Strategi Public Relations Pt. Bank Brisyariah Dalam Mempromosikan Produk Tabungan Faedah

(1)

TABUNGAN FAEDAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

OLEH:

NOFLIM TRISNA AYUNINGSIH NIM: 109051000138

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M / 1435 H


(2)

(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S.1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Agustus 2014


(5)

i

Strategi Public Relations PT. Bank BRISyariah dalam Mempromosikan Produk Tabungan Faedah

Oleh: Noflim Trisna Ayuningsih

Strategi public relations dibutuhkan dalam mendukung upaya mempromosikan sebuah produk, persaingan di dunia perbankan berbasis syariah

semakin ketat dan membuat masyarakat dapat dengan bebas memilih Bank apa yang akan masyarakat percayai untuk bergabung menjadi nasabah. Masyarakat umum masih memerlukan keterangan dan penjelasan mengenai seluruh aspek lembaga keuangan dengan prinsip syariah, terutama fasilitas dan produk yang dapat dimanfaatkan oleh calon nasabah., oleh karena itu diperlukan adanya strategi public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabungan Faedah.

Berdasarkan konteks diatas, maka pertanyaannya adalah, bagaimana strategi public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabungan Faedah? Bagaimana pemanfaatan media yang digunakan PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabunganFaedah?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktifis. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analisis yang bertujuan menjelaskan fenomena atau fakta-fakta secara sistematis, faktual dan akurat melalui pengumpulan data. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.

Strategi yang digunakan public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabungan Faedah adalah strategi menentukan pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat, strategi menentukan metode yang digunakan , pelaksanaan kegiatan promosi dan strategi evaluasi. Pemanfaatan media merupakan hal yang penting dalam mempromosikan produk tabungan Faedah. Jenis media dan penempatan iklan dari segi waktu dan posisi menjadi bagian dari strategi promosi. Jenis media yang digunakan meliputi media cetak, media elektronik serta media sosial dan internet.

Strategi promosi yang digunakan oleh PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan tabungan Faedah dinilai efektif, dengan pemanfaatan media yang sesuai dan tepat sasaran membuat PT. Bank BRISyariah semakin dikenal masyarakat, hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah nasabah dan minat masyarakat menabung dibank dengan basis Syariah dan tidak menganut unsur riba.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah Wa Syukurillah, puji syukur yang tak terhingga penulis

panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat yang tiada tara, serta atas segala kemurahan, cinta dan kasih sayang-Nya lah skripsi ini dapat penulis selesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah yang telah memberikan inspirasi bagi seluruh manusia di bumi ini hingga akhir zaman, baginda Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan segala usaha dan tekad yang kuat, walaupun hambatan dan rintangan yang penulis hadapi cukup banyak, namun atas izin dari Allah SWT semua hambatan dapat diatasi dan skripsi ini terselesaikan dengan baik. Namun, penulis juga yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki, mengingat kemampuan dan pengetahuan penulis yang serba terbatas.

Terima kasih, penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penulisan ini. baik melalui doa, bimbingan, dukungan, maupun terlibat langsung dalam memberikan informasi, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. Maka dengan penuh rasa hormat dan ketulusan hati, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, beserta Dr. Suparto, M.Ed selaku Wakil Dekan Bidang


(7)

iii

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bapak Rachmat Baihaky, MA, serta Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Bapak H. Zakaria, MA selaku Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktunya kepada penulis untuk berdiskusi dan memberi saran mengenai judul skripsi.

4. Dosen Pembimbing penulis, Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA terimakasih banyak karena telah sabar dalam membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang pernah mengajar dan membagikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi penulis dan masyarakat nantinya. Serta menjadi amal sholeh yang akan terus mengalir bagi para dosen. 6. Para pegawai perpustakaan Fakultas dan perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah, serta perpustakaan Utama Universitas Indonesia yang telah memberikan fasilitas untuk mencari literature sebagai bahan skripsi. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat dan mendapat ridha serta balasan dari Allah SWT.

7. Teristimewa oranng tua penulis, Papa Hendra dan Mama Minarsih tercinta yang telah mengantarkan penulis hingga seperti sekarang dengan penuh kasih sayang, doa, kesabaran, keikhlasan dan perjuangan hidup demi pendidikan puteri-puterinya. Serta selalu mendoakan dan memberikan


(8)

iv

motivasi yang tak terbatas demi kesuksesan penulis untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.

8. Kakak dan adik-adik tercinta Julim Mia Ayuningsih, Alin nika Ayuningsih dan Oktavialim Dinda Ayuningsih tempat berbagi cerita dan selalu memberikan dukungan kepada penulis.

9. Kepada keluarga besar Karso Ijoyo. Pakde, bude, pakle, bukle, sepupu dan keponakan-keponakan tercinta yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih untuk doa dan dukungannya kepada penulis.

10. Terima kasih Akmal Fauzi yang selalu mendoakan, membantu dan tidak bosan-bosannya memberikan support untuk kesuksesan penulis.

11.Seluruh keluarga besar Kantor Pusat PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian, khususnya divisi markom bapak lukita, bapak nanang dan bapak lukita.

12.Seluruh keluarga besar Kantor Cabang BRI Syariah BSD bapak Yosep Kardinal, bapak Lukman, bapak Wahyu, bapak Puri, Ibu Dewi Palupi, Mba Fika, Mas Nadzar, dan Mas Agus.

13.Sahabat-sahabat tercinta, Zakiyah Al- Wahdah, Yulia Nur Rahmah, Nur Oktaviani, Yudid Dwi Septyarini, Nur Khasanah, Thiyo Fanny dan Andini Rizki yang senantiasa memberikan dorongan, ide dan doa kepada peneliti baik di bidang akademis maupun non akademis. Semoga persahabatan kita tetap utuh dengan menjaga silahturahmi.

6. Teman-teman seperjuangan KPI Angkatan 2009, khususnya KPI D Eko, Arie, Devi, Eko, Ririn, Fajrin, Rina, Dina, Bintang, Tika, Tari, Fitri, Mbak


(9)

v

14.Keluarga besar “KKN SERSAN” Klaten 2012, Ryan, Eko, Hadi, Nafis, Zidni, Arkho, Bowo, Widi, Bayu, Eka, Taufik, Gyo, Tyas, Okta, Nabila, Nia dan Aisyah terima kasih telah berbagi pengalaman dalam pengerjakan karya tulis dan dukumgan serta doanya kepada penulis.

15.Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Jakarta, Agustus 2014


(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Batasan dan Rumusan Masalah ... 7

C.Tujuan Penelitiian ... 7

D.Manfaat Penelitian ... 8

E.Metodologi Penelitian ... 9

F. Tinjauan Pustaka ... .. 12

G.Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORI A.Stategi ... ... 15

1. pengertian Strategi ... 15

2.Tahapan-tahapan Strategi………18

3. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam sistem strategi ... 20

B.Public Relation ... 22

1.Pengertian Public Relation ... 22

2.Tujuan Public Relation ... 26

3.Fungsi Public Relation ... 28

4.Ketertakitan Public Relation dengan Marketing ... 29

5.Keberadaan Public Relation dalam Marketing ... 32

C.Konsep Promosi... 34

1.Pengertian Promosi Public relation ... 34


(11)

vii

A. Sejarah PT.Bank BRISyariah ... 39

B. Gambar dan Arti Lambang PT. Bank BRISyarih ... 41

C. Visi dan missi PT.Bank BRISyariah ... 42

D. Sejarah Divisi Marcomm PT.Bank BRISyariah ………. 43

E. Struktur Organisasi Marcomm ... 44

F. Tabungan Faedah ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Public Relation PT.Bank BRISyariah Dalam Mempromosikan Produk Tabungan Faedah ... 47

B. Pemanfaatan media PT.Bank BRISyariah dalam mempromosikan Tabungan Faedah... 65

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 79

B.Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... ... 84


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo PT. Bank BRISyariah ... ... 41

Gambar 3.2 Struktur PT Bank BRISyariah ... ... 44

Gambar 4.1 Program Bantuan Air Minum Gratis Untuk Dhuafa dan Korban Banjir... ... 61

Gambar 4.2 Program BRISyariah Peduli ... ... 62

Gambar 4.3 Donor Darah Rutin Karyawan PT. Bank BRISyariah ... ... 63

Gambar 4.4 Promosi menggunakan radio ... ... 68

Gambar 4.5 Brosur Produk PT Bank BRISyariah ... ... 72

Gambar 4.6 Facebook ... ... 75

Gambar 4.7 Twitter ... ... 76


(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jadwal Iklan Produk Tabungan Faedah PT. Bank BRISyariah di Televisi ... ... 67 Tabel 4.2 Surat Kabar Lokal Untuk Promosi ... 71


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial, memiliki dorongan ingin tau, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi. Karenanya, komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia. Dalam pepatah asing berbunyi: Nature gave us two ears and only one mouth, so that we could listen twice as much as we speak.1 Dengan kata lain pepatah tersebut mengajak untuk lebih banyak mendengar dari pada berbicara. Berbicara mudah, tetapi berkomunikasi dengan baik tidak demkian halnya. Berbicara saja belum dapat menjamin apa yang dibicarakan sampai kepada yang akan diharapkan memperolehnya.

