Gambaran Umum Puskesmas Ciputat Tabel 5.17

BAB V HASIL

5.1 Gambaran Umum Puskesmas Ciputat

Puskesmas Ciputat terletak ± 6 km sebelah utara Kota Tangerang Selatan. Luas wilayah Kecamatan Ciputat kira-kira 13.311 Ha dengan sebagian besar berupa tanah darat atau kering 93,64 sisanya adalah rawa atau danau. Letak Puskesmas Ciputat berbatasan dengan : a. Sebelah utara: wilayah kerja Puskesmas Kampung Sawah b.Sebelah selatan : wilayah kerja Puskesmas Pamulang c. Sebelah barat: wilayah kerja Puskesmas Pamulang d.Sebelah timur: wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur Puskesmas Ciputat terletak di Jalan Ki Hajar Dewantoro No. 7 Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Dibangun di atas tanah seluas 693 m 2 dengan luas bangunan ± 1200 m 2 yang terdiri dari 2 lantai. Kegiatan pelayanan dipusatkan di lantai 1, sedangankan di lantai 2 difungsikan sebagai ruang kepala puskesmas dan staff, data, serta ruang rapat. Di lantai 2 juga terdapat ruang pelayanan pengobatan TB paru, klinik sanitasi, klinik Pusat Terapi PTRM dan laboratorium. Wilayah kerja puskesmas terdiri dari 2 kelurahan yaitu kelurahan Ciputat dan Kelurahan Cipayung.

5.2 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi variabel dependen yaitu risiko KEK pada ibu hamil beserta variabel independennya yaitu pola konsumsi makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, dan buah- buahan, penyakit infeksi tuberculosis, diare, dan pantang makanan.

5.2.1 Gambaran Risiko Kurang Energi Kronis KEK pada Ibu Hamil di

Puskesmas Ciputat Gambaran risiko Kurang Energi Kronis KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Risiko Kurang Energi Kronis KEK pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Risiko KEK Jumlah Persentase Ya 44 40,7 Tidak 64 59,3 Total 108 100 Berdasarkan tabel 5.1, risiko Kurang Energi Kronis KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat yaitu sebesar 40,7 atau sebanyak 44 orang.

5.2.2 Gambaran Pola Konsumsi pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat

5.2.2.1 Gambaran Pola Konsumsi Makanan Pokok pada Ibu Hamil di

Puskesmas Ciputat Gambaran pola konsumsi makanan pokok pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Distribusi Pola Konsumsi Makanan Pokok pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pola Konsumsi Makanan Pokok Jumlah Persentase Tidak sesuai anjuran 62 57,4 Sesuai anjuran 46 42,6 Total 108 100 Pola konsumsi makanan pokok ibu hamil di Puskesmas ciputat yang tidak sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis yaitu 62 orang 57,4.

5.2.2.2 Gambaran Pola Konsumsi Lauk Hewani pada Ibu Hamil di

Puskesmas Ciputat Gambaran pola konsumsi lauk hewani pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Distribusi Pola Konsumsi Lauk Hewani pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pola Konsumsi Lauk Hewani Jumlah Persentase Tidak sesuai anjuran 58 53,7 Sesuai anjuran 50 46,3 Total 108 100 Pola konsumsi lauk hewani ibu hamil di Puskesmas ciputat yang tidak sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis yaitu ada 58 orang 53,7.

5.2.2.3 Gambaran Pola Konsumsi Lauk Nabati pada Ibu Hamil di

Puskesmas Ciputat Gambaran pola konsumsi lauk nabati pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.4 Distribusi Pola Konsumsi Lauk Nabati pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pola Konsumsi Lauk Nabati Jumlah Persentase Tidak sesuai anjuran 35 32,4 Sesuai anjuran 73 67,6 Total 108 100 Pola konsumsi lauk nabati ibu hamil di Puskesmas ciputat yang tidak sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis adalah 35 orang 32,4.

5.2.2.4 Gambaran Pola Konsumsi Sayuran pada Ibu Hamil di

Puskesmas Ciputat Gambaran pola konsumsi sayuran pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Distribusi Pola Konsumsi Sayuran pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pola Konsumsi Sayuran Jumlah Persentase Tidak sesuai anjuran 65 60,2 Sesuai anjuran 43 39,8 Total 108 100 Pola konsumsi sayuran pada ibu hamil di Puskesmas ciputat yang tidak sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis yaitu sebesar 60,2 65 orang.

5.2.2.5 Gambaran Pola Konsumsi Buah-buahan pada Ibu Hamil di

Puskesmas Ciputat Gambaran pola konsumsi buah pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.6. Tabel 5.6 Distribusi Pola Konsumsi Buah-buahan pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pola Konsumsi Buah-buahan Jumlah Persentase Tidak sesuai anjuran 74 68,5 Sesuai anjuran 34 31,5 Total 108 100 Pola konsumsi buah pada ibu hamil di Puskesmas ciputat yang tidak sesuai anjuran berdasarkan hasil analisis yaitu 74 orang 68,5.

