18 Hansen dan Mowen 2000 menyatakan tujuan kompensasi biasanya
meliputi berbagai insentif yang berkaitan dengan kinerja. Sasarannya adalah untuk menciptakan kesesuaian tujuan, sehingga manajer akan menunjukkan kerja
terbaiknya bagi perusahaan.
2.4. Total Quality Management
Total Quality Management TQM adalah perpaduan semua fungsi dari
suatu perusahaan ke dalam falsafah holistis yang dibangun berdasarkan konsep kualitas produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan Nasution
2001:28. Total Quality Management TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi
melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya. Menurut Nasution 2001:28 yang membedakan Total Quality
Management TQM dengan pendekatan-pendekatan lain dalam menjalankan
usaha adalah komponen-komponennya. Komponen ini memiliki sepuluh unsur utama yaitu:
1. Fokus pada pelanggan
Dalam TQM, pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar
dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.
2. Obsesi terhadap kualitas
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pelanggan internal dan eksternal menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut,
Universitas Sumatera Utara
19 organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan
mereka. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level berusaha melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif.
3. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian, data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga
benchmark, memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan. 4.
Komitmen Jangka Panjang TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk
itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar
penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses. 5.
Kerjasama Tim Teamwork Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional seringkali diciptakan
persaingan antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut agar daya saingnya terdongkrak. Sementara itu, dalam organisasi yang menerapkan TQM,
kerjasama tim, kemitraan, dan hubungan dijalin dan dibina, baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembagapemerintah, dan
masyarakat sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
20 6.
Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan Setiap produk dan atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-
proses tertentu di dalam suatu sistem lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus- menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat
makin meningkat. 7.
Pendidikan dan Pelatihan Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang menutup mata terhadap
pentingnya pendidikan dan pelatihan karyawan. Kondisi seperti itu menyebabkan perusahaan yang bersangkutan tidak berkembang dan sulit bersaing dengan
perusahaan lainnya, apalagi dalam era persaingan global. Sedangkan dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor
yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan
teknis dan keahlian profesionalnya. 8.
Kebebasan yang terkendali Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan „rasa memiliki
‟ dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat.
9. Kesatuan Tujuan
Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan pada
tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini tidak berarti bahwa harus
Universitas Sumatera Utara
selalu ada misalnya m
10. Ad
Ke kemungki
perbaikan dari piha
meningkat melibatkan
Me dapat dike
dan menin Seperti tam
a persetuju mengenai u
danya Keter eterlibatan
nan dihasi yang lebih
ak pihak y tkan „rasa
n orang-ora enurut Nas
elompokkan ngkatkan ke
mpak pada G
Ma
uan kesepa upah dan kon
rlibatan dan dan pem
ilkannya ke h efektif, k
yang langs memiliki
‟ ang yang ha
sution 2001 n menjadi
eluaran yang Gambar 2.1
anfaat Tota Sumb
akatan anta ndisi kerja.
n Pemberday mberdayaan
eputusan y karena juga
sung berhu ‟ dan tang
arus melaksa 1:42 manfa
dua, yaitu g bebas dari
1
Gambar al Quality M
ber: Nasuti
ara pihak m
yaan Karyaw n karyawa
yang baik, mencakup
ubungan d ggung jawa
anakannya. aat Total Q
dapat mem i kerusakan
r 2.1 Managemen
ion 2001:42
manajemen
wan an dapat
rencana y pandangan
engan situ ab atas kep
Quality Man mperbaiki p
.
nt TQM 2
dan karya
meningk yang baik,
n dan pemi uasi kerja
eputusan de
nagement T posisi persa
21 awan,
katkan atau
ikiran serta
engan
TQM ingan
Universitas Sumatera Utara
22 Total Quality Management TQM
merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen kualitas tingkat dunia. Untuk itu diperlukan
perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Menurut Nasution 2001:33 ada empat prinsip utama dalam Total Quality Management
TQM, yaitu: 1 kepuasan pelanggan. 2 sespek terhadap setiap orang.
3 manajemen berdasarkan fakta. 4 perbaikan berkesinambungan.
2.5. Penelitian Terdahulu