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang-lambang yang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui berbagai media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau prilaku.2

Beberapa disiplin utama komunikasi adalah public relations, komunikasi internal, komunikasi korporasi, advertising, branding, public affairs, investor relations. Semua ditujukan kepada target sasaran yang berbeda dalam menyampaikan

1 Widjaja A.W, Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Bina Aksara,1986), h.4

2 Onong Uchayana Effendi, Ilmu Komunikasi teori dan Praktek, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1992), h.32


(15)

pesannya. Misalnya public relations menggunakan sarana press release atau paket media untuk mencapainya sasaran medianya.

Public relations merupakan jembatan penghubung antara organisasi dan publiknya. Baik terkait dengan publik internal maupun eksternal, dalam sebuah proses komunikasi agar tercipta hubungan yang efektif berdasarkan landasan mutual understanding (pemahaman bersama) guna mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.

Public relations memiliki peran yang penting dalam perputaran sistem yang ada pada manajemen lembaga atau organisasi, keberadaannya mampu menyentuh aspek-aspek sosial dan kepentingan publik, selalu menampilkan sesuatu yang positif dalam wujud citra yang positif demi kepentingan perusahaan, membangun citra yang positif ditentukan oleh apa yang diberikan atau ditampilkan oleh perusahaan. Hal ini merupakan indikasi dari proses terbentuknya citra positif dan negative.3

Public relations dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing, harus terlebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk.

Public relations berperan sebagai proses dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha

3 M.Linggar Anggoro Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hal 29.


(16)

3

memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan, dan minat konsumen.

Demikian juga dengan perusahaan perbankan di Indonesia, di era modern saat ini mulai menunjukkan kemajuannya, dengan kehadiran sistem perbankan syariah didalamnya, yang menjadikan sistem perbankan Indonesia tidak hanya terpacu pada sistem perbankan konvensional. Perbankan syariah adalah jenis kegiatan perbankan yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam, yang tidak menganut sistem riba didalamnya.

Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan jasa-jasa simpanan serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.4

Bank Islam lahir sebagai salah satu solusi alternative terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan demikian, kerinduan umat islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban dengan lahirnya Bank Islam.5 Perkembangan perbankan syariah ditandai dengan disetujuinya Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 5 ayat 1 yang diperbaharui dengan undang No. 10 Tahun 1998. Dalam

4 Muhammad , Manajemen Dana Bank Syari’ah, (Yogyakarta, Ekonisia, 2004), Cet. 1, hal.1. 5 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari’ah hal..2.


(17)

undang tersebut, diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh Bank Syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvesional untuk membuka unit syariah bahkan mengkonversikan diri menjadi Bank Syariah. Yang beroperasi dengan sistem bagi hasil.

PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah (Bank BRISyariah) merupakan salah satu bank yang bergerak di bidang perbankan syariah dalam kurun waktu lima tahun sejak awal berdirinya 17 November 2008. Selama itu pula sampai saat ini Bank BRISyariah tidak hanya bersaing dengan bank yang menganut sistem berbasis syariah tetapi juga dengan bank konvensional lainnya dalam mempromosikan produknya, khususnya produk unggulannya yaitu Tabungan Faedah.

Untuk dapat bersaing dengan bank lainnya Bank BRISyariah miliki salah satu produk yang dinamakan program tabungan “FAEDAH” (Fasilitas Serba Mudah), yang hadir dengan memberikan tawaran yang sangat memudahkan, dengan setoran awal hanya Rp50.000,- sudah bisa membuka tabungan, bebas dari biaya administrasi bulanan, gratis biaya bulanan kartu ATM, Gratis biaya tarik tunai dan cek saldo di ATM BRI, ATM Bersama dan ATM Prima.

Bank BRISyariah merupakan bank yang menjaga inklusifitasnya, terbuka bagi semua masyarakat Indonesia tanpa membedakan latar belakangnya, maka dari itu bank BRISyariah di nilai sebagai bank yang menerima semua golongan dan tidak menganut SARA. Dengan adanya Produk tabungan Faedah bank BRISyariah bertujuan memudahkan masyarakat menengah kebawah untuk memiliki tabungan


(18)

5

karena setoran awalnya ringan, selain itu masyarakat juga mendapatkan pengetahuan mengenai bank berbasis syariah..

Berdasarkan perkembangannya dari tahun ke tahun, Bank BRISyariah banyak mengalami kemajuan, pada 5 februari 2013 lalu BRISyariah memperoleh penghargaan Top Brand dalam kategori Sharia Banking dari segi Marketing, meski demikian tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi terutama dalam hal pemasaran produknya, rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sistem perbankan syariah merupakan kendala eksternal yang dihadapi Bank BRISyariah. Masyarakat umum masih memerlukan keterangan dan penjelasan mengenai seluruh aspek lembaga keuangan dengan prinsip syariah, terutama fasilitas dan produk yang dapat dimanfaatkan oleh calon nasabah.

Dalam mempromosikan produk Tabungan Faedah kepada masyarakat, Bank BRISyariah membutuhkan seseorang yang mampu untuk berkomunikasi dan menarik minat masyarakat pada produk tersebut. Produk yang sudah diciptakan, harga juga sudah ditetapkan, dan tempat (lokasi dan layout sudah disediakan), artinya produk sudah benar-benar siap untuk di jual. Agar produk tersebut laku dijual ke masyarakat atau nasabah, maka masyarakat perlu tahu kehadiran produk tersebut, berikut manfaat, harga, di mana dapat diperoleh dan kelebihan produk dibandingkan pesaing.

Sebagai Public relations yang tidak lepas dari strategi marketing senantiasa memperhatikan strategi pemasaran, diikuti pengembangan sarana dan hasil secara langsung berhubungan dengan pembelian dan penjualan. Public relations yang bekerja di bidang ini biasanya tergabung dalam divisi marketing. Public relationss


(19)

yang berorientasi marketing dibentuk oleh suatu divisi baru, yakni “Marketing Communication (Marcom)”.

Bank BRISyariah merupakan perusahaan yang berskala menengah ke atas, maka mengenal istilah “Marketing Communication” yang merupakan suatu departemen yang berurusan menangani semua komunikasi bagi perusahaan, biasanya pada perusahaan berskala menengah ke atas, tergantung pada jenis perusahaan dan industri dimana mereka berada. Departemen ini juga bisa disebut sebagai komunikasi perusahaan atau divis public relations / humas dan pemasaran.

Salah satu tugas penting Marketing Communication di Bank BRISyariah adalah mensosialisasikan dan mempromosikan Produk Tabungan Faedah. Hal ini bertujuan agar nasabah tau dan tertarik pada produk yang ditawarkan oleh bank.

Agar dapat menarik minat para calon nasabah, Marketing Communication Bank BRISyariah harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa produk tabungan Faedah di Bank BRISyariah lebih memberikan keuntungan dibandingkan produk tabungan di bank lainnya. Disinilah seorang Marketing Communication harus menggunakan ilmu dan seni komunikasi yang dia miliki, karena berhasil atau tidaknya proses promosi ini sangat bergantung pada cara atau strategi komunikasi perusahaan dalam mempromosikan produknya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengangkat judul skripsi: “Strategi Public Relations PT. Bank BRISyariah dalam Mempromosikan Produk Tabungan Faedah”


(20)

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan dengan maksud agar penelitian lebih terfokus pada tujuan yang ada dan tidak terlalu meluas, maka penulis membatasi permasalahan pada strategi public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produktabungan Faedah pada tahun 2013-2014”

2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di awal dapat ditetapkan rumusan sebagai berikut:

a. Bagaimana strategi public relations yang diterapkan PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabunganFaedah?

b. Bagaimana pemanfaatan media yang digunakan PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabunganFaedah?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan kasus penelitian, maka penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk:

a. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabunganFaedah.

b. Untuk mengetahui media yang digunakan PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabunganFaedah.


(21)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

a. Sebagai kontribusi penelitian terapan di bidang humas, dan kontribusi penelitian dakwah dalam upaya mencari formulasi dakwah yang efektif.

b. Menambah informasi ilmiah dalam khazanah dakwah khususnya mengenai lembaga berbasis syariah.

c. Mendalami konsep hubungan masyarakat pada umumnya strategi yang digunakan perusahaan.

d. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai arti penting menejemen hubungan masyarakat atau bisa disebut juga public relations dalam mencapai tujuan perusahaan.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan PT. Bank BRISyariah dalam menyusun strategi dalam mempromosikan produk.

b. Penelitian ini dapat memudahkan public relations dan marketing yang menyatu dalam divisi marketing communication untuk merumuskan teknik-teknik manajemen hubungan masyarakat yang dapat menuju ke arah peningkatan strategi promosi.


(22)

9

c. Sebagai penambah pemahaman, pengetahuan dan wawasan terhadap strategi public relations pada produk tabungan Faedah di PT. Bank BRISyariah.

E. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam buku metode penelitian kualitatif, Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis yaitu memberikan gambaran terhadap subjek dan objek penelitian. Maka dalam hal ini pula penulis bermaksud untuk menggambarkan seutuhnya mengenai strategi public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabunganFaedah.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah divisi Marketing Communication PT. Bank BRISyariah, Sedangkan objek penelitian merinci fenomena yang akan diteliti sekaligus merupakan deskripsi penelitian.6 Dalam hal ini yang menjadi Objek dari penelitian adalah strategi public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk TabunganFaedah.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pusat PT.Bank BRISyariah Jl. Abdul Muis No. 2-4 Jakarta Pusat. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan terhitung sejak akhir bulan April 2013.

6 Jane Stokes, Media and Cultural Studies How To Do, (Yogyakarta: PT Bentang Pustaka, 2006), hal 10


(23)

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data-data dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data diantara :

a.Observasi

Observasi, yaitu salah satu metode dalam penelitian yang berarti pengamatan. metode pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses di mana peneliti terlibat langsung dalam objek penelitian. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan ini adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian, dan lain-lain. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.7

b. Wawancara

Wawancara yaitu peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam public relations atau humas. Wawancara adalah teknik penelitian yang paling sosiologis sifatnya. Karena bentuknya berasal dari komunikasi verbal antara peneliti dan responden.8 c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu instrumen pengumpulan data. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan

7 Dedy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), hal. 181.

8 Sanafiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi (Jakarta: Rajawali Pers, 1995) hal. 39.


(24)

11

interpretasi data. Dokumen bisa berbentuk dokumen publik atau dokumen pribadi.

Adapun instrumen penelitiannya adalah : a. Data primer

Data primer didapat dari informan-informan yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu pihak-pihak yang dianggap kompeten dan menguasai data yang diperlukan dan berkaitan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan metode atau teknik wawancara. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan. Dan wawancara yang dilakukan penulis melalui tatap muka, penulis akan langsung mendatangi informan dan melakukan wawancara, dalam hal ini penulis mewawancarai Nanang Wahyudi (Manager Corporate Communications and Promotion PT. Bank BRISyariah) dimana beliau mengetahui secara pastitentang kegiatan promosi produk tabungan Faedah. b. Data sekunder

Data sekunder didapat dari berbagai macam informasi yang berkaitan dengan PT. Bank BRISyariah, baik itu berupa artikel, berita, maupun informasi pendukung yang diperoleh melalui media cetak maupun data internal yang sudah ada dan telah disediakan oleh Manager Corporate Communications and Promotion dari PT. Bank BRISyariah yaitu Nanang Wahyudi.


(25)

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam cacatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. kemudian, data dianalisis menggunakan konsep strategi public relations yaitu dimulai dari perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Tahap selanjutnya adalah interpretasi data, Interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari lapangan.

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dalam penelitian ini bertujuan untuk berbagi informasi mengenai hasil-hasil penelitian, untuk menghubungkan penelitian kedalam suatu pembahasan yang lebih luas serta untuk memberikan perbandingan antar hasil dan temuan penelitian.

1. Strategi Public relations Polri Dalam Membangun Citra Pelayanan Pada Masyarakat (Studi Pada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat), disusun oleh Muhammad Iqbal, jurusan KPI 2012. Berdasarkan hasil penelitiannya, Penelitian ini fokus terhadap citra pelayanan yang dibangun untuk membentuk citra positif Kepolisian Resort Metro Jakarta


(26)

13

dihadapan masyarakat, sedangkan penelitian saya fokus terhadap strategi promosi dan media promosi untuk mempromosikan produk tabungan bank syariah.

2. Strategi Public relations PT. Anugrah Bersama Sejahtera Dalam Menjalin Loyalitas Customer, disusun oleh Johan Alkausar, jurusan KPI 2011. Penelitian johan memfokuskan pada strategi untuk menjalin loyalitas costomer, dimana public relations berperan penting untuk mempertahankan loyalitas costomer, sedangkan skripsi saya memfokuskan kepada strategi dan media yang digunakan public relations suatu perusahaan untuk mempromosikan produknya.

3. Strategi Komunikasi Public relations PT. Musica Studio’s dalam Mempromosikan Lagu Religi, disusun oleh Agus Mana, jurusan KPI 2012. Penelitian Agus menyimpulkan bahwa dalam mempromosikan lagu religi PT. Musica Studio’s menggunakan beberapa strategi dan bentuk komunikasi, penelitian kami keduanya sama-sama fokus terhadap strategi promosi namun yang membedakan adalah penelitian membahas mengenai media yang digunakan sedangkan penelitian Agus membahas bentuk komunikasi yang digunakan.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, penulis secara sistematis membagi dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:


(27)

BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan argumentasi mengenai penelitian ini mengenai latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan Pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Merupakan bab yang menguraikan landasan teori, didalamnya diuraikan tentang konseptualisasi strategi, public relations, promosi dan produk TabunganFaedah.

BAB III : Merupakan pembahasan mengenai gambaran umum PT. BRI Syariah, yang mengemukakan tentang sejarah, visi, misi, tujuan, sruktur organisasi dan produk tabunganFaedah PT. Bank BRI Syariah.

BAB IV : Merupakan pembahasan inti mengenai temuan dan analisis data, didalamnya diuraikan tentang hasil temuan lapangan yaitu strategi yang diterapkan divisi marketing communication PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabungan Faedah dan penggunanan media sebagai alat promosi.

BAB V : Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran sebagai subangsih penulis untuk melengkapi kekurangan yang ada ditambah dengan harapan-harapan. Dan penulis mencantumkan daftar pustaka yang dipakai sebagai rujukan


(28)

15 BAB II

KERANGKA TEORI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah strategi adalah ilmu siasat (perang) atau akal untuk mencapai suatu maksud dan tujuan yang telah direncanakan. Dengan kata lain, seni atau ilmu dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk melaksanakan kebijakan tertentu.1

Strategi secara etimologi, Istilah strategi berasal dari kata Yunani

Strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu

untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi jaman dulu yang sering diwarnai perang, di mana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga bisa dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi. 2

1

Departemen Pendidikan dan kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka,2005), h. 1092.

2

Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiefli Mansyah, Manajemen Strategi, Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta : Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999), h. 8.


(29)

Pada awalnya, strategi diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang. Namun pada akhirnya, arti strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.3

Adapun pengertian strategi menurut terminologi adalah sebagai berikut :

a. Wiliam F. Gluek

Strategi adalah rencana yang dipersatukan secara komprehensif terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran dasar perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi tertentu.4

b. George Steiner dan John Miner

Strategi adalah penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan meningkatkan kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan implementasinya secara cepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.5

3

Rafi’udin dan Manna Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandumg : Pustaka Setia, 1997), h. 76.