5.2.3 Gambaran Penyakit Infeksi pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat

5.2.3.1 Gambaran Penyakit Tuberculosis pada Ibu Hamil di Puskesmas

Ciputat Gambaran penyakit tuberculosis pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.7. Tabel 5.7 Distribusi Penyakit Tuberculosis pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Penyakit Tuberculosis Jumlah Persentase Ya 9 8,3 Tidak 99 91,7 Total 108 Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa 9 orang 8,3 ibu hamil menderita penyakit tuberculosis.

5.2.3.2 Gambaran Penyakit Diare pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat

Gambaran penyakit diare pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.8. Tabel 5.8 Distribusi Penyakit Diare pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Penyakit Diare Jumlah Persentase Ya 35 32,4 Tidak 73 67,6 Total 108 100 Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa 35 orang 32,4 ibu hamil menderita penyakit diare.

5.2.3.3 Gambaran Pantang Makanan pada Ibu Hamil di Puskesmas

Ciputat Gambaran pantang makanan pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9 Distribusi Pantang Makanan pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pantang Makanan Jumlah Persentase Ya 33 30,6 Tidak 75 69,4 Total 108 100 Berdasarkan tabel 5.9, ibu hamil yang memiliki pantang makanan yaitu ada 33 orang 30,6.

5.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen yaitu pola konsumsi makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, dan buah-buahan, penyakit infeksi tuberculosis, diare dan pantang makanan dengan variabel dependennya yaitu risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat. Melalui uji Chi Square akan diperoleh nilai P, dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai P≤0,05 dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai P 0,05.

5.3.1 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola

Konsumsi pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat 5.3.1.1 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola Konsumsi Makanan Pokok pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Hasil analisis bivariat antara pola konsumsi makanan pokok dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.10. Tabel 5.10 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola Konsumsi Makanan Pokok pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pola Konsumsi Makanan Pokok Risiko KEK Total P-value Ya Tidak N n n Tidak sesuai anjuran 34 54,8 28 45,2 62 100 0,001 Sesuai anjuran 10 21,7 36 78,3 46 100 Total 44 40,7 64 59,3 108 100 Berdasarkan tabel 5.10 hasil analisis hubungan antara pola konsumsi makanan pokok dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 diperoleh bahwa diantara 62 ibu yang pola konsumsi makanan pokok tidak sesuai anjuran, terdapat 34 ibu hamil 54,8 yang risiko KEK. Sedangkan dari 46 ibu yang pola konsumsi makanan pokok sesuai anjuran, terdapat 10 ibu hamil 21,7 yang termasuk risiko KEK. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,001 ≤0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola konsumsi makanan pokok dengan risiko KEK.

5.3.1.2 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola

Konsumsi Lauk Hewani pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Hasil analisis bivariat antara pola konsumsi lauk hewani dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.11. Tabel 5.11 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola Konsumsi Lauk Hewani pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pola Konsumsi Lauk Hewani Risiko KEK Total P-value Ya Tidak N n n Tidak sesuai Anjuran 36 62,1 22 37,9 58 100 0,000 Sesuai anjuran 8 16,0 42 84,0 50 100 Total 44 40,7 64 59,3 108 100 Berdasarkan tabel 5.11 hasil analisis hubungan antara pola konsumsi lauk hewani dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 diperoleh bahwa diantara 58 ibu yang pola konsumsi lauk hewani tidak sesuai anjuran, terdapat 36 ibu hamil 62,1 yang risiko KEK. Sedangkan dari 50 ibu yang pola konsumsi lauk hewani sesuai anjuran, terdapat 8 ibu hamil 16,0 yang termasuk risiko KEK. Dari hasil uji statistik pada 5 diperoleh nilai p= 0,000 ≤0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola konsumsi lauk hewani dengan risiko KEK.

5.3.1.3 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola

Konsumsi Lauk Nabati pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Hasil analisis bivariat antara pola konsumsi lauk nabati dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.12. Tabel 5.12 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola Konsumsi Lauk Nabati pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pola Konsumsi Lauk Nabati Risiko KEK Total P-value Ya Tidak N n N Tidak sesuai Anjuran 22 62,9 13 37,1 35 100 0,002 Sesuai anjuran 22 30,1 51 69,9 73 100 Total 44 40,7 64 59,3 108 100 Berdasarkan tabel 5.12 hasil analisis hubungan antara pola konsumsi lauk nabati dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 diperoleh bahwa diantara 35 ibu yang pola konsumsi lauk nabati tidak sesuai anjuran, terdapat 22 ibu hamil 62,9 yang risiko KEK. Sedangkan dari 73 ibu yang pola konsumsi lauk nabati sesuai anjuran, terdapat 22 ibu hamil 30,1 yang termasuk risiko KEK. Dari hasil uji statistik pada tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh nilai p= 0,002 ≤0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola konsumsi lauk nabati dengan risiko KEK.

