untuk melaksanakan proses pembelajaran di satu sisi dan pada sisi lain ditentukan oleh kesiapan siswa untuk menjalani proses
pembelajaran
32
. Sehubungan dengan usaha meningkatan mutu pembelajaran di sekolah, peran
kepala sekolah yang menyandang tiga predikat, yaitu sebagai pemimpin, administrator, dan supervisor pendidikan itu tidak kecil. Sebagai pemimpin usaha
yang dapat dilakukannya guna meningkatkan mutu pembelajaran adalah menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, aman, dan menantang. Usaha ini
akan membawa dampak positif bagi tumbuhnya sikap terbuka dari guru-guru. Selain itu guru-guru juga didorong untuk lebih kreatif serta memiliki kerja tinggi.
Sebagai administrator pendidikan usaha yang dapat dilakukannya adalah melalui peningkatan dan pengembangan fasilitas sekolah antara lain gedung sekolah,
sarana belajar mengajar di kelas, keuangan dan lain-lain. Sedangkan sebagai supervisor pendidikan usaha yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan
kemampuan guru beserta seluruh staf sekolah diantaranya melalui rapat, diskusi, seminar, observasi kelas, dan penataran.
Untuk itu pembelajaran dikatakan bermutu jika tujuan instruksional khusus TIK tercapai secara maksimal sebagai wujud dari target pencapaian daya serap
siswa. Pada kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi indikator mutu pembelajaran adalah apabila tercapainya target kompetensi. Oleh karena itu
kepala sekolah, guru, siswa dan para staff sekolah hendaknya turut serta berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Pembelajaran
Usaha meningkatkan mutu pembelajaran bukanlah pekerjaan mudah tanpa banyak menemui hambatan. Adanya hambatan ini meminta setiap orang yang
mengusahakan peningkatan mutu pembelajaran untuk memperhatikan segala faktor yang dapat mempengaruhi mutu pembelajaran. Faktor-faktor tersebut perlu
diidentifikasi agar usaha yang dilakukan berjalan lancar.
32
Zamroni, Meningkatkan Mutu Sekolah, Jakarta: PSAP Muhammadiyah, 2007cet. Pertama, h.2-4.
Berdasarkan identifikasi dari segala faktor yang mempengaruhi mutu pembelajaran agar diketahui sebab kegagalan setiap usaha yang dilakukan. Dari
sini ditentukan cara-cara terbaik untuk kelancaran dan keberhasilan setiap usaha yang dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pembelajaran adalah: a.
Kepemimpinan Kepala sekolah; kepala sekolah harus memiliki dan memahami visi kerja secara jelas, mampu dan mau bekerja
keras, mempunyai dorongan kerja yang tinggi, tekun dan tabah dalam bekerja, memberikanlayananyang optimal, dan disiplin
kerja yang kuat.
b. Siswa; pendekatan yang harus dilakukan adalah “anak sebagai
pusat “ sehingga kompetensi dan kemampuan siswa dapat digali sehingga sekolah dapat menginventarisir kekuatan yang ada pada
siswa . c.
Guru; pelibatan guru secara maksimal , dengan meningkatkan kopmetensi dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar,
MGMP, lokakarya serta pelatihan sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan disekolah.
d. Kurikulum; adanya kurikulum yang ajeg tetap tetapi dinamis ,
dapat memungkinkan dan memudahkan standar mutu yang diharapkan sehingga goals tujuan dapat dicapai secara maksimal;
e. Jaringan Kerjasama; jaringan kerjasama tidak hanya terbatas pada
lingkungan sekolah dan masyarakat semata orang tua dan masyarakat tetapi dengan organisasi lain, seperti perusahaan atau
instansi lain sehingga output dari sekolah dapat terserap didalam dunia kerja
33
Faktor-faktor tersebut diatas tidak lain adalah komponen-komponen dari sekolah, ini menunjukkan bahwa usaha meningkatkan mutu pembelajaran tidak
dapat dilakukan dengan memperhatikan satu atau sebagian saja dari komponen sekolah tetapi harus seluruhnya, karena setiap komponen dapat mempengaruhi
mutu pembelajaran.
D. KERANGKA BERFIKIR