4

Harimurti Krida Laksana, Kamus Sinonim Bahasa Indonesia, (Jakarta : Nusa Indah, 1981), h.173.

5


(30)

17

c. Fuad Amsyari

Strategi adalah metode untuk memenangkan suatu persaingan. Persaingan ini berbentuk percampuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai senjata tajam dan tenaga manusia sedangkan dalam bidang militer strategi merupakan suatu tehnik atau cara memenangkan suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.6

d. Chandler

Dikutip oleh Supriyono dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategi

dan Kebijakan Bisnis mengatakan bahwa strategi adalah penentuan dasar

goals jangka panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara dan

alokasi sumber-sumber yang diperlukan unruk mencapai tujuan.7

e. Onong Uchjana Effendy

Strategi adalah perencanaan untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan taktik oprasionalnya.8

f. Sandra Oliver

Dalam bukunya strategi Public Relations, Sandra Oliver mendefinisikan strategi sebagai sebuah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir

6

Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1999), h.32.

7

Supriono, Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, (Yogyakarta: BPFE,1985), h.8.

8

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007). Cet ke-21. h.32.


(31)

menyangkut tujuan dan sasaran organisasi, ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktifitas. Dia juga menggambarkan, strategi adalah jalan yang dipilih oleh organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.9

Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan berrsifat subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu : level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional.10

2. Tahapan- tahapan Strategi

Untuk mencapai tujuan-tujuan strategi yang diiniginkan, dalam proses strategi komunikasi terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam prosesnya, diantaranya yaitu:

a. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi, konseptor harus mempertimbangkan mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternative dan memilih strategi yang dilaksanakan. Perumusan strategi berusaha menemukan masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan

9

Sandra Oliver, Strategi Public Relation, (Jakarta: Erlangga, 2007), h.2. 10

Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiefli Mansyah, Manajemen Strategi, Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta : Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999), h. 23.


(32)

19

konteks kekuatan, kemudian mengadakan suatu analisis mengenai kemungkinan-kemungkinan serta memperhitungkan pilihan-pilihan dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam rangka gerak menuju kepada tujuan itu.11

b. Implementasi Strategi

Setelah merumuskan dan memilih strategi yang ditetapkan tersebut, dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasinya. Tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi.12

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dari strategi yaitu evaluasi implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah tercapai. Ada tiga macam hal mendasar untuk mengevaluasi strategi, yakni :

11

Ali Mutopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Center for strategic and International studies-CSIS, 1978). h.23.

12


(33)

1) Meninjau faktor-faktor eksternaldan internal yang menjadi dasar strategi. Adanya perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil implementasi buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang dicapai.

2) Mengukur presentasi (membandingkan hasil yang akan diharapkan dengan kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi.

3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada ditinggalkan atau merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif diperuntukan bila tindakan atau hasil sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan. 13

3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Dalam Sistem Strategi

Terdapat beberapa factor yang berpengaruh dalam merumuskan strategi agar suatu perusahaan tetap eksis, tangguh dalam menghadapi perubahan dan mampu meningkatkan efektivitas dan produktifitas. Faktor-faktor tersebut antara lain :

13

Ali Mutopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Center for strategic and International studies-CSIS, 1978). hal. 24.


(34)

21

a. Tipe dan Struktur Organisasi

Tipe dan struktur yang dipilih untuk digunakan harus berhubungan dengan kepribadian organisasi tersebut, sebab seetiap organisasi pasti memiliki kepribadian yang khas. Dengan demikian, dalam struktur organisasi harus terdapat beberapa unsur, antara lain specialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, senralisasi dan desentralisasi dalam mengambil keputusan kerja dan ukuran kerja.14

b. Gaya Manajerial

Dalam teori kepemimpinan dikenal berbagai tipologi kepemimpinan, antara lain adalah tipe otokratik, paternalistic, laisez faire, demokratik, dan kharismatik. Namun demikian, tidak ada satupun tipe yang sesuai dan dapat digunakan secara konsisten pada semua jenis dan kondisi organisasi.15

c. Kompleksitas Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal organisasi selalu bergerak dinamis. Gerakan dinamis tersebutn berpengaruh pada cara mengelola organisasi dan termasuk dalam merumuskan dan menetapkan strategi. Setiap organisasi akan terkena dampak lingkungan eksternal dan tidak ada satupun organisasi yang dapat membebaskn diri dari dampak tersebut , oleh karena itu diperlukan adanya analisis dan perhitungan terdapat dampak lingkungan eksternal demi tercapainya tujuan dan sasaran organisasi.16

14

M. Ismail dan M. Karebet Widjajaksuma, Pengantar Manajemen Syariat, (Jakarta: Khairul Bayaan,2002), h.131.

15

M. Ismail dan M. Karebet Widjajaksuma, Pengantar Manajemen Syariat, h. 132. 16


(35)

d. Hakekat masalah yang dihadapi

Strategi merupakan keputusan yang diambil menejemen puncak, oleh karena itu menejemen harus benar-benar mengenali masalah-masalah yang dihadapi, menganalisis dan memperhitungkan masalah-masalah yang akan dihadapi dalam upaca pencapaian tujuan serta sasaran organisasi tentunya dengan strategi yang telah diputuskan. 17

B. Public Relations

1. Pengertian Public Relations

Public Relations atau sering juga disebut hubungan masyarakat

sebenarnya timbul akibat adanya saling ketergantungan antar individu, individu dengan kelompok, maupun antar kelompok dengan masyarakat. Pada saat yang sama, semakin mengakarnya kekuatan individu dalam kelompok publik membuat hubungan ini menjadi penting. Maka dari itu perkembangan

Public Relations kemudian menjadi suatu konsep yang dijadikan objek studi

ilmiah. Dalam suatu organisasi keberadaan Public Relations ini merupakan hal yang sangat penting sehubungan dengan upaya membina komunikasi yang harmonis yang baik ke dalam maupun keluar organisasi.18

Public Relations is the planned and sustained effort to establish and

maintain goodwill and mutual understanding between an organization and its

publics”. Public Relations adalah perencanaan dan usaha yang terus menerus

17

M. Ismail dan M. Karebet Widjajaksuma, Pengantar Manajemen Syariat, (Jakarta: Khairul Bayaan,2002), h.132.

18

M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan, Serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002). h.15.


(36)

23

untuk membentuk dan memelihara kredibilitas dan saling pengertian antara organisasi dengan publiknya. 19

“The main objectives of Public Relations activities are to provide visibility for corporate body and support for he marketing agenda, at the product level. The promotional objectives, established earlier in the plan, will have identified issue concering the attitudes and relationships stakeholder have with an organization and its product. Decision will have been made to build

awareness and to change perception, preferences and attitudes”. Maknanya

adalah tujuan utama aktivitas Public Relations adalah menyajikan kelayakan untuk organisasi dan bantuan agenda pemasaran pada level produk, tujuan dari promosi, yang sudah diperlihatkan pada awal rencana, sudah akan dapat mengenali persoalan mengenai sikap dan hubungan yang dimiliki publik sasaran dengan organisasi dan produknya. Keputusan sudah akan terbuat untuk meningkatkan awareness dan untuk merubah persepsi, pilihan dan sikap. 20

Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, kegiatan Public Relations

merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Public Relations akan terus berkembang sesuai dan sejalan dengan perkembangan masyarakat. Perkembangan Public Relations berlangsung bersama dengan adanya hubungan - hubungan masyarakat yang sangat banyak tapi bersifat impersonal dan lebih banyak pembagian masyarakat itu sendiri dikarenakan adanya

19

Chairis Fill, Marketing Communication Contexts, Contents, and Staregies Edisi kedua,

(Barcelona Spain : Grafos S.A. Sort Papel, 1999), h.47 20

Chairis Fill, Marketing Communication Contexts, Contents, and Staregies Edisi kedua,


(37)

bermacam-macam kepetingan masyarakat itu sendiri. Setiap pimpinan organisasi atau perusahaan dituntun untuk berpikir dan bertindak secara Public

Relations, agar usahanya dapat berhasil dengan sebaik-baikanya. Berpikir

secara Public Relations ini dilaksanan untuk mendapatkan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap perusahaan, melalui simpati dan persetujuan, dukungan dan kepercayaan.21

Menurut para pakar, hingga saat ini belum terdapat consensus mutlak tentang definisi dari Public Relations. Ketidaksepakatan tersebut disebabkan oleh: pertama, beragamnya definisi Public Relations yang telah dirumuskan baik oleh para pakar maupun profesional Public Relations didasari perbedaan sudut pandang mereka terhadap pengertian Public Relations. Kedua, perbedaan latar belakang, misalnya definisi yang dilontarkan oleh kalangan akademisi perguruan tinggi tersebut akan lain bunyinya dengan apa yang diungkapkan oleh kalangan praktisi (Public Relations Practitioner). Dan ketiga, adanya indikasi baik teoritis maupun praktis bahwa dinamika kehidupan masyarakat yang mengikuti kemajuan zaman, khususnya memasuki era globalisasi dan millennium ketiga saat ini. 22

Kehumasan memiliki redaksi yang saling berbeda akan tetapi prinsip dan pengertiannya sama. Sebagai acuan , beberapa definisi Public Relations

yaitu :

21

Soenarko Setyodarmodjo, Public Relations; Pengertian, Fungsi, dan Peranannya, (Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003), h. 13.