5.3.1.4 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola

Konsumsi Sayuran pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Hasil analisis bivariat antara pola konsumsi sayuran dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.13. Tabel 5.13 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola Konsumsi Sayuran pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pola Konsumsi Sayuran Risiko KEK Total P-value Ya Tidak N n n Tidak sesuai Anjuran 29 44,6 36 55,4 65 100 0,419 Sesuai anjuran 15 34,9 28 65,1 43 100 Total 44 40,7 64 59,3 108 100 Berdasarkan tabel 5.13 hasil analisis hubungan antara pola konsumsi sayuran dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 diperoleh bahwa diantara 65 ibu yang pola konsumsi sayurannya tidak sesuai anjuran, terdapat 29 ibu hamil 44,6 yang risiko KEK. Sedangkan dari 43 ibu yang pola konsumsi sayurannya sesuai anjuran, terdapat 15 ibu hamil 34,9 yang termasuk risiko KEK. Dari hasil uji statistik pada tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh nilai p= 0,419 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola konsumsi sayuran dengan risiko KEK.

5.3.1.5 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola

Konsumsi Buah pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Hasil analisis bivariat antara pola konsumsi buah dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.14. Tabel 5.14 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pola Konsumsi Buah pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pola Konsumsi Buah Risiko KEK Total P-value Ya Tidak N n n Tidak sesuai Anjuran 30 40,5 44 59,5 74 100 1,000 Sesuai anjuran 14 41,2 20 58,8 34 100 Total 44 40,7 64 59,3 108 100 Berdasarkan tabel 5.14 hasil analisis hubungan antara pola konsumsi buah dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 diperoleh bahwa diantara 74 ibu hamil yang pola konsumsi buah tidak sesuai anjuran, terdapat 30 ibu hamil 40,5 yang risiko KEK. Sedangkan dari 34 ibu yang pola konsumsi sayurannya sesuai anjuran, terdapat 14 ibu hamil 41,2 yang termasuk risiko KEK. Dari hasil uji statistik pada tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh nilai p= 1,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola konsumsi buah dengan risiko KEK.

5.3.2 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Penyakit

Infeksi pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat 5.3.2.1 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Penyakit Tuberculosis pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Hasil analisis bivariat antara penyakit tuberculosis dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.15. Tabel 5.15 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Penyakit Tuberculosis pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Penyakit Tuberculosis Risiko KEK Total P-value Ya Tidak N n n Ya 3 33,3 6 66,7 9 100 0,735 Tidak 41 41,4 58 58,6 99 100 Total 44 40,7 64 59,3 108 100 Berdasarkan tabel 5.15 hasil analisis hubungan antara penyakit tuberculosis dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 diperoleh bahwa diantara 9 ibu hamil yang menderita penyakit tuberculosis, terdapat 3 ibu hamil 33,3 yang risiko KEK. Sedangkan dari 99 ibu hamil yang tidak menderita penyakit tuberculosis, terdapat 41 ibu hamil 41,4 yang termasuk risiko KEK. Dari hasil uji statistik pada tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh nilai p=0,461 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara penyakit tuberculosis dengan risiko KEK.

5.3.2.2 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan

Penyakit Diare pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Hasil analisis bivariat antara penyakit diare dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.16. Tabel 5.16 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Penyakit Diare pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Penyakit Diare Risiko KEK Total P-value Ya Tidak N n n Ya 19 54,3 16 45,7 35 100 0,076 Tidak 25 34,2 48 65,8 73 100 Total 44 40,7 64 59,3 108 100 Berdasarkan tabel 5.16 hasil analisis hubungan antara penyakit diare dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 diperoleh bahwa diantara 35 ibu hamil yang menderita penyakit diare, terdapat 19 ibu hamil 54,3 yang risiko KEK. Sedangkan dari 73 ibu hamil yang tidak menderita penyakit diare, terdapat 25 ibu hamil 34,2 yang termasuk risiko KEK. Dari hasil uji statistik pada tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh nilai p=0,076 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara penyakit diare dengan risiko KEK.

5.3.3 Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pantang

Makanan pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Hasil analisis bivariat antara pantang makanan dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel

5.17. Tabel 5.17

Analisis Risiko Kurang Energi Kronis KEK berdasarkan Pantang Makanan pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tahun 2011 Pantang Makanan Risiko KEK Total P-value Ya Tidak N n n Ada 19 57,6 14 42,4 33 100 0,032 Tidak 25 33,3 50 66,7 75 100 Total 44 40,7 64 59,3 108 100 Berdasarkan tabel 5.17 hasil analisis hubungan antara pantang makanan dengan risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat tahun 2011 diperoleh bahwa diantara 33 ibu hamil yang mempunyai pantang makanan selama kehamilan, terdapat 19 ibu hamil 57,6 yang risiko KEK. Sedangkan dari 75 ibu hamil yang tidak mempunyai pantang makanan, terdapat 25 ibu hamil 33,3 yang termasuk risiko KEK. Dari hasil uji statistik pada tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh nilai p=0,032 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pantang makanan dengan risiko KEK. BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian