b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
c. Agar siswa belajar dengan baik, diperlukan penguatan langsung pada
setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar. d.
Penguasaan yang sempurna dalam setiap langkah pembelajaran. e.
Siswa diberikan tanggung jawab dan kepercayaan penuh. Untuk meningkatkan motivasinya dalam belajar.
Lebih jauh Slameto menjelaskan dalam buku “Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya” 2003 bahwa di dalam pembelajaran tentunya ada
6
Muhibin Syah, M.Ed. Psikologi Belajar, , hal. 119
7
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hal. 5
8
H. Baharuddin. dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran 2009 hal. 16
perinsip-prinsip yang dapat dilaksanakan dalma situasi dan kondisi yang berbeda. Prinsip-prinsip belajar tersebut dikategorikan sebagai berikut.
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar.
1. Partisipasi aktif setiap siswa dalam belajar.
2. Adanya penguatan dan motivasi untuk mencapai tujuan
instruksional. 3.
Lingkungan yang dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan eksplorasi.
4. Adanya interaksi siswa dengan lingkungannya.
b. Sesuai hakikat belajar.
1. Dilakukan bertahap.
2. Belajar merupakan sebuah proses adaptasi, organisasi, eksplorasi
dan discovery. 3.
Adanya hubungan antara satu pengertian dengan pengertian lain, sehingga apa yang menjadi tujuan instruksional benar-benar
tercapai. c.
Sesuai materi bahan yang harus dipelajari. 1.
Bersifat keseluruhan, dan materi yang disajikan memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga mudah dipahami.
2. Dapat mengembangkan kemampuan tertentu seuai dengan tujuan
instruksional. d.
Syarat keberhasilan belajar 1.
Sarana yang memadai, untuk membantu ketenangan belajar siswa. 2.
Penguatan, pengulangan sehingga pengertian, sikap, keterampilan itu mendalam pada siswa.
D. Unsur-unsur Belajar