Asumsi Dasar Leksikostatistik TINJAUAN PUSTAKA

24 prosentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa lain Keraf : 1984 : 121. Dengan demikian, yang ingin dicapai dalam teknik ini adalah kepastian mengenai usia bahasa, yaitu mengenai kapan sebuah bahasa muncul dan bagaimana hubungannya dengan bahasa-bahasa kerabat lainnya.

2.3 Asumsi Dasar Leksikostatistik

Ada empat macam asumsi dasar yang dapat dipergunakan sebagai titik tolak dalam usaha mencari jawaban mengenai usia bahasa, atau secara tepatnya dan bilamana terjadi diferensiasi antara dua bahasa atau lebih Keraf: 1984: 123 Asumsi-asumsi dasar tersebut adalah : 1. Sebagian dari kosa kata suatu bahasa sukar sekali berubah bila dibandingkan dengan bagian lainnya. Kosa kata yang sukar berubah dalam asumsi dasar adalah kosa kata dasar yang merupakan kata-kata yang sangat intim dalam kehidupan bahasa sekaligus merupakan unsur-unsur yang menentukan mati hidupnya suatu bahasa. Kosa kata yang diambil dalam metode leksikostatistik dibatasi jumlahnya, setelah diadakan penilaian yang ketat dan pengujian-pengujian untuk menerapkan metode ini secara baik. Yang ingin dicapai dalam seleksi ini adalah dapat disusun sebuah daftar yang bersifat universal, artinya kosa kata yang dianggap harus ada pada semua bahasa sejak awal mula perkembangannya. Kosa kata dasar itu meliputi : 1. Bagian tubuh 2. Kata ganti, sapaan, dan acuan 3. Sistem kekerabatan Universitas Sumatera Utara 25 4. Kehidupan desa dan masyarakat 5. Rumah dan bagian-bagiannya 6. Peralatan dan perlengkapan 7. Makanan dan minuman 8. Tumbuh-tumbuhaan, bagian, buah, dan hasil olahannya 9. Binatang dan bagiannya 10. Waktu, musim, keadaan alam, benda, alam dan arah 11. Gerak dan kerja 12. Perangai, sifat, dan warna 13. Penyakit 14. Pakaian dan perhiasan 15. Bilangan dan ukuran Penulis mengusulkan sekitar 809 kosa kata dasar yang dianggap universal, artinya dianggap ada pada kedua bahasa tersebut. 2. Retensi ketahanan kosa kata dasar adalah konstan sepanjang masa. Asumsi dasar yang kedua mengatakan bahwa dari kosa kata dasar yang ada dalam suatu bahasa, suatu prosentase tertentu selalu akan bertahan dalam 1.000 tahun. Kalau asumsi ini diterima, maka dari sebuah bahasa yang memiliki 809 kosa kata, sesudah 1.000 tahun akan bertahan 80,5, dan dari sisanya sesudah 1.000 tahun kemudian akan bertahan lagi prosentase yang sama. 3. Perubahan kosa kata dasar pada semua bahasa adalah sama Setelah menguji beberapa bahasa dengan asumsi dasar ketiga ini, hasilnya akan menunjukan bahwa dalam tiap 1000 tahun, kosa kata dasar suatu bahasa bertahan dengan angka-angka rata-rata 80,5. Universitas Sumatera Utara 26 Apabila kita ingin menghitung retensi ketahanan kosa kata dasar kedua bahasa dengan mempergunakan asumsi dasar kedua, dapat dinyatakan dengan rumus : 80.5 x N. di mana N adalah jumlah kosa kata dasar yang ada pada awal kelipatan 1000 tahun kedua bahasa. Sehingga dari 809 kosakata dasar N suatu bahasa sesudah 1000 tahun pertama akan tinggal 80,5 x 809 kata = 651,245, dibulatkan menjadi 651 kata, sesudah 1000 tahun kedua akan tinggal 80,5 x 651 kata = 524,1 kata atau dibulatkan menjadi 524 kata. Selanjutnya sesudah 1000 tahun ketiga kosa kata dasar yang tinggal adalah 80,5 x 524 kata = 421,82 kata atau dibulatkan menjadi 422 kata.pada 1000 tahun keempat kosa kata dasar tinggal 80,5 x 422 kata = 339,71 kata atau dibulatkan menjadi 340 kata. Demikian selanjutnya sesudah 1000 tahun kelima maka kosa kata dasarnya tinggal 80,5 x 340 kata = 273,7 kata atau dibulatkan menjadi 274 kata dan seterusnya. 4. Bila prosentase dari dua bahasa kerabat cognate diketahui, maka dapat dihitung waktu pisah kedua bahasa tersebut. Berdasarkan asumsi dasar yang kedua, ketiga, dan keempat, kita dapat menghitung usia atau waktu pisah bahasa Batak Toba dan bahasa Pakpak Dairi kalau diketahiu prosentase kata kerabat kedua bahasa itu. Dan karena dalam tiap 1000 tahun kedua bahasa kerabat itu masing –masing akan kehilangan kosa kata dasarnya dalam prosentase yang sama, maka waktu pisah dalam kedua bahasa itu harus dibagi dua. Misalnya prosentase kata kerabatnya adalah 80, 5, maka waktu pisah kedua bahasa adalah 500 tahun yang lalu. Universitas Sumatera Utara 27 Berdasarkan prinsip itu, waktu pisah kedua bahasa kerabat dengan prosentase kata kerabat yang diketahui adalah seperti tertera dalam tabel berikut ini Keraf: 1984: 125: Tabel 1 Prosentase Kata Kerabat Jumlah kata kerabat antara bahasa Batak Toba dan bahasa Pakpak Dairi N x 19 - N Porsentase kata kerabat

N: 2 x 19 - N Usia waktu pisah

antara bahasa Batak Toba dan bahasa Pakpak Dairi sekian tahun yang lalu dibagi 2 809-655 655-530 530-429 429-347 347-281 281-227 277-184 184-149 149-121 121-98 98-79 79-64 64-52 405-328 328-265 265-215 215-174 174-141 141-114 114-92 92-75 75-61 61-49 49-40 40-32 32-26 0-500 500-1000 1000-1500 1500-2000 2000-2500 2500-3000 3000-3500 3500-4000 4000-4500 4500-5000 5000-5500 5500-6000 6000-6500 Universitas Sumatera Utara 28 52-42 42-38 38-31 31-25 25-20 20-16 16-13 13-10 10-8 8-6 6-5 5-4 4-3 3-2 26-21 21-19 19-16 16-13 13-10 10-8 8-7 7-5 5-4 4-3 3-3 3-2 2-2 2-1 6500-7000 7000-7500 7500-8000 8000-8500 8500-9000 9000-9500 9500-10000 10000-10500 10500-11000 11000-11500 11500-12000 12000-12500 12500-13000 13000-13500 Prosentase retensi kata kerabat setiap seribu tahun dibulatkan menjadi 81. Usia pisah dalam ribuan tahun harus dibagi dua, karena masing-masing bahasa dalam seribu tahun akan kehilangan 19.

2.4 Teknik Leksikostatistik