Keterkaitan Public Relation dengan Marketing

profesi ini karena batasan yang hampir kabur dan bidang garapan yang hampir sama. 33 Cutlip mendefinisikn pemasaran dalam bentuk yang sama dengan definisi Public Relations: “marketing is the management function that identifies human need and wants offers produst and service exchange for something of value to provide” pemasaran adalah fungsi manajemen yang mengindebtifikasikan kebutuhan dan keinginan manusia, menawarkan produk dan jasa untuk memenuhi permintaan tersebut, dan menimbulkan transaksi yang membawa produk dan jasa ke dalam penukaran sesuatu atau nilai bagi penyedia. 34 Sedangkan Rhenald Kasali berpendapat bahwa: “Pemasaran bergerak pada sektor pelayannan dan kepuasan konsumen untuk memperoleh laba. Sedangkan Public Relations dibutuhkan karena bergerak dalam sektor citra. Sehingga masyarakat mempunyai kesan yang baik terhadap perusahaan dan perusahaan memperoleh laba” 35 Public Relations memainkan dua peranan utama dalam program komunikasi seperti yang diungkapkan oleh Chiris Fill: a. Peran traditional Public Relations menciptakan goodwill dan menstimulasikan kepentingan antara organisasi dengan bermacam publicnya, tugasnya menyediakan rangkaian kegiatan yang mana stakeholders mengenal, memahami dan dengan cara tersebut organisasi mendapatkan reputasi yang kuat 33 Scott M Cutlip Allen H Center, Effective Public Relation, Englewood Cliffs N.J : Pretice Hall, 1982, h.25. 34 Scott M Cutlip Allen H Center, Effective Public Relation, Englewood Cliffs N.J : Pretice Hall, 1982, h.25. 35 Rhenald kasali, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di Indonesia Jakarta : Pustaka Utama Graiti, 1994, h.20. b. Public Relations ada untuk mendukung pemasaran produk dan jasa organisasi, dan tugasnya adalah berintegrasi dengan elemen lain dalam bauran pemasaran. 36 Menurut William M, tidak didesain untuk menyuruh konsumen untuk melakukan sesuatu namun hanya menarik perhatian mereka dengan membawa konsumen secara tidak langsung karena adanya sebuah keinginan dari refleksi image seperti atribut kredibilitas, kompetensi, keahlian, pengalaman dan pengetahuan.

4. Keberadaan Public Relations dalam Marketing

Sebagai konsep yang memadukan bidang pemasaran kehumasan, fungsi marketing Public Relations diterapkan secara berbeda-beda. Tom Harris mengelompokan bahwa lima macam keterkaitan antara bidang tersebut. a. Separate but equale function fungsi yang terpisah tapi sejajar, pemasaran dan kehumasan sebagai bidang yang terpisah namun masing-masing menjalankan fungsinya secara sederajat. b. Equal but overlapping functions fungsi yang sejajar namun saling tumpang tindih ; pemasaran dan kehumasan menjalankan fungsi masing- masing secara setara dan terdapat satu titik bersinggungan dan koordinasi fungsi keduanya, yakni sama-sama membangun citra positif. c. Marketing as the dominant functions pemasaran sebagai fungsi dominan; pemasaran korporat lebih dominan dan mengkoordinasi fungsi kehumasan dalam memperkuat citra perusahaan. 36 Chairis Chairis Fill, Marketing Communication Contexts, Contents, and Staregies Edisi kedua, Barcelona Spain : Grafos S.A. Sort Papel, 1999, h.56. d. Public Relations as dominant functions Public Relations sebagai fungsi dominan; kehumasan justru lebih dominan dan mengkoordinasi fungsi pemasaran korporat dan produk. e. Marketing and Public Relations as the same functions; pemasaran dan Public Relations melakukan fungsi yang sama; pemasaran dan kehumasan melakukan fungsi yang bersama yakni berkomunikasi dengan public dan pasar, mulai dari segmentasi pasarkhalayak, pemetaan persepsi dan citra, menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan program hingga evaluasinya. 37 Pengembangan sinergi dari fungsi Public Relations dan pemasaran kemudian mencapai titik temu yang dikenal dengan istilah Marketing Public Relations. Alat dan teknik Public Relations yang sering digunakan untuk menunjang marketing dan sasaran penjualan suatu bisnis disebut Komunikasi Marketing atau Marketing Public Relations MPR . Staff PR yang bekerja di bidang ini biasanya tergabung dalam divisi marketing. Public Relations yang berorientasi marketing dibentuk oleh suatu divisi baru,yakni marketing communication Marcomm atau komunikasi dan pemasaran. Public Relations dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing, harus terlebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. 38 37 Juliansyah Elvi, Promosi Public Relations, Bandung : Bandar Maju, 2008, h.107. 38 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 241 MPR merupakan proses dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan, dan minat konsumen. Bidang MPR melintasi dan menggabungkan setidaknya tiga disiplin ilmu yakni strategi, pemasaran dan kehumasan, serta senantiasa memperhatikan strategi pemasaran, diikuti pengembangan sarana dan hasil secara langsung berhubungan dengan pembelian dan penjualan terhadap suatu produk. 39

C. Konsep Promosi Pubic Relations

1. Pengertian Promosi Public Relations

Philip Kotler menyatakan nama lain dari public relations adalah publicity yang didefinisikan sebagai : Activities to promote a company or its products by planting news about it in media, not paid for by the sponsor. Akan tetapi pengertian dan ruang lingkup public relations lebih luas dari pada ruang lingkup “publicity ” yang tujuan lingkupnya ke pemberitaan saja. 40 Kotler dan Gery Armstrong memasukan public relations ke dalam elemen promosi pemasaran, artinya antara lain ditinjau dari fungsi PR, yaitu menciptakan good relations dengan public, agar masyarakat memiliki image yang baik 39 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, h 243. 40 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1993 h. 94.