pendidik.  Adapun  aspek-aspek  yang  perlu  dikembangkan  diantaranya  adalah aspek  afektif,  kognitif  dan  psikomotorik  guru  dalam  pendidikan  dan  pengajaran
yang  meliputi  aspek  pengetahuan,  kemampuan,  keterampilan,  sikap  dan kepribadian  guru,  sehingga  guru  diharapkan  dapat  lebih  professional  dalam
menjalankan tugasnya.
4. Indikator Kompetensi Guru
Mutu  pada  dasarnya  adalah  suatu  pengertian  yang  abstrak  dan  subyektif, karena  berdasarkan  sudut  pandang  seseorang  atau  berdasarkan  dengan  syarat-
syarat  tertentu  yang  telah  ditetapkan  bersama.  Dalam  hal  ini  mutu  kompetensi guru  adalah  dimana  guru  tersebut  dengan  kompetensi  yang  dimilikinya  dapat
melaksanakan tugasnya  secara bertanggungjawab. Diantara  indikator kompetensi guru secara umum ialah:
a. Melaksanakan  tugas  belajar  mengajar  dengan  memakai
perencanaan  bahan  pembelajaran,  persiapan  mengajar,  hadir dikelas  sesuai  dengan  jadwal.  Melaksanakan  berbagai  teknik  dan
metode  mangajar  untuk  lebih  memudahkan  pemahaman  siswa, melaksanakan  evaluasi  terhadap  bahan  pelajaran  yang  telah
disampaikan.
b. Pengelolaan  kelas  dan  mengelola  interaksi  pembelajaran,  agar
pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan suasana kondusif. c.
Membantu  siswa  ketika  menghadapi  kesulitan  baik  yang berhubungan langsung dengan pelajaran maupun tidak.
d. Selalu  berusaha  meningkatkan  kepentingan  belajar  dengan
mencari  metode-metode  baru  dalam  menyampaikan  bahan pelajaran.
e. Selalu
berusaha meningkatkan
kemampuannya dalam
perkembangan  ilmu  pengetahuan  dengan  membaca  buku-buku yang berhubungan dengan bidang studi yang dipegangnya dengan
mengikuti kegiatan ilmiah berupa diskusi atau seminar. f.
Bertanggungjawab  untuk  membantu  sesama  guru  dan  membantu sekolah
dalam kegiatan
pengembangan kurikulum
serta berpartisipasi  dalam  kepanitiaan  yang  diselenggarakan  oleh
sekolah.
25
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru
25
Sanusi  Uwes,  Manajemen  Pengembangan  Mutu  Dosen,  Jakarta:  Logos  Wacana  Ilmu, 1999, cet Ke-1, h. 30-31
Pengembangan  kompetensi  guru  merupakan  proses  perubahan  kemampuan professional guru secara bertahap kearah  yang lebih baik untuk terciptanya suatu
kesempurnaan. Pengembangan  kompetensi  guru merupakan bagian dari  kegiatan peningkatan tenaga kependidikan.
Kualitas guru dalam mengajar pada hakikatnya merupakan hasil interaksi dari berbagai  faktor  yang  mempengaruhinya,  yaitu  faktor  yang  datangnya  dari  dalam
dirinya  dan  dari  luar  dirinya.  Faktor  yang  datang  dari  dalam  dirinya  faktor internal  antara  lain  adalah  faktor  kesehatan,  potensi,  sikap  dan  kepribadian.
Sedangkan  faktor  yang  berasal  dari  luar  dirinya  faktor  eksternal  antara  lain adalah kepala sekolah, anak didik, dan sarana prasarana sekolah.
Menurut  Kartini  Kartono  terdapat  dua  faktor  yang  dapat  mempengaruhi kompetensi  antara  lain  adalah  faktor  dari  dalam  diri  sendiri  yang  meliputi
kecerdasan,  keterampilan  dan  kecakapan,  bakat,  kemampuan  dan  minat,  motif, kepribadian  dan  cita-cita.  Dan  faktor  dari  luar  diri  sendiri  yang  meliputi
lingkungan dan sarana prasarana.
26
Kedua faktor tersebut menunjukkan bahwa  guru sebagai ahli pendidikan dan pengajaran  harus  mampu  memiliki  kesadaran,  keinginan  dan  kemauan  untuk
selalu  meningkatkan  kompetensinya,  sehingga  diharapkan  guru  menjadi  lebih kompeten  dalam  melaksanakan  tugasnya  sebagai  pendidik.  Selain  itu  ditunjang
juga  dengan  upaya-upaya  dari  luar,  seperti  sarana  dan  prasarana  serta  kegiatan- kegiatan  pengembangan  kompetensi  guru  dalam  upaya  untuk  meningkatkan
profesionalisme  guru  dalam  pengajaran  pendidikan  dan  pelatihan,  seminar,  dan penataran-penataran.
C. MUTU PEMBELAJARAN
1. Pengertian mutu pembelajaran
Dari  waktu  kewaktu  peranan  pendidikan  sebagai  wahana  pengembangan kualitas SDM telah disadari oleh berbagai pihak. Pendidikan membentuk manusia
pembangunan dengan cara mengarahkan manusia pada pemanfaatan potensi yang ada  pada  dirinya,  serta  sakaligus  mengembangkannya  seoptimal  mungkin.  Ini
26
Kartini Kartono, Menyiapkan dan Memandu karir, Jakarta: CV. Raja Wali, 1985, h. 23