22

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.135.


(38)

25

a. The British Institute of Public Relation, berbunyi:

1) “Public Relations activity is management of communications

between an organization and its publics.”

(Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dengan publiknya

2) “Public Relations practice is deliberate, planned, and sustain effort

to establish and maintain mutual understanding betweet an organization and its public.”

(Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya.)

b. Frank Jefkins mendefinisikan Public Relations sebagai semua bentuk komunikasi terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian.23

c. Scott M.Cutlip and Allen H. Centre (1982) dalam bukunya Effective

Public Relations, mengungkapkan bahwa: “Public Relations merupakan

fungsi manajemen yang menilai sikap publik dan mengindentifikasi kebijaksanaan dan tata caara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya.”24

Selain itu Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang berjudul: A model for

Public Relations Education for Profesional Practices yang diterbitkan oleh

23

Frank Jefkins, Public Relations edisi kelima , (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2003), h.10.

24

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 25.


(39)

International Public Relations Asosiation (IPRA) 1978, menyatakan bahwa definisi dari Public Relations adalah:

Public Relations adalah fungsi menejemen yang khas dan mendukung

pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publicnya menyangkut aktivitas komunikaasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan menajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam menghadapi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. 25

Definisi tersebut adalah definisi yang akomodatif terhadap perkembangan dan dinamika Public Relations. Inti dari beberapa pengertian tersebut adalah

Public Relations adalah hubungan timbal balik (two way communication) antara

organisasi / lembaga dengan publiknya sehingga tercipta good will, kepercayaan dari publik pada suatu badan atau perusahaan beserta produk yang dikeluarkan.26

2. Tujuan dan Fungsi Public Relations

a. Tujuan Public Relations

Tujuan utama Public Relations adalah untuk mempengaruhi publiknya, antara lain sejauh mana mereka mengenal dan mengetahui kegiatan lembaga atau instansi yang diwakilinya, yang pada akhirnya menjadi dikenal dan disukai publiknya .Dalam hal ini untuk mencapai tujuannya, seorang Public

Relations harus mengembangkan goodwill dan memperoleh opini public yang

favourable atau menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang harmonis

25

Frank Jefkins, Public Relations edisi kelima , (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2003),h. 16. 26


(40)

27

dengan berbagai publik. Kegiatan Public Relations harus dikerahkan ke dalam

(Internal Public Relations) dan ke luar (Eksternal Public Relations).

Secara universal tujuan Public Relations itu adalah “untuk menciptakan, memelihara, meningkatkan dan memperbaiki citra perusahaan atau organisasi dimata publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari pada publik yang bersangkutan”.

Menurut Rosady Ruslan, tujuan Public Relations adalah sebagai berikut:

1) Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.

2) Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.

3) Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations

4) Efektif dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merk 5) Mendukung bauran pemasaran. 27

Adapun tujuan Public Relations secara umum adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kata “saling” maka organisasi pun harus dapat memahami publiknya.

27

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007),h.31.


(41)

Menurut Charles S. Steinberg tujuan Public Relations adalah menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan.

Tujuan Public Relations adalah Public Relations mengetahui, mengerti, dan mengatasi public opinion yang aktif itu, sehingga citra organisasi tidak terganggu. Terhadap public opinion yang latent pun, Public

Relations dapat mengetahui, mengerti dan mengantisipasi, sehingga public

opinion tidak akan menggoyahkan keberadaan dan program, serta kegiatan-

kegiatan organisasi, public opinion harus dibentuk menjadi Favourable

public opinion. Karena tujuan dari Public Relation adalah membentuk the

Favourable public opinion atau citra (image) di mata masyarakat.28

b. Fungsi Public Relations

Menurut Cutlip & Center merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut:

1) Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi) 2) Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan

publik sebagai khalayak sasaran.

3) Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

28

Soenarko Setyodarmodjo, Public Relations; Pengertian, Fungsi, dan Peranannya, (Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003),h. 47.


(42)

29

4) Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan sasaran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujun dan manfaat bersama.

5) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.29

3. Keterkaitan Public Relation dengan Marketing

Pratek Public Relation pada prinsipnya adalah merupakan kegiatan terencana dan suatu usahan yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan mengembangkan itikad baik (goodwill) dan pengertian yang timbal balik

(mutual understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat. Public

Relation sebagai aspek komunikasi yang bersifat informative dan edukatif

dapat mendampingi periklanan yang sifat komunikasinya memang persuasive untuk dapat menjalankan misinya dalam upaya menjual produk. Karena pada hakekatnya Public Relation adalah kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan pemahaman, pengertian dan dukungan terhadap suatu ikhhwal.30

Orang-orang sering kali beranggapan bahwa bidang pemasaran

(marketing) hanya terdiri dari aktivitas promosional seperti misalnya

periklanan dan penjualan tatap muka (personal selling). Dalam kenyataannya promosi tidak hanya sebatas periklanan dan penjualan tatap muka saja. Dalam

29

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007),, h. 27.

30


(43)

kaitannya dengan pemasaran, Public Relations merupakan salah satu elemen dari bauran promosi (promotion mix) terdiri dari pengiklanan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas atau humas (purel = Public Relation).31

Promosi sendiri merupakan salah satu elemen dari bauran (atau ramuan) pemasaran (marketing mix). Adapun elemen-elemen bauran pemasaran

(marketing mix) antara lain product, place, price, promotion. Promosi menurut

Edward L. Brink dan Wiliam T.Kelly terdiri dari upaya-upaya yang diinisiasi oleh penjual secara terkoordinasi guna membentuk saluran-saluran informasi dan persuasi guna memajukan penjualan barang atau jasa tertentu, atau penerimaan ide-ide atau pandangan-pandangan tertentu. Dalam arti luas, promosi berarti “mendorong ke muka”, guna memajukan sebuah ide dengan sedemikian rupa, hingga ia diterima dengan baik.32

Dalam beberapa tahun terakhir, pemasaran lebih personal berkat kemudahan teknologi atau media baru yang secara tepat menjangkau konsumen massal. Pada sisi lainnya, gaya penekanan dengan sentuhan personal lebih menekankan aspek emosional kemanusiaan dan spiritualitas yang selain memanjakan juga memuliakan konsumen, bukan hanya pendekatan rasional. Fenomena baru ini menempatkan akademisi atau praktisi pemasaran dan kehumasan semakin erat, bahkan pada saat tertentu sulit membedakan kedua

31

Frank Jefkins, Public Relations edisi kelima,h..

