Kepemimpinan K.H. Muhammad Idris Jauhari di Pondok Pesantren AL-

35 seharusnya bersikap kita bersikap terhadap Islam, Bagaimana kita melaksanakan kerja-kerja keberagamaan, Pekerjaan dan keyakinan.

b. Kaset LBM Vol 2 Antara Ijabah dan Istijabah

Kaset dan VCD Ceramah Islami K.H. Muhammad Idris Jauhari, Penerbit MutiaraPress. Isinya yaitu, Doa yang berhubungan dengan Islam, Doa ma’tsuroh Rosul, Doa Sapu jagat, Doa Rosul Dalam surat Al-Hujurat.

E. Kepemimpinan K.H. Muhammad Idris Jauhari di Pondok Pesantren AL-

AMIEN PRENDUAN Pondok pesantren AL-AMIEN PRENDUAN saat ini dipimpin oleh Badan Wakaf yang disebut Majlis Kiyai Pondok Pesantren AL-AMIEN PRENDUAN. Dengan K.H. Muhammad Idris Jauhari sebagai ketua Badan Wakaf Tersebut. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kepemimpinannya di dalam pesantren ini merupakan kepemimpinan kolektif, hal ini senada dengan yang disampaikan oleh K.H. Makhtum Jauhari, MA dalam wawancara dengan penulis, bahwa kepemimpinan di Pondok Pesantren AL-AMIEN PRENDUAN menggunakan kepemimpinan kolektif. Adapun dewan ri ’asah tersebut terdiri dari tujuh orang, yaitu: K.H. Muhammad Idris Jauhari sebagai Ketua, K.H. Makhtum Jauhari,MA sebagai Wakil Ketua, KH. Moh. Khoiri Husni, S.Pd.I sebagai Bendahara, KH. Zainullah Rois, Lc sebagai Sekretaris, K.H. Fauzi Rosul, Lc sebagai Anggota, K.H. Bahri As’ad, S.Pd.I sebagai Anggota dan K.H. A. Fauzi Tidjani, MA sebagai anggota 3 . Sudah bukan zamannya lagi sebuah pesantren dipimpin oleh hanya seorang Kiyai, zaman telah berubah, begitupun model kepemimpinan yang diterapkan di Pondok Pesantren AL-AMIEN PRENDUAN juga berubah, hal ini untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang begitu kompleks dan akan dihadapi oleh Pondok Pesantren. 3 Warkat Pondok Presantren AL-AMIEN PRENDUAN Tahun Ajaran 1429-14302009- 2010 36 Salah satu alasan terpenting terciptanya model kepemimpinan kolektif Pondok Pesantren AL-AMIEN PRENDUAN adalah karena ajaran Islam tentang syura atau musyawarah. Selain itu, keterlibatan lebih banyak unsur juga mempermudah mengatasi problem-problem yang begitu kompleks bagi Pondok Pesantren 4 . Dalam memimpin Pondok Pesantren AL-AMIEN PRENDUAN, K.H. Muhammad Idris Jauhari selalu mengikuti apa yang sudah digariskan dalam kepemimpinan di Pondok Pesantren AL-AMIEN PRENDUAN. Dengan itu untuk memutuskan suatu permasalahan beliau selalu mengambil jalan musyawarah dengan Majlis Kiyai yang ada di Pondok Pesantren AL-AMIEN PRENDUAN. Hal ini dapat dibuktikan dengan apa yang dikatakan oleh K.H. Makhtum Jauhari, MA bahwa K.H. Muhammad Idris ketika ingin memutuskan suatu masalah dalam keadaan tertentu beliau sempatkan untuk memberitahukan kepada beberapa Majlis Kiyai. Kita bisa melihat bahwa kepemimpinan kolektif yang dijalankan oleh Majlis Kiyai Pondok Pesantren AL-AMIEN PRENDUAN dan K.H. Muhammad Idris Jauhari sebagai komando utama betul-betul dijalankan, sehingga sangat membantu perkembangan Pesantren ini. 4 Warkat Pondok Presantren AL-AMIEN PRENDUAN Tahun Ajaran 1429-14302009- 2010 37

BAB IV MODEL BELAJAR EFEKTIF MENURUT

K.H. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI

A. Hakekat Belajar

Hampir setiap waktu kita sering mendengarkan kata “belajar” bahkan belajar seakan tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari, bahkan dari manusia lahirpun banyak menggunakan istilah belajar, seperti belajar mengunyah, belajar tengkurep, belajar merangkak, belajar berjalan, belajar berbicara dan seterusnya. Di dalam buku “Cara Belajar Efektif, Efisien, Akseleratif” K.H. Muhammad Jauhari menjelaskan seraya mengacu kepada apa yang dijelaskan oleh Howard L Kingsley, bahwa belajar merupakan sebuah proses bukan produk. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan manusia 1 . Lebih jauh beliau menerangkan bahwa manusia tidak berhak dikatakan sebagai mahluk berbudaya, sebab hanya dengan belajar manusia mampu melakukan perubahan-perubahan pada dirinya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan belajar manusia berusaha untuk melakukan berbagai perubahan- perubahan dalam dirinya sehingga pribadinya bisa berkembang menuju ke arah kesempurnaan 2 . Masih mengenai seputar belajar, K.H. Muhammad Idris Jauhari juga menjelaskan tentang belajar dalam wawancara penulis dengan K.H. Muhammad Idris Jauhari, bahwasanya belajar merupakan proses 1 KH. Muhammad Idris Jauhari, Cara Belajar Efektif, Efisien, Akseleratif, 1997, tp, hal. 01 2 KH. Muhammad Idris Jauhari, Ilmu Jiwa Pendidikan untuk kelas VI, Mutiara Press, 2009, hal. 65