Perkembangan Tunas Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander

Elimasni: Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander Secara Kultur Jaringan, 2005 USU Repository ©2006 23 Ket : KK a =2.45 = sangat nyata = nyata tn = tidak nyata Analisis data dengan menggunakan statistik analisis sidik ragam dirangkum pada Tabel 5.3. Dari hasil ini disimpulkan bahwa zat pengatur tumbuh yang ditambahkan ke dalam media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kalus Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander F hitung 27.39 F crit 2.44 pada taraf signifikansi 0,01. Pengaruh nyata dari masing-masing zat pengatur tumbuh yang ditambahkan ke dalam media kultur juga sangat signifikan, yaitu 2,4-D sangat nyata mempengaruhi pertumbuhan kalus F hitung 113.45 F crit 4.23 dan media BAP juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kalus F hitung 11.70 F crit 4.23 masing-masing pada taraf signifikansi 0,01. Hasil ini juga menunjukkan adanya pengaruh interaksi yang signifikan antar variabel F hitung 3.94 F crit 2.44 pada taraf signifikansi 0,01.

5.3. Perkembangan Tunas Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander

Perkembangan tunas di dalam kultur untuk beberapa kondisi perlakuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Persentase keberhasilan kultur untuk bertumbuh menjadi tunas cukup tinggi. Kalus di dalam media kultur menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang cukup baik setelah 6 minggu, yaitu berkembang membentuk tunas seperti dirangkum pada Tabel 5.4. Elimasni: Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander Secara Kultur Jaringan, 2005 USU Repository ©2006 24 Tabel 5.4. Pertumbuhan tunas kultur kemenyan sumatrana Styrax benzoin Dryander pada media MS yang diperkaya dengan berbagai jenis zat pengatur tumbuh Jumlah Tunas No Jenis Perlakuan Kultur Bertunas Rataan Tunas Notasi buah 1 DOBO 0.00 e 2 DOB I 67 0.50 d 3 DOB2 67 1.00 be 4 DOB3 67 1.00 be 5 DIB0 0.00 e 6 DIB1 67 1.00 cd 7 DIB2 67 1.50 abc 8 DIB3 67 2.00 a 9 D2B0 0.00 e 10 D2B 1 0.00 e II D2B2 67 1.00 be 12 D2B3 67 1.75 ab 13 D3B0 0.00 e 14 D3B1 0.00 e 15 D3B2 0.00 e 16 D3B3 67 1.25 abc Keterangan: DO = 0,0 mg1 2,4-D BO = 0,0 mgll BAP D 1 = 0,05 mgI 2,4-D B 1 = 0,1 mg1 BAP D2 = 0,5 mg1 2,4-D B2 = 1,0 mg1 BAP D3 = 5,0 mgI 2,4-D B3 = 10,0 mgl BAP Diperoleh berdasarkan hasil analisis statistika Uji Jarak Duncan 25 Dari hasil diketahui bahwa variasi perlakuan memberikan perkembangan kultur menjadi tunas bervariasi.namun jumlah tunas antar perlakuan tidak berbedanyata. Kalus yang terbentuk pada beberapa kombinasi media, seperti pada perlakuan D1B3 memiliki intensitas pertumbuhan tunas yang tinggi dengan rataan jumlah tunas sebanyak 2,0 buah, disusul dengan kelompok perlakuan D2B3 dengan rataan jumlah tunas sebanyak 1.75 buah, kelompok perlakuan DIB2 dengan rataan jumlah tunas sebanyak 1.50 buah, dan kelompok perlakuan D3B3 dengan rataan jumlah tunas sebanyak 1.25 buah. Akan tetapi masih banyak kelompok perlakuan yang tidak bertumbuh tunas seperti pada kelompok perlakuan D1B0, D2B0, D2B1, D3B0, D3B1, dan kelompok D3B2, yaitu hampir sama dengan kelompok kontrol D0B0. Dari hasil ini terlihat bahwa peningkatan konsentrasi zat pengatur tumbuh tidak konsisten terhadap variasi pertumbuhan tunas. Gambar 5.2. Pertumbuhan dan perkembangan kultur bertunas kemenyan sumatrana Styrax benzoin Dryander dalam media kultur setelah 6 minggu. Lebih lanjut diketahui bahwa variasi perlakuan memberikan perkembangan kultur menjadi tunas dengan bentuk bervariasi. Tipe pertumbuhan untuk tunas kemenyan sumatrana Styrax benzoin Dryander bervariasi seperti perbesaran eksplan yang disebabkan oleh peningkatan jumlah sel dan pembesaran sel yang menyebabkan eksplan bertambah luas permukaannya. Warna eksplan coklat dan bentuknya berupa lembaran potongan daun yang membesar. Tunas yang bertumbuh di dalam media kultur menunjukkan pertumbuhan dan Elimasni: Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander Secara Kultur Jaringan, 2005 USU Repository ©2006 Elimasni: Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander Secara Kultur Jaringan, 2005 USU Repository ©2006 26 perkembangan yang cukup baik setelah 6 minggu. Tunas yang dihasilkan Bentuk tunas yang bertumbuh diperlihatkan pada Gambar 5.2. Analisis data dengan menggunakan statistik analisis sidik ragam dirangkum pada Tabel 5.5. Dari hasil ini disimpulkan bahwa zat pengatur tumbuh yang ditambahkan ke dalam media berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tunas Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander F hitung

1.88 F

crit 2.44 pada taraf signifikansi 0,05, tetapi tidak nyata pada taraf signifikansi 0,01. Akan tetapi, masing-masing zat pengatur tumbuh yang ditambahkan ke dalam media kultur memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tunas, yaitu 2,4-D nyata mempengaruhi pertumbuhan tunas F hitung 9.50 F crit 4.23 dan media yang mengandung BAP juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tunas F hitung 52.45 F crit 4.23 masing-masing pada taraf signifikansi 0,01. Hasil ini juga menunjukkan adanya pengaruh interaksi yang signifikan antar variabel F hitung 4.59 F crit 2.81 pada taraf signifikansi 0,01. Tabel 5.5. Analisis sidik ragam pertumbuhan tunas kemenyan sumatrana Styrax benzoin Dryander pada media MS yang diperkaya dengan berbagai jenis zat pengatur tumbuh Data hasil pada Tabel 5.4. SK db JK KT Fhit F,05 F.01 Perlakuan 15 6.40 0.43 2.20 1.88 2.44 D 3 0.80 0.27 9.50 2.80 4.23 B 3 4.44 1.48 52.45 2.80 4.23 DxB 9 1.16 0.13 4.59 2.08 2.81 Galat 49 1.38 0.03 Total 64 7.79 Ket : KK a = 16.33 = sangat nyata = nyata tn = tidak nyata Elimasni: Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander Secara Kultur Jaringan, 2005 USU Repository ©2006 27

5.3. Pengaruh Media Terhadap Pertumbuhan Akar Kemenyan Sumatrana