32


(44)

31

profesi ini karena batasan yang hampir kabur dan bidang garapan yang hampir sama.33

Cutlip mendefinisikn pemasaran dalam bentuk yang sama dengan definisi

Public Relations:

“marketing is the management function that identifies human need and wants offers produst and service exchange for something of value to provide”

(pemasaran adalah fungsi manajemen yang mengindebtifikasikan kebutuhan dan keinginan manusia, menawarkan produk dan jasa untuk memenuhi permintaan tersebut, dan menimbulkan transaksi yang membawa produk dan jasa ke dalam penukaran sesuatu atau nilai bagi penyedia).34

Sedangkan Rhenald Kasali berpendapat bahwa:

“Pemasaran bergerak pada sektor pelayannan dan kepuasan konsumen untuk memperoleh laba. Sedangkan Public Relations dibutuhkan karena bergerak dalam sektor citra. Sehingga masyarakat mempunyai kesan yang baik terhadap perusahaan dan perusahaan memperoleh laba”35

Public Relations memainkan dua peranan utama dalam program komunikasi

seperti yang diungkapkan oleh Chiris Fill:

a. Peran traditional Public Relations menciptakan goodwill dan menstimulasikan kepentingan antara organisasi dengan bermacam publicnya, tugasnya menyediakan rangkaian kegiatan yang mana

stakeholders mengenal, memahami dan dengan cara tersebut organisasi

mendapatkan reputasi yang kuat

33

Scott M Cutlip & Allen H Center, Effective Public Relation, (Englewood Cliffs N.J : Pretice Hall, 1982), h.25.

34

Scott M Cutlip & Allen H Center, Effective Public Relation, (Englewood Cliffs N.J : Pretice Hall, 1982), h.25.

35

Rhenald kasali, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di Indonesia


(45)

b. Public Relations ada untuk mendukung pemasaran produk dan jasa organisasi, dan tugasnya adalah berintegrasi dengan elemen lain dalam bauran pemasaran.36

Menurut William M, tidak didesain untuk menyuruh konsumen untuk melakukan sesuatu namun hanya menarik perhatian mereka dengan membawa konsumen secara tidak langsung karena adanya sebuah keinginan dari refleksi image seperti atribut kredibilitas, kompetensi, keahlian, pengalaman dan pengetahuan.

4. Keberadaan Public Relations dalam Marketing

Sebagai konsep yang memadukan bidang pemasaran kehumasan, fungsi marketing Public Relations diterapkan secara berbeda-beda. Tom Harris mengelompokan bahwa lima macam keterkaitan antara bidang tersebut.

a. Separate but equale function (fungsi yang terpisah tapi sejajar), pemasaran

dan kehumasan sebagai bidang yang terpisah namun masing-masing menjalankan fungsinya secara sederajat.

b. Equal but overlapping functions (fungsi yang sejajar namun saling

tumpang tindih) ; pemasaran dan kehumasan menjalankan fungsi masing-masing secara setara dan terdapat satu titik bersinggungan dan koordinasi fungsi keduanya, yakni sama-sama membangun citra positif.

c. Marketing as the dominant functions (pemasaran sebagai fungsi dominan);

pemasaran korporat lebih dominan dan mengkoordinasi fungsi kehumasan dalam memperkuat citra perusahaan.

36

Chairis Chairis Fill, Marketing Communication Contexts, Contents, and Staregies Edisi kedua, (Barcelona Spain : Grafos S.A. Sort Papel, 1999), h.56.


(46)

33

d. Public Relations as dominant functions (Public Relations sebagai fungsi

dominan); kehumasan justru lebih dominan dan mengkoordinasi fungsi pemasaran korporat dan produk.

e. Marketing and Public Relations as the same functions; (pemasaran dan

Public Relations melakukan fungsi yang sama); pemasaran dan

kehumasan melakukan fungsi yang bersama yakni berkomunikasi dengan public dan pasar, mulai dari segmentasi pasar/khalayak, pemetaan persepsi dan citra, menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan program hingga evaluasinya.37

Pengembangan sinergi dari fungsi Public Relations dan pemasaran kemudian mencapai titik temu yang dikenal dengan istilah Marketing Public

Relations. Alat dan teknik Public Relations yang sering digunakan untuk

menunjang marketing dan sasaran penjualan suatu bisnis disebut Komunikasi Marketing atau Marketing Public Relations (MPR). Staff PR yang bekerja di bidang ini biasanya tergabung dalam divisi marketing. Public Relations yang berorientasi marketing dibentuk oleh suatu divisi baru,yakni marketing

communication (Marcomm) atau komunikasi dan pemasaran. Public Relations

dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing, harus terlebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. 38

37

Juliansyah Elvi, Promosi Public Relations, (Bandung : Bandar Maju, 2008), h.107.

38

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007),h. 241


(47)

MPR merupakan proses dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan, dan minat konsumen. Bidang MPR melintasi dan menggabungkan setidaknya tiga disiplin ilmu yakni strategi, pemasaran dan kehumasan, serta senantiasa memperhatikan strategi pemasaran, diikuti pengembangan sarana dan hasil secara langsung berhubungan dengan pembelian dan penjualan terhadap suatu produk.39

C. Konsep Promosi Pubic Relations

1. Pengertian Promosi Public Relations

Philip Kotler menyatakan nama lain dari public relations adalah publicity yang didefinisikan sebagai : Activities to promote a company or its products by

planting news about it in media, not paid for by the sponsor. Akan tetapi

pengertian dan ruang lingkup public relations lebih luas dari pada ruang lingkup

“publicity ” yang tujuan lingkupnya ke pemberitaan saja. 40

Kotler dan Gery Armstrong memasukan public relations ke dalam elemen promosi pemasaran, artinya antara lain ditinjau dari fungsi PR, yaitu menciptakan

good relations dengan public, agar masyarakat memiliki image yang baik

39

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, h 243.

40


(48)

35

terhadap perusahaan. melalui PR dapat membentuk pandangan baik (corporate

image), mencegah berita – berita tak baik (unfavorable rumors) dari masyarakat.41

Promosi merupakan satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan perusahaan dalam memasarkan produk. Promosi secara umum di artikan sebagai bentuk komunikasi ialah promosi itu menyangkut komunikasi, yakni bagian yang tajam dari instrumen marketing adalah pesan

(messege) yang di komunikasikan kepada calon konsumen melalui berbagai unsur

yang terdapat dalam program promosi. 42

Adapun dalam kaitan masalah ini yang sedang dibahas adalah promosi yang ada dilingkup public relations dan bukan promosi pemasaran atau selling. Perlu ditekankan keduanya berbeda, antara promosi pemasaran dengan promosi di dalam PR. Adapun itu yang ditinjau dari penggunaan dan pemilihan media yang dijadikan alat dalam mempromosikan segala tujuan maupun misi PR dengan bentuk kegiatan corporate PR maupun marketing PR, semuanya menggunakan media dalam program promosi public relations.

Dalam hal ini sebagai sarana promosi terpakai dalam konsep promosi

public relations, promosi public relations merupakan suatu aktivitas dalam

memperkenalkan suatu produk / jasa agar konsumen terakhir dapat menikmatinya dengan menggunakan media massa atau pameran sebagai medium dalam upaya

41

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 95.

42


(49)

pendistribusian barang maupun jasa yang di tawarkan konsumen maupun konsumen potensial.43

2. Media Promosi Public Relations

1)Media Massa

Jenis media massa ini merupakan prioritas utama sebagai media atau alat untuk tujuan publikasi dan sebagai upaya penyampaian pesan-pesan dan informasi secara luas. 44

a. Media cetak yang bersifat komersial (news media), misalnya kabar harian, tabloid, majalah hiburan atau hiburan yang terbitnya secara berkala mingguan dan bulanan dan dibaca oleh masyarakat umum.

b. Media elektronik seprti halnya Radio dan TV, Radio niaga lainnya yang mempunyai pendengar atau jumlah luas.

2) Media Internal Perusahaan

Franks Jefkins menyebutkan diantaranya terdapat lima model mengenai house jurnal, yaitu :45

a. The Sales Bulletin, merupakan bentuk media komunikasi reguler antara

manajer penjualan dengan salesman yang berada di lapangan, dan biasanya di terbitkan secara mingguan.

43

M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan, Serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), h.24.

44

M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan, Serta Aplikasinya di Indonesia, h.45.

45


(50)

37

b. The Newsletter, merupakan media informasi atau siaran berita singkat,

ditujukan pada pembaca yang sibuk atau tidak memiliki waktu untuk membaca berita terlalu panjang dan rinci.

c. The magazine, suatu bentuk majalah yang berisikan tulisan feature, artikel,

gambar-gambar dan biasanya diterbitkan berkala secara bulanan atau dwibulanan.

d. The tabloid newspaper, yaitu media yang mirip dengan surat kabar

populer dan berisikan berita-berita pokok, artikel populer yang pendek dan dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi yang menarik pembaca, biasanya diterbitkan secara mingguan, bulanan, dwibulanan.

e. The wall newspaper, merupakan bentuk media yang sering digunakan

sebagai media komunikasi internal antar karyawan.

