20 eksplan membesar, + kalus bertumbuh, ++ intensitas pertumbuhan kalus sedang,
+++ intensitas pertumbuhan kalus sangat besar
Kalus yang bertumbuh terlihat bervariasi. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa kalus berwarna coklat berair hanya bertumbuh menjadi kalus dalam jumlah yang besar, tetapi tidak
dapat menghasilkan tanaman. Sedangkan kalus yang berwama hijau merupakan kalus embriogenik, berkembang dengan baik. Bentuk kalus yang bertumbuh pada minggu ke enam
diperlihatkan pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Bentuk kalus kultur kemenyan sumatrana Styrax benzoin Dryander pada minggu ke dua belas
5.2. Pengaruh Media Terhadap Pertumbuban Katus
Pertumbuhan dan perkembangan kalus kemenyan sumatrana Styrax benzoin Dryander sangat dipengaruhi oleh jenis zat pengatur tumbuh yang ditambahkan ke dalam media kultur.
Dalam percobaan ini telah dilakukan variasi beberapa jenis zat pengatur tumbuh yang ditambahkan ke dalam media kultur, kemudian persentase kultur yang bertumbuh kalusnya
diamati dan berat kalus ditimbang untuk dianalisis secara statistika. Pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh ke dalam media kultur mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kalus, yaitu diamati setelah pengkulturan selama 1 bulan. Pertumbuhan eksplan baru menunjukkan gejala tumbuh setelah 1 bulan pengkulturan, dan
diikuti dengan perkembangan kalus. Perkembangan kalus di dalam media kultur sangat lambat. Pertumbuhan dan perkembangan kalus oleh pengaruh konsentrasi zat pengatur
Elimasni: Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander Secara Kultur Jaringan, 2005
USU Repository ©2006
Elimasni: Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander Secara Kultur Jaringan, 2005
USU Repository ©2006
21 tumbuh 2,4-D dan BAP di dalam media basal MS ditunjukkan dari berat basah kalus di
dalam kultur. Dari pengaruh variasi zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan kalus diperoleh seperti dirangkum para Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Pertumbuhan kalus kultur kemenyan sumatrana Styrax benzoin Dryander pada media MS yang diperkaya dengan berbagai jenis zat pengatur tumbuh
Berat akhir kalus No
Jenis Perlakuan
kultur kalus Bertumbuh
Berat g
Notasi
1 DOBO
0.017 f
2 DOB 1
67 0.028
ef 3
DOB2 67
0.030 ef
4 D0B3
67 0.031
ef 5
DIB0 83
0.042 ef
6 D1B1
67 0.042
ef 7
D1B2 67
0.050 ef
8 D1B3
67 0.053
ef 9
D2B0 83
0.065 de
10 D2B1
67 0.068
de 11
D2B2 67
0.073 de
12 D2B3
67 0.093
cd 13
D3B0 67
0.146 b
14 D3B1
50 0.161
b 15
D3B2 67
0.190 b
16 D3B3
67 0.319
a
Elimasni: Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander Secara Kultur Jaringan, 2005
USU Repository ©2006
22 Keterangan:
DO = 0,0 mgI 2,4-D BO = 0,0 mg1 BAP D1 = 0,05 mgI 2,4-D B 1 = 0,1 mg1 BAP D2 = 0,5 mg1 2,4-D B2 = 1,0 mgfI BAP
D3 = 5,0 mgI 2,4-D B3 = 10,0 mg1 BAP Diperoleh berdasarkan hasil analisis statistika Uji Jarak Duncan
Pemberian zat pengatur tumbuh sangat nyata berpengaruh terhadap induksi dan kecepatan perkembangan kalus tetapi tidak berpengaruh terhadap persentase kultur
membentuk kalus. Pada kelompok perlakuan ditemukan persentase kultur berkalus yang bervariasi, yaitu 50-83, di mana persentase tertinggi ditemukan pada kelompok Dl BO dan
D2B0 masing-masing 83, sedangkan persentase terrendah ditemukan pada kelompok D3B1 hanya bertumbuh 50. Dari hasil penelitian diketahui bahwa media dengan komposisi
kombinasi zat pengatur tumbuh sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dun perkembangan kalus kemenyan, dimana berat kalus tertinggi diperoleh pada kelompok
perlakuan D3B3 dengan rataan berat kalus 0.319 g, disusul dengan kelompok perlakuan D3B2 dengan rataan berat basah kalus 0.190 g, sedangkan berat kalus terrendah diperoleh
pada kelompok perlakuan DOBI dengan rataan berat kalus 0.028 g, yaitu hampir sama dengan kelompok control DOBO dengan rataan berat kalus 0.017g. Dari data ini diketahui
bahwa konsentrasi zat pengatur tumbuh sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan kalus, yaitu semakin tinggi konsentrasi 2,4-D dun BAP yang ditambahkan ke dalam media kultur
maka berat basah kalus yang dihasilkan juga semakin tinggi.
Tabel 5.3. Analisis sidik ragam pertumbuhan kalus kultur kemenyan sumatrana Styrax benzoin Dryander pada media MS yang diperkaya dengan berbagai jenis zat
pengatur tumbuh Data pada Tabel 5.2.
SK db JK KT
Fhit F,05 F,0l
Perlakuan D
B DxB
Galat 15
3 3
9 49
0.14 0.12
0.01 0.01
0.02 0.01
0.04 0.00
0.00 0.00
27.39 113.45
11.70 3.94
1.88 2.80
2.80 2.08
2.44 4.23
4.23 2.81
Total 64 0.16
Elimasni: Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander Secara Kultur Jaringan, 2005
USU Repository ©2006
23
Ket : KK a =2.45
= sangat nyata = nyata
tn = tidak nyata
Analisis data dengan menggunakan statistik analisis sidik ragam dirangkum pada Tabel 5.3. Dari hasil ini disimpulkan bahwa zat pengatur tumbuh yang ditambahkan ke dalam
media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kalus Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander F
hitung
27.39 F
crit
2.44 pada taraf signifikansi 0,01. Pengaruh nyata dari masing-masing zat pengatur tumbuh yang ditambahkan ke dalam media kultur juga sangat
signifikan, yaitu 2,4-D sangat nyata mempengaruhi pertumbuhan kalus F
hitung
113.45 F
crit
4.23 dan media BAP juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kalus F
hitung
11.70 F
crit
4.23 masing-masing pada taraf signifikansi 0,01. Hasil ini juga menunjukkan adanya pengaruh interaksi yang signifikan antar variabel F
hitung
3.94 F
crit
2.44 pada taraf signifikansi 0,01.
5.3. Perkembangan Tunas Kemenyan Sumatrana Styrax benzoin Dryander