[‘;..D. Produk Tabungan Faedah Ib

Tabungan Faedah Ib merupakan tabungan dari BRI Syariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan (wadiyah yad dhamanah), dipersembahkan utnuk nasabah yang menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan.

Fitur dan Manfaat

1. Dana dapat di ambil kapan saja 2. Mendapatkan buku tabungan 3. Mendapatkan Kartu ATM

4. Dapat diberikan bonus (sesuai kebijakan Bank dan tidak diperjanjikan di awal) 5. Beragam Faedah (fasilitas serba mudah)

- Setoran awal minimal hanya Rp. 50.000 - Gratis biaya administrasi bulanan tabungan - Gratis biaya administrasi bulanan kartu ATM


(51)

- Gratis biaya tarik tunai di seluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima

- Gratis biaya transfer di seluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima - Gratis biaya cek saldo di seluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima - Gratis biaya Debit Prima

Syarat dan Ketentuan

1. Nasabah perorangan, usia 17 Tahun keatas 2. Fotocopy KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku 3. Min. Setoran berikutnya Rp. 25.000

4. Saldo Minimum Rp. 25.000

Biaya-Biaya

1. Biaya penutupan rekening Rp. 25.000

2. Biaya pergantian buku karena rusak atau hilang Rp. 5000 3. Biaya pergantian ATM karena rusak atau hilang Rp.15.00046

46


(52)

39 BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Bank Rakyat Indonesia Syariah

Pada mulanya Bank Rakyat Indonesia didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi) oleh Raden Aria Wirjaatmadja. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia kembali mengubah nama lembaga tersebut menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dengan Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1946, BRI menjadi bank pertama yang dimiliki pemerintah Republik Indonesia.

Berdasarkan Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah disempurnakan dengan adanya undang-undang No.10 tahun 1998 yang mengatur bahwa Bank Konvensional seperti Bank Rakyat Indonesia diperbolehkan melakukan kegiatan operasional perbankan dengan prinsip Syariah, maka tahun 2002 Bank Rakyat Indonesia membuat Unit Usaha Syariah kemudian berkembang pesat dan pada saat yang sama pula masyarakat membutuhkan jasa perbankan bernafaskan syariah, hal tersebut mendorong Bank Rakyat Indonesia untuk membentuk sebuah Bank Umum Syariah.1

Pengakuisisian Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 19 Desember 2007 merupakan langkah awal, kemudian diikuti dengan perolehan izin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Arta dari

1


(53)

bank umum konvesional menjadi bank umum yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank umum syariah yang diberi nama PT Bank Syariah BRI (yang kemudian disebut dengan nama BRISyariah) pada tanggal 17 November 2008.2

Nama BRISyariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung hubungan Bank dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia, yang merupaokan salah satu Bank terbesar di Indonesia. BRISyariah merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.

Pada tanggal 19 Desember 2008, telah ditandatangani akta pemisahan unit usaha syariah. Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp. Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bp. Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRISyariah, sebagaimana akta pemisahan No. 27 tanggal 19 Desember 2008 dibuat di hadapan notaris Fathiah Helmi SH di Jakarta. Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat Indonesia kedalam BRISyariah ini berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Setelah peleburan, total aset BRISyariah mencapai Rp 1.466.664.279.742. 3

Sebagai bagian dari keluarga besar Bank Rakyat Indonesia, BRISyariah mendapat dukungan penuh dari Bank Rakyat Indonesia sebagai pemegang saham sebagaimana tercermin dari penambahan modal disetor yang dilakukan sebanyak

2

Wikipedia, http/Wikipedia.org/wiki/brisyariah, diakses pada tanggal 10 September 2013, pukul 20.15 WIB

3


(54)

41

dua kali di tahun 2008, sehingga saat ini BRISyariah menjadi salah satu bank syariah dengan struktur permodalan yang kuat.

B. Gambar dan Arti Lambang BRISyariah 1. Lambang Perusahaan

Setiap perusahaan senantiasa dilengkapi dengan lambang perusahaan. Lambang mempunyai arti penting karena lambang merupakan identitas bagi setiap perusahaan. Lambang perusahaan BRISyariah dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 3.1 Logo BRISyariah

Sumber : Company Profile PT. BRISyariah 2013

2. Arti Lambang dan Warna PT. BRISyariah

Untuk kombinasi warna yang digunakan adalah warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand Bank BRI. Biru melambangkan


(55)

kepercayaan dan kestabilan yang kokoh, sedangkan putih merefleksikan kemurnian sistem syariah yang melandasi operasional Bank BRISyariah

Stilasi “Pendar Cahaya” identitas brand BRISyariah merupakan simbolisasi navigasi “pelita” kebutuhan dan keinginan para nasabahnya. Dengan ini BRISyariah selalu berorientasi dan berpandu dalam mengembangkan brandnya.

C. Visi dan Misi PT. BRISyariah

1. Visi PT. BRISyariah

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.

2. Misi PT. BRISyariah

a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah.

b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan dimana pun.

d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran.4

4


(56)

43

D. Sejarah Divisi Marketing Komunikasi

Secara umum perbankan itu pekerjaannya terfokus kepada dua hal dari sisi marketing, yaitu marketing funding yang bertugas mencari dana dan marketing lending yang bertugas melempar dana. Seiring dengan perkembangan waktu, kompetisi perbankan semakin lama semakin ketat hingga akhirnya antar perbankan semata-mata hanya perang bunga atau dalam bank syariah disebut perang harga. Sehingga BRISyariah melihat harus adanya strategi lain diluar strategi mikro (marketing funding dan marketing landing) yang telah dijalankan, yaitu strategi marketing mikro yang dianggap relevan atau sesuai dengan perkembangan disiplin ilmu marketing dan komunikasi dimana pada saat ini perusahaan tidak hanya dituntut untuk melakukan hard selling atau penjualan langsung, akan tetapi tidak kalah penting juga bagaimana sebuah perusahaan mampu membangun image perusahaan yang baik (brand image), asosiasi merk (brand asosiation), komunikasi pencitraan maupun promosi-promosi lainnya baik itu below the line maupun above the line. Sekaligus juga menjalankan peran publisitas dan

Public Relation. 5

Penggabungan divisi ini tidak hanya dilakukan di perusahaan BRI Syariah, diperusahaan perbankan lainnya juga demikian, diperusahaan yang bukan bidang perbankanpun juga sudah membentuk divisi marketing communication atau sering disebut Marcomm. Biasanya penggabungan divisi ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang fokus terhadap penjualan produk, baik produk fisik maupun produk jasa seperti bank ini. hal ini dikarenakan public relation sangat mendukung pemasaran dengan membangun hubungan baik antara perusahaan, nasabah dan

5

Wawancara Pribadi dengan Nanang selaku Manager Commnication and Promotion BRISyariah di Kantor Pusat PT.Bank BRISyariah, Kamis 10 Oktober 2013


(57)

produk, kontribusi PR sangat besar dalam memasarkan produk yang juga menjadi tugas seorang marketing seperti pengenalan produk, membuat pesan iklan untuk menarik nasabah, dan membuat konsep untuk kegiatan promosi.6

Dengan pertimbangan-pertimbangan diatas, jajaran direksi BRISyariah menganggap perlu dibentuknya sebuah divisi khusus yang mampu menjalankan peran- peran diatas. Maka bersamaan dengan proses spin off pada bulan Oktober 2008 diresmikannya pula sebuah divisi baru yang bernama Marketing Communication, dengan merekrut SDM khusus baik yang memiliki latar belakang Perbankan, Humas,

Public Relation dan Advertising.7 E. Struktur Organisasi Marcomm

Gambar 3.2

Sumber : Arsip Marcomm, Company Profile PT. BRISyariah 2013

6

Wawancara Pribadi dengan Nanang, Kamis 10 Oktober 2013 7


(58)

45

Struktur Marcomm di BRISyariah masuk kedalm struktural Corporate Secretary Group. Departemen Marcomm Head dibagi pada dua divisi yaitu Communication & Promotion dan CSR & ZIS.

1. Head of Corporate Secretary Group : Lukita Prakasa 2. Manager of Corporate Communication & Promotion : Nanang Wahyudi

F. Produk Tabungan Faedah iB

Tabungan Faedah iB merupakan tabungan dari BRI Syariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan (wadiyah yad dhamanah),

dipersembahkan utnuk nasabah yang menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan.

Fitur dan Manfaat

1. Dana dapat di ambil kapan saja 2. Mendapatkan buku tabungan 3. Mendapatkan Kartu ATM

4. Dapat diberikan bonus (sesuai kebijakan Bank dan tidak diperjanjikan di awal) 5. Beragam Faedah (fasilitas serba mudah)

- Setoran awal minimal hanya Rp. 50.000 - Gratis biaya administrasi bulanan tabungan - Gratis biaya administrasi bulanan kartu ATM

- Gratis biaya tarik tunai di seluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima

- Gratis biaya transfer di seluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima - Gratis biaya cek saldo di seluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima - Gratis biaya Debit Prima

Syarat dan Ketentuan


(59)

2. Fotocopy KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku 3. Min. Setoran berikutnya Rp. 25.000

4. Saldo Minimum Rp. 25.000

Biaya-Biaya

1. Biaya penutupan rekening Rp. 25.000

2. Biaya pergantian buku karena rusak atau hilang Rp. 5000 3. Biaya pergantian ATM karena rusak atau hilang Rp.15.0008

8


(60)

47 BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Strategi Public Relation PT. Bank BRISyariah dalam Mempromosikan Produk Tabungan Faedah

Sebagai divisi yang berfungsi memberikan pengenalan mengenai identitas (keunggulan atau keunikan) produk dan strategi kepada masyarakat. Marketing Communication PT. Bank BRISyariah memiliki strategi yang kuat untuk mempromosikan, menyampaikan sesuatu atau berusaha meyakinkan publik mengenai jasa atau produk yang dimiliki.

Tugas divisi Marcomm PT. Bank BRISyariah secara umum adalah merencanakan dan mengembangkan komunikasi yang lebih bersifat korporat, membina hubungan baik dengan pihak eksternal perusahaan, termasuk membina hubungan baik dengan media, hal tersebut dilakukan guna memperlancar tujuan utama dari divisi dan perusahaan tersebut yaitu mempromosikan produk dari perusahaan itu sendiri, terutama produk unggulan dari PT. Bank BRISyariah yaitu Tabungan Faedah. Strategi Public Relation atau Marcomm PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk Tabungan Faedah yaitu:

1. Perumusan Strategi Public Relations a. Menentukan Pesan

Dalam mencapai tujuannya tahap pertama yang dilakukan Divisi Marcomm PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk Tabungan Faedah yaitu menentukan pesan atau materi yang akan disampaikan kepada masyarakat. Hal


(61)

tersebut seperti yang dikemukakan Nanang Wahyudi, sebagai Manager Communication and Promotion

“Dalam penyampaian pesan kami tidak hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan keuntungan dengan mempromosikan Tabungan Faedah, tetapi kami mengedukasi masyarakat dengan menyampaikan informasi seperti manfaat menabung dibank, mengenai larangan riba, perbedaan konvensional dan syariah, nah setelah itu baru kami jelaskan mengenai Tabungan Faedah di Bank BRISyariah yang memberikan banyak kemudahan. Demikian dengan sendirinya mereka akan tertarik untuk menabung di Bank BRISyariah”.1

Pesan semata-mata bukan hanya untuk keuntungan financial semata, namun berisi pesan yang dapat mengundang simpati masyarakat. Pesan yang akan disampaikan harus sesuai dengan sasaran masyarakat yang akan dituju, maka dari itu sebelum divisi Marcomm menentukan pesan yang akan disampaikan, mereka akan melakukan pengamatan terhadap target sasaran yang mereka tuju. Pesan yang disampaikan Marcomm PT. Bank BRISyariah dalam tahapan strategi adalah :

1) Manfaat Menabung di Bank dibandingkan Menabung di Rumah

Pada hakekatnya bank adalah lembaga penyimpan dan penyalur dana bagi semua lapisan masyarakat. Sudah seharusnya bank memberikan pelayanan terbaiknya kepada seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakang dan status sosial nasabahnya. Hal tersebut seperti yang dikemukakan Nanang Wahyudi, sebagai Manager Communication and Promotion :

1

Wawancara pribadi Nanang Wahyudi, sebagai Manager Communications and Promotion, wawancara dilakukan di kantor PT. Bank BRISyariah Jl. Abdul Muis No. 2-4 Jakarta Pusat, pada tanggal 24 April 2013 pada pukul 13.15 WIB - 15.00 WIB


(62)

49

“PT. Bank BRISyariah merupakan bank yang terbuka bagi semua lapisan kelas masyarakat, untuk masyarakat ritel menabung juga kurang banyak dikenal yah. Banyak masyarakat yang masih menyimpan uang mereka di rumah, di bawah kasur karena alasan lebih mudah dan cepat apabila dibutuhkan Dengan kegiatan promosi yang sekaligus mengedukasi ini diharapkan dapat memperlihatkan betapa pentingnya menabung di Bank”.2

Sebagai bank yang menjaga inklusifitasnya, PT. Bank BRISyariah terbuka bagi semua masyarakat Indonesia tanpa membedakan latar belakangnya, maka dari itu PT. Bank BRISyariah di nilai sebagai bank yang menerima semua lapisan kelas masyarakat, termasuk masyarakat kelas bawah,. Untuk mempromosikan Tabungan Faedah, terlebih dahulu diperlukan edukasi mengenai manfaat menabung di bank. divisi Marcomm harus dapat mengetahui apa sasaran masyarakatnya telah mengerti hal tersebut, karena tidak semua masyarakat mengerti dan paham mengenai informasi keperluan menabung yang aman, mudah dan cermat serta memberikan banyak keuntungan. Maka dari itu PT. Bank BRISyariah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat menabung di bank dibandingkan di rumah.

2). Perbedaan bank konvensional dan Syariah

Secara umum, Riba artinya menetapkan bunga atau melebihkan jumlah saat pengembalian (berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok) yang dibebankan kepada si peminjam. Riba secara bahasa

2

Wawancara pribadi Nanang Wahyudi, pada tanggal 24 April 2013 pada pukul 13.15 WIB - 15.00 WIB


(63)

mempunyai makna: ziyadah atau tambahan. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara umum menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara bathil atau bertentangan dengan dalam Islam.3 Hal tersebut seperti yang dikemukakan Nanang Wahyudi, sebagai Manager Communication and Promotion :

“Berdasarkan karakteristik dan manfaat menabung, sebenarnya hampir sama dengan tabungan di bank konvensional. Namun yang membedakan adalah prinsip, bank syariah khususnya BRISyariah menggunakan prinsip bagi hasil, sedangkan di bank konvensional menggunakan prinsip pemberian bunga. Bunga bank (menurut sebagian pendapat) termasuk riba. Inilah perbedaan yang cukup signifikan antara bank konvensional dan bank syariah, nah hal tersebut perlu dikomunikasikan atau disampaikan kepada masyarakat karena ini termasuk syiar yang dilakukan oleh BRISyariah biasanya kami mengundang ustad pada event yang kami buat, sekaligus untuk mempromosikan produk Tabungan Faedah di BRISyariah”.4

Divisi Marcomm PT. Bank BRISyariah memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai larangan memakan uang riba. Bank konvensional merupakan bank yang menganut sistem bunga yang di nilai riba. Jika masyarakat telah mengerti mengenai larangan riba maka akan timbul kesadaran untuk beralih ke bank syariah, pada saat itulah divisi Marcomm merasa mendapatkan peluang untuk membimbing masyarakat membuka Tabungan Faedah di PT. Bank BRISyariah.

3 Asy-Syaikh Shaleh. Perbedaan Jual Beli dan Riba (Jakarta: Pustaka Al-Kausar,1997) Hal. 31

4

Wawancara pribadi Nanang Wahyudi, pada tanggal 24 April 2013 pada pukul 13.15 WIB - 15.00 WIB


(1)

(2)

(3)

(4)

TALK SHOW DI SAAT KEGIATAN OPEN TABLE MENGENAI PENTINGNYA MENGGUANAKAN HIJAB


(5